Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hikmah Peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad Saw

Daftar Isi [Tampilkan]

Berikut ini 5 hikmah dari peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad saw:

1. Shalat adalah Ibadah Spesial 

Ibadah shalat merupakan ibadah spesial dibandingkan ibadah lainnya. Sebab, perintah shalat diterima langsung Nabi Saw. dari Allah, sementara ibadah lainnya disampaikan lewat perantara malaikat jibril.

Karena itu, Nabi bersabda: "Barangsiapa menegakkan shalat, maka dia menegakkan agamanya. Sebaliknya, barangsiapa meninggalkan shalatnya, maka dia telah meninggalkan agamanya.

Shalat juga merupakan ibadah yang pertama kali akan dihisab di hari qiamat. Jika shalatnya baik, maka baiklah amal yang lain. Sebaliknya, jika shalatnya jelek, maka jeleklah amal yang lain. 

2. Shalat Mi'rajnya Orang-Orang Beriman 

Nabi Muhammad Saw. pernah bersabda: As shalatu Mi'rajul Mu'minin. Artinya, shalat itu mi'rajnya orang-orang beriman, Pandangan bahwa shalat adalah mi'rajnya kaum beriman mengandung arti bahwa Shalat yang khusyuk dimungkinkan dapat mengantarkan orang mukmin berjumpa, bermuwajahah, dan bermunajat, berkomunikasi secara intens dengan Allah Swt. Bagaimana caranya? 

Prof DR H Achmad Mubarok MA mengatakan, kualitas shalat seseorang diukur dari tingkat kekhusyu'annya. Shalat dapat disebut sebagai zikir manakala orang yang shalatnya itu menyadari sepenuhnya apa yang dilakukan dan apa yang diucapkan dalam shalatnya. Karena kata zikir adalah bermakna kesadaran. Lawan dari zikir adalah lalai, oleh karena itu Quran juga mengingatkan orang yang berzikir (shalat) agar jangan lalai, "wala takun min alghafilin" (QS. al 'Araf :205). 

Shalatnya orang yang lalai pasti tidak efektif karena tidak komunikatif. Shalat sebagai zikir bukan sebagai kata-kata, ruku' dan sujud tetapi shalat sebagai dialog, muhawarah dan munajat seorang Hamba dengan Tuhannya. Kuncinya dari muhawarah dan munajat adalah kehadiran hati, "hudur al qalb" dalam shalatnya. Jadi khusyu' adalah hadirnya hati dalam setiap aktifitas shalat. Makna shalat terletak pada seberapa besar kehadiran hati didalamnya 

Hujjatul Islam Imam Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menyebut enam makna batin yang dapat menyempurnakan makna shalat, yaitu; 

  1. Kehadiran hati, bersihnya hati dari hal-hal yang tidak semestinya terlintas di dalam shalat. 
  2. Kefahaman, adalah faham terhadap makna dari apa yang diucapkan dalam shalat sehingga dapat membantu kehadiran hati. 
  3. Ta’dzim atau mengagungkan Allah, yaitu penghayatan atas kebesaran Allah dan kesadaran akan kehinaan dan keterbatasan dirinya sebagai makhluk. 
  4. Haibah atau segan, yaitu kesadaran bahwa kekuasaan Allah itu amat besar dan efektif serta menyadari bahwa hukum Allah atau sunnatullah itu pasti berlaku. 
  5. Raja' atau berharap, yaitu selalu berfikir positif bahwa Allah Maha lembut dan luas kasih sayang-Nya. Di dalam shalat, perasaan harap dan cemas silih berganti, cemas takut melanggar, dan berharap memperoleh rahmat-Nya. 
  6. Haya' atau perasaan malu, yaitu kesadaran akan banyaknya kekurangan pada dirinya dalam menjalankan ibadah kepada Allah Swt. 

