Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Ukhuwah adalah, Dalil dan Macam-macam Ukhuwah

Daftar Isi [Tampilkan]

Kalimat ukhuwah sudah seringkali kita dengar, ukhuwah adalah sesuatu yang sangat penting dan mendasar bagi kehidupan, baik kehidupan beragama maupun kehidupan bernegara. Dalam hal ini marilah kita simak pengertian dan urgensi ukhuwah dalam pandangan Islam.

Apa itu ukhuwah?

Pengertian Ukhuwah

Ukhuwah dalam kamus bahasa Indonesia berarti persaudaraan. Secara umum ukhuwah artinya persaudaraan, kerukunan, persatuan dan solidaritas yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain.

Persaudaraan yang dilakukan oleh umat Islam diistilahkan dengan istilah ukhuwah islamiyah yang berarti persaudaraan yang didasarkan pada agama Islam. Dengan demikian ukhuwah islamiyah adalah bentuk persaudaraan yang lintas wilayah dan kebangsaan. Jadi siapapun orangnya dan dari mana saja asalnya selagi ia seorang muslim, maka ia adalah bersaudara.

Dalil tentang Ukhuwah

Sebagai agama pembawa rahmat Islam sangat mendukung ukhuwah. Allah Swt berfirman :

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ ࣖ ١٠

10.  Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah kedua saudaramu (yang bertikai) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu dirahmati. (QS. Al-Hujurat(49) : 10)

Salah satu factor yang menyebabkan munculnya ukhuwah adalah adanya

Pertama, Adanya persamaan, baik dalam masalah keyakinan, wawasan, pengalaman, kepentingan, tempat tinggal dan cita-cita.

Kedua, Adanya kebutuhan yang dirasakan hanya dapat dicapai dengan melakukan kerja sama dengan orang lain.

Macam Macam Ukhuwah

Ada beberapa bentuk macam ukhuwah yang sangat besar peranannya dalam kehidupan masyarakat, yaitu:

a. Ukhuwah Islamiyah

Ukhuwah islamiyah artinya upaya dalam rangka menumbuh kembangkan persaudaraan yang didasarkan pada kesamaan agama Islam. Al-Qur'an menganjurkan hal ini, dalil ukhuwah islamiyah sebagaimana terdapat dalam surat al-Maidah:

مِنْ اَجْلِ ذٰلِكَ ۛ كَتَبْنَا عَلٰى بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ اَنَّهٗ مَنْ قَتَلَ نَفْسًاۢ بِغَيْرِ نَفْسٍ اَوْ فَسَادٍ فِى الْاَرْضِ فَكَاَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيْعًاۗ وَمَنْ اَحْيَاهَا فَكَاَنَّمَآ اَحْيَا النَّاسَ جَمِيْعًا ۗوَلَقَدْ جَاۤءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنٰتِ ثُمَّ اِنَّ كَثِيْرًا مِّنْهُمْ بَعْدَ ذٰلِكَ فِى الْاَرْضِ لَمُسْرِفُوْنَ ٣٢

32.  Oleh karena itu, Kami menetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil bahwa siapa yang membunuh seseorang bukan karena (orang yang dibunuh itu) telah membunuh orang lain atau karena telah berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia.211) Sebaliknya, siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, dia seakan-akan telah memelihara kehidupan semua manusia. Sungguh, rasul-rasul Kami benar-benar telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Kemudian, sesungguhnya banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi. (QS. Al-Maidah(5):32)

211) Maksudnya, membunuh seorang manusia sama dengan menghalalkan pembunuhan terhadap seluruh manusia. Sebaliknya, menjaga kehormatan seorang manusia sama dengan menjaga kehormatan seluruh manusia.

Ukhuwah islamiyah tidak dibatasi oleh wilayah, suku, ras dan kebangsaan. Dengan demikian seluruh umat Islam di dunia ini bersaudara. Di dalam sejarah Rasulullah Saw sudah melakukan hal ini saat menyatukan antara kalangan Muhajirin dan Anshar.

b. Ukhuwah Wathaniyah

Ukhuwah wathaniyah adalah persaudaraan kebangsaan. Ini artinya seluruh warga negara Indonesia adalah bersaudara. Ikatan yang mengikat persaudaraan ini adalah wilayah dan tertumpu pada hal-hal yang bersifat sosial budaya. Islam juga mendukung bentuk ukhuwah wathoniyah ini.

Di dalam al-Qur'an Allah Swt berfirman :

وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَۙ ٤٨

"Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah menguji kamu terhadap peberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan." (QS. Al-Maidah(5) :48)

Ukhuwah wathoniyah diperlukan karena ia sebagai spirit bagi kesejahteraan kehidupan bersama serta merupakan alat yang sangat penting bagi proses kesadaran suatu bangsa dalam mewujudkan persamaan derajat dan tanggungjawab di antara warga negara Indonesia.

c. Ukhuwah Insaniyah

Ukhuwah insaniyah adalah persaudaraan sesama manusia. Dalam terminology agama istