Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian dan Penyebab Munculnya Firqah-Firqah dalam Islam

Daftar Isi [Tampilkan]

Pengertian Firqah

Firqah secara Bahasa berarti kelompok, rombongan, kumpulan atau golongan. Kemudian muncul kata furqah berarti cerai atau pisah. Sedangkan Prof. DR. KH. Said Aqil Siradj MA, dalam bukunya Ahlussunah Waljama'ah dalam Lintas Sejarah mengartikan firqah sebagai faksi politik.

Sedangkan secara istilah, firqah adalah golongan atau kaum yang mengikuti pemahaman atau pendapat yang keluar dari pemahaman jama'ah muslimin atau assawadul a'dham dan mereka kemudian memisahkan diri dari ikatan keumatan dalam Islam. Menurut Muhammad Idrus Ramli, firqah adalah orang-orang yang bercerai-berai dan memisahkan diri dari golongannya.

Penyebab Munculnya Firqah-Firqah dalam Islam

Sudah menjadi realita sejarah, di kalangan umat Islam tercatat adanya firqah-firqah. Mereka satu sama lain sering berbeda paham dan sulit untuk dipersatukan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya firqah-firqah di kalangan umat Islam. Faktor yang menyebabkan lahirnya firqah-firqah tersebut antara lain:

a. Perbedaan Ijtihad di Kalangan Sahabat

Semangat ijtihad di kalangan sahabat telah menyebabkan perbedaan pandangan di antara para sahabat. Ijtihad dalam Islam sangat dianjurkan. Sebab, bagi yang benar dalam ijtihadnya, dia akan memperoleh dua pahala. Sebaliknya, jika salah dalam ijtihadnya, dia akan memperoleh satu pahala. Karena itu, perang jamal yang melibatkan Aisyah dan Ali bin Abi Thalib, serta perang Shiffin yang melibatkan Ali bin Abi Thalib dengan Muawiyah adalah bagian dari usaha ijtihad para sahabat.

b. Fanatisme Kesukuan Bangsa Arab

Di masa Rasulullah fanatisme kesukuan bangsa Arab dapat diredam. Karena pada hakikatnya ajaran Islam menentang segala bentuk fanatisme. Hal ini berlanjut sampai masa pemerintahan Usman. Baru di masa akhir pemerintahannya kekuatan fanatisme itu bangkit kembali dengan timbulnya pertentangan Bani Umayah dengan Bani Hasyim.

c. Perebutan Jabatan Khalifah

Perbedaan pendapat tentang masalah siapa yang paling berhak menggantikan posisi Rasulullah dalam memimpin umatnya telah timbul sejak beliau wafat. Tetapi pada saat itu pertentangan dapat diredam karena kekuatan iman dan rasa toleransi yang sangat besar antara sesama para sahabat. 

Akan tetapi pertentangan itu tumbuh kembali dan semakin tajam pada masalah apakah jabatan khalifah itu menjadi hak dari semua unsur dalam kabilah Quraisy atau keturunan tertentu saja, bahkan hak setiap umat Islam.

d. Propaganda dan Fitnah yang ditebarkan Abdullah bin Saba'

Abdullah bin Saba' adalah seorang pendeta Yahudi dari Yaman yang masuk Islam. Dia datang ke Madinah dengan harapan dapat sambutan besar. Namun, perkiraannya meleset. Tidak ada sambutan sebagaimana yang diharapkan. Akhirnya dia jengkel.

Abdullah bin Saba' mengambil sikap beroposisi dengan Khalifah Ustman bin Affan. Kemudian dia membuat propaganda kebencian kepada Usman. Sehingga timbul huru-hara dan menyebabkan khalifah Usman terbunuh. dari sinilah mulai muncul perbedaan yang cukup tajam hingga menyebabkan peperangan dan perpecahan umat Islam.

Macam macam Firqah dalam Islam

  1. Paham Ahlussunnah Wal Jamaah
  2. Paham Syiah
  3. Paham Khawarij
  4. Paham Mu'tazilah
  5. Paham Murjiah
  6. Paham Qadariyah
  7. Paham Jabariyah
  8. Paham Najariyah
  9. Paham Musyabbihah
  10. Paham Wahabi
  11. Paham Bahaiyah
  12. Paham Ahmadiyah

(Untuk lebih lengkapnya mengenai macam-macam firqah diatas, bisa dibaca dengan mengklik huruf yang berwarna biru di atas)

Hikmah adanya Firqah dalam Islam

Diantara hikmah munculnya firqah-firqah dalam Islam antara lain:

  1. Memperkaya pemikiran dalam memahami akidah Islam
  2. Memperkaya penafsiran ayat-ayat Al Quran khususnya yang berkaitan dengan akidah Islam
  3. Menjadi pembanding atas pemahaman yang sudah kita yakini agar kita bertambah yakin atas pemahaman yang sudah kita yakini. 
  4. Menjadi salah satu alternatif solusi atas berbagai situasi yang sedang dialami seseorang dalam proses menuju akidah Islam yang benar. 

Lalu, bagaimana seharusnya kita bersikap? KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dalam kata pengantarnya di buku Ahlussunnah Waljama'ah dalam Lintas Sejarah mernberikan beberapa solusi sikap atas banyaknya firqah dalam Islam. 

  1. Menciptakan sikap saling menghargai di antara kelompok yang berlainan pandangan itu. 
  2. Untuk mengurangi (menghilangkan) perbedaan adalah dengan mengembangkan dasar-dasar umum penerapan akidah dengan melalui dua pola. 
    1. Pengenalan pertumbuhan dan penerapan ajaran Ahlussunnah Waljama'ah secara kronologis kesejarahan di seluruh dunia. 
    2. Perumusan dasar-dasar umum kehidupan bermasyarakat meliputi bidang-bidang : 
      1. Tempat kehidupan manusia di alam.
      2. Ilmu pengetahuan dan teknologi. 
      3. Pengaturan kehidupan masyarakat. 
      4. Pengaturan individu dan masyarakat. 
      5. Tradisi dan penyegarannya melalui kelembagaan hukum, pendidikan, politik dan budaya. 
      6. Cara-cara pengembangan masyarakat. 
      7. Asas-asas penerapan ajaran agama dalam kedupan. 
    3. Untuk mewujud tujuh bidang dasar-dasar umum kehidupan bermasyarakat dapat dilakukan lewat dialog melalui kerangka umum, yang unsur-unsurnya adalah:
      1. Pandangan bahwa keseluruhan hidup ini adalah ibadah, 
      2. Kejujuran sikap hidup merupakan sendi kehidupan bermasyarakat yang sejahtera. 
      3. Moralitas (akhlak) yang utuh dan bulat
    4. Untuk mengurangi perbedaan umat Islam memerlukan strategi perjuangan, antara lain: 
      1. Pendekatan ditekankan pada penanganan masalah masalah konkrit yang dihadapi masyarakat melalui kerja nyata. 
      2. Arah perjuangan seyogyanya dipusatkan pada pelayanan kepada kebutuhan pokok mayoritas bangsa (kaum miskin) 
      3. Bertujuan menegakkan demokrasi, kedaulatan hukum dan menjaga hak-hak pribadi dari ketidakadilan dan salah perlakuan
      4. Sasaran perjuangan harus jelas, baik menyangkut wilayah sasaran maupun bentuk sasaran.