3. Isra Miraj Simbol Kemajuan Islam

Dalam konteks sekarang, Isra' berarti berjalan. Berjalan artinya ke depan, maju atau berwawasan ke depan. Sedangkan Mi'raj berarti naik. Naik bisa diartikan meningkat. Jadi, Isra' Mi'raj berarti maju dan meningkat. Sehingga Isra' Mi'raj menjadi simbol kemajuan bagi umat Islam. Betapa tidak, di saat umat lain belum mengenal pesawat terbang, pesawat antariksa maupun kemajuan teknologi lainnya, Nabi Saw. sudah menempuh perjalanan luar biasa hingga mencapai langit tingkat tujuh dan Sidratul Muntaha. 

Jika umat Islam ingin maju pendidikannya, ekonominya, sosial budayanya, teknologi dan menjadi yang terdepan, maka jawabannya adalah ikutilah (spirit) perjalanan Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad Saw. Demikian juga, jika umat Islam ingin meningkat amalnya, ekonominya, teknologinya, ilmunya, budayanya dan lain-lain, maka jawabannya adalah mari kita "ber-lsra' Mi'raj" secara bersama-sama. 

4. Dasar Memperingati Isra' Mi'raj

Bulan Rajab adalah bulan mulia. Karena pada bulan ini ada satu peristiwa yang sangat luar biasa, yaitu peristiwa Isra' Mi'raj. Sebuah peristiwa perjalanan Rasulullah Saw dari Makkah ke Baitul Maqdis, kemudian naik ke Sidratul Muntaha menerima perintah shalat lima waktu.

Umat Islam tidak akan melupakan peristiwa Isra Mi'raj ini. Sehingga setiap kali bulan Rajab tiba, selalu digelar peringatan Isra' Mi'raj. Biasanya kaum muslimin mengadakan baca kitab al Barzanji secara bersama-sama, seminar, pengajian, dzikir, tahlil, istighatsah, atau selametan bersama. Hal itu dilakukan dalam rangka menanamkan rasa bangga dan menumbuhkan rasa cinta terhadap ajaran Islam di hati para pemeluknya.

Hukum memperingati Isra Miraj adalah sunah. Karena memperingati Isra' Mi'raj berarti mengingat momentum penting yang tiada duanya. Selain itu, peringatan peristiwa Isra' Mi'raj merupakan salah satu bentuk rasa syukur, bahagia dan bangga atas diutusnya Nabi Muhammad Saw. yang membawa petunjuk dari jalan kesesatan menuju jalan yang diridhai Allah. 

Menyikapi peringatan Isra' Mi'raj ini, masih ada sebagian masyarakat yang mengatakan bahwa memperingati Isra Mi'raj hukumnya bid'ah. Namun, mayoritas ulama' berpendapat bahwa peringatan Isra Mi'raj disamakan dengan peringatan Maulid Nabi. Kendati Nabi Muhammad Saw dan para sahabat tidak pernah melakukan peringatan ini bukan berarti hal tersebut tidak diperbolehkan. Karena ada kaidah fikih yang mengatakan: 

Artinya: "Hukum asli adat dan mu'amalat adalah boleh, sehingga ada dalil yang menunjukkan keharamannya". 

Peringatan Isra Miraj, Maulid Nabi, dan Tahun Baru Hijriyah adalah kegiatan yang baik dan bernilai ibadah. Karena tidak ada satu ayat al Qur'an atau Hadis yang melarangnya. Apalagi jika dalam peringatan tersebut diisi dzikir, shalawat, istighfar, tahlil, membaca ayat suci al Qur'an, membaca kitab al Barzanji, asmaul husna, dan ceramah agama yang berisi ajakan untuk meningkatkan keimanan. Prinsipnya, setiap kegiatan positif jika tidak ada larangan dari al Qur'an dan Hadis maka boleh dikerjakan. 

Rasulullah Saw bersabda: 

Artinya: "Barang siapa menciptakan tradisi baru yang bagus, maka ia akan mendapat pahalanya dan pahala orang yang ikut mengerjakannya, dengan tanpa mengurangi sedikitpun dari pahala mereka. (Sebaliknya) dan barang siapa yang menciptakan tradisi baru yang jelek, maka ia akan mendapat dosanya dan dosa orang yang ikut mengerjakannya, dengan tanpa mengurangi sedikitpun dari dosa mereka." (HR. Muslim) 

Berdasarkan petunjuk hadis di atas bahwa umat Islam dianjurkan untuk kreatif menciptakan kebaikan atau hal-hal positif. Setiap muslim dianjurkan untuk mengembangkan apa saja yang sudah disampaikan dan diajarkan oleh beliau. Terkait persoalan tata cara, bentuk atau model disesuaikan dengan kondisi masyarakatnya. 

Sebagai gambaran, Rasulullah Saw memerintahkan agar umatnya rajin bersedekah. Pertanyaannya, apakah sesat kalau masyarakat membuat nasi tumpeng dan ingkung ayam untuk kemudian disedekahkan? Rasulullah memerintahkan umatnya agar menuntut ilmu, membaca Alquran dan bersilaturrahim. Apakah sesat kalau mereka membentuk jama'ah yasin dan tahlil, jama'ah khotmil Quran, jama'ah istighotsah dan lain-lain, sebagai wadah untuk mempererat tali silaturrahim, mempererat ukhuwwah islamiyyah, dan sebagai lahan bagi mereka untuk menimba ilmu membaca Alqur'an dan bersedekah? Tentu jawabannya tidak sesat. Tindakan seperti itu justru sangat dianjurkan dan berpahala. 

Begitupun peringatan Isra Miraj atau Maulid Nabi, adalah sesuatu yang sangat dianjurkan dalam Islam. 

5. Praktik Memperingatan Isra Miraj

Menyadari akan pentingnya hikmah Isra' Mi'raj tersebut, sejak dulu hingga sekarang umat Islam khususnya warga NU melakukan peringatan hari bersejarah tersebut. Yakni, di setiap malam 27 Rajab dalam kalender Hijriyah. Di malam itu, biasanya digelar acara pengajian, selametan, baca kitab al Barzanji, tahlil maupun khataman al Qur'an bersama-sama. 

Tidak hanya warga di tingkat RT atau RW saja, tetapi jamaah di mushalla, masjid, surau maupun secara kedinasan di kantor-kantor dan di Istana Negara juga dilaksanakan acara peringatan Isra' Mi'raj. 

Di madrasah atau di sekolah kalian, ada baiknya dilaksanakan peringatan hari Is'ra Mi'raj Nabi Muhammad Saw. Caranya adalah menggelar pengajian dengan mengundang seorang kiai, menggelar diskusi, seminar tentang peristiwa tersebut atau menggelar acara selamatan dengan mengharap keberkahan hidup. 

Agar peringatan Isra' Mi'raj berjalan lancar, maka bentuk kepanitiaan yang anggotanya melibatkan guru dan siswa. Kemudian bicarakan waktu pelaksanaan, tempat pelaksanaan, teknis pelaksanaan dan hal-hal lain berkaitan dengan acara tersebut. Laksanakan tahapan kegiatan sesuai keputusan rapat. 

Adapun Langkah-langkah yang bisa kalian persiapkan untuk memperingati Isra' mi'raj antara lain: 

  1. IPNU/IPPNU/OSIS di madrasah/sekolah membentuk sebuah kepanitiaan 
  2. Tentukan waktu pelaksanaan 
  3. Tentukan rencana dan bentuk kegiatan 
  4. Koordinasikan dengan pihak-pihak terkait 
  5. Laksanakan setiap tahapan kegiatan yang sudah direncanakan 
  6. Selalu konsultasi dengan Bapak Ibu di madrasah atau sekolah

Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari peringatan isra miraj, antara lain:

  1. Dapat menambah keimanan dan ketaatan kepada Allah
  2. Dapat memperoleh pelajaran berharga dari masa lalu
  3. Dapat menambah kecintaan kita kepada Nabi Muhammad dan Islam
  4. Makin menyadari pentingnya melaksanakan shalat lima waktu.