Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Peristiwa Perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad Saw

Daftar Isi [Tampilkan]

Pada malam 27 Rajab tahun 11 kenabian, Nabi Muhammad Saw. sedang melakukan tafakkur di Masjidil Haram. Ketika Nabi sedang mencapai tingkat kekhusyukan, tiba-tiba malaikat Jibril mendatangi Nabi Saw. dalam bentuk aslinya. Jibril menyampaikan perintah Allah, bahwa ia disuruh mengajak Nabi untuk melakukan perjalanan luar biasa, yang kemudian dikenal perjalanan Isra Miraj. 

Nabi lantas diajak Jibril menuju sumur Zam-Zam, yang letaknya tidak jauh dari posisi Nabi saat itu. Kemudian hati Nabi Saw. disucikan oleh malaikat Jibril menggunakan air Zam-Zam sebagai persiapan untuk melakukan perjalanan Isra dan Mi'raj.

Kemudian Nabi Saw. dengan ditemani Jibril mengendarai Buraq, yakni makhluk yang tersebut dari cahaya. Kemudian keduanya menuju Masjidil Aqsha di Palestina. Jarak antara Makah dengan Palestina sekitar 1.400 kilo meter. Jarak sejauah itu ditempuh kurang dari semalam untuk perjalanan berangkat dan perjalanan pulang. 

Dalam Perjalanan ini, Nabi sempat berhenti di Madinah untuk melaksanakan shalat 2 rakaat. Jibril memberitahukan bahwa di kota inilah nantinya Nabi akan berhijrah. Perjalanan dilanjutkan ke Syajar Musa (Masyan), yakni tempat Nabi Musa menerima wahyu, lalu ke Baitullahmi (Betlehem) tempat kelahiran Nabi Isa, dan diteruskan ke Masjidil Aqsha di Yerussalem sebagai kiblat nabi-nabi terdahulu. 

Setelah Nabi Saw. memasuki Masjid Aqsha ternyata para nabi dan rasul sudah berkumpul di tempat tersebut. Di tempat ini, Nabi Saw. melaksanakan shalat berjamaah dengan mereka. 

Kemudian Jibril membimbing Nabi Saw. ke sebuah batu besar, tiba-tiba Nabi Saw. melihat tangga yang sangat indah. Dimana tangga itu pangkalnya di Baitul Maqdis dan ujungnya menyentuh langit. Kemudian Nabi Saw. bersama Jibril naik tangga itu menuju ke langit tujuh dan ke Sidratul Muntaha. 

Di tempat ini Nabi Muhammad juga melihat Jibril dalam rupanya yang asli. Di dekatnya ada surga tempat tinggal. Nabi Muhammad melihat Jibril ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatan Nabi Muhammad tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak pula melampauinya.

Nabi kemudian melanjutkan perjalanan menghadap Allah tanpa ditemani Jibril. Nabi mendapat perintah langsung dari Allah untuk melaksanakan shalat wajib lima waktu dalam sehari semalam. Awalnya perintah shalat yang diterima Nabi Saw adalah 50 kali dalam sehari semalam. Namun, kemudian mendapat keringanan dari Allah menjadi hanya lima kali. 

Pada kesempatan itu, Nabi Saw. juga sempat diperlihatkan surga. Di surga Nabi melihat gedung-gedung yang terbuat dari intan mutiara dan sejenisnya. Nabi melihat pohon-pohon dari emas. Nabi juga melihat di surga apa yang mata belum pernah melihat, telinga belum pernah mendengar dan tidak terlintas di hati manusia, semuanya masih kosong dan disediakan hanya pemiliknya dari kekasih Allah ini yang dapat melihatnya. 

Nabi diperlihatkan neraka. Pada saat itu Nabi dapat melihat belenggu-belenggu dan rantai-rantainya. Selanjutnya Nabi turun ke bumi dan kembali ke Masjidil Haram menjelang subuh.

Peristiwa isra' Mi'raj adalah salah satu mukjizat Rasulullah Saw. Berdasarkan petunjuk Hadis Nabi riwayat Imam Bukhari disebutkan, pada peristiwa itu banyak keajaiban yang disaksikan Rasulullah. Ada beberapa keajaiban yang ditunjukkan oleh Allah pada peristiwa Isra' Mi'raj diantaranya adalah: 

  1. Rasulullah dipanggi-panggil wanita tua renta, namun beliau tidak menoleh. Jibril menunjukkan wanita itu adalah gambaran dunia yang sudah memasuki jaman akhir. 
  2. Rasulullah mencium bau harum dari kubur Masyithah. Yaitu tukang sisir putri Fir'aun, yang telah mati syahid bersama seluruh keluarganya karena mempertahankan keimanannya 
  3. Rasulullah melihat sekelompok orang yang bercocok tanam, namun anehnya, tanaman yang baru saja ditanam itu dengan seketika bisa dipanen. Setiap kali dipanen, tanaman itu langsung kembali seperti semula. Jibril menjelaskan bahwa itu merupakan contoh orang yang berjihad di jalan Allah. Satu amal shalih akan dilipatgandakan pahalanya hingga tujuh ratus kebaikan 
  4. Rasulullah melihat orang-orang yang lisan dan bibir mereka dipotong dengan gunting yang berasal dari api. Jibril menjelaskan bahwa mereka adalah tukang penyebar keburukan dan fitnah di masyarakat, mengajak masyarakat pada kesesatan dan kerusakan, penipuan dan khianat. 
  5. Rasulullah melihat kerbau jantan yang keluar dari lobang yang kecil kemudian dia mau masuk kembali namun tidak bisa. Jibril menjelaskan bahwa ini adalah gambaran orang yang berbicara dengan perkataan yang rusak yang mengandung bahaya dan fitnah bagi masyarakat, kemudian dia ingin menarik ucapannya itu, namun sudah tidak bisa lagi.
  6. Rasulullah melihat sekelompok orang berteriak seperti binatang ternak. Jibril menjelaskan bahwa mereka adalah gambaran orang-orang yang enggan membayar zakat. 
  7. Rasulullah melihat sekelompok orang yang menggaruk-garuk muka dan dada mereka dengan kuku yang terbuat dari besi. Jibril menjelaskan mereka adalah gambaran tukang ghibah. Yaitu penggunjing orang lain atau membicarakan keburukan yang ada pada orang lain. 
  8. Rasulullah melihat sekelompok orang yang memecahkan kepalanya sendiri dengan palu godam, kemudian kepalanya utuh kembali. Kepala yang sudah utuh lagi hingga pecah, dan utuh kembali. Begitu terus diulang-ulang. Jibril menjelaskan, bahwa itu adalah gambaran orang yang enggan melaksanakan shalat 
  9. Rasulullah melihat sekelompok orang yang meminum nanah yang keluar dari kemaluan para pezina. Jibril menjelaskan bahwa mereka adalah gambaran para peminum khamer. 
  10. Rasulullah melihat sekelompok orang yang berlomba-lomba untuk berebut daging yang busuk, sementara di sebelahnya ada daging yang halal, baik dan sudah dimasak dibiarkan. Jibril menjelaskan, mereka adalah diantara umatmu yang meninggalkan yang halal mereka tidak mau memakannya, justru dia mendatangi yang haram kemudian memakannya. Mereka gambaran orang-orang yang berzina. 
  11. Rasulullah melihat orang-orang yang berenang di sungai darah yang dilempari bebatuan. Jibril menjelaskan itu gambaran tukang pemakan harta riba. 

Berdasarkan petunjuk Hadis Nabi riwayat Imam Bukhari disebutkan, pada peristiwa Mi'raj juga banyak keajaiban yang disaksikan Rasulullah. Ada beberapa keajaiban yang ditunjukkan Oleh Allah pada peristiwa peristiwa Miraj antaranya adalah:

  1. Saat naik ke langit tingkat 1, Nabi Muhammad berjumpa dengan Nabi Adam As
  2. Saat naik ke langit tingkat 2, Nabi Muhammad berjumpa dengan Nabi Yahya As dan Isa As
  3. Saat naik ke langit tingkat 3, Nabi Muhammad berjumpa dengan Nabi Yusuf As
  4. Saat naik ke langit tingkat 4, Nabi Muhammad berjumpa dengan Nabi Idris As. 
  5. Saat naik ke langit tingkat 5, Nabi Muhammad berjumpa dengan Nabi Harun As. 
  6. Saat naik ke langit tingkat 6, Nabi Muhammad berjumpa dengan Nabi Musa As. 
  7. Saat naik ke langit tingkat 7, Nabi Muhammad berjumpa dengan Nabi Ibrahim As. 
  8. Saat berada di atas langit ketuiuh Nabi Muhammad melihat Baitul Ma'mur. Setiap hari sebanyak 70.000 malaikat masuk ke dalam rumah tersebut lalu keluar dan tidak akan pernah kembali lagi, demikian seterusnya. Baitul Ma'mur ini bagi para malaikat laksana Ka'bah bagi manusia di bumi. la menjadi tempat untuk thawaf. 
  9. Nabi juga sampai ke Sidrat al-Muntaha. Yaitu sebuah pohon yang sangat besar dan indah. Tidak ada seorangpun diantara makhluk Allah yang dapat menggambarkannya. Jika seseorang melakukan perjalanan di bawah naungan pohon tersebut dengan menaiki kendaraan yang cepat, akan menghabiskan waktu 70 tahun. 
  10. Nabi sempat melihat surga. Yaitu rumah balasan kebaikan atau tempat kenikmatan yang disediakan Allah bagi hamba-hamba-Nya yang beriman. Surga saat ini telah diciptakan Allah, ia berada di atas langit ketujuh. Sabda Rasulullah ketika menceritakan peristiwa Mi'raj: Artinya: "Aku melihat surga, dan aku melihat mayoritas penduduknya adalah orang-orang fakir". H. R. al-Bukhari dan Muslim. 
  11. Nabi melihat Arsy. Yaitu makhluk Allah yang paling besar bentuknya. Tidak ada makhluk Allah yang lebih besar dari Arsy. Arsy bukan tempat bersemayam bagi Allah, karena Allah tidak membutuhkan tempat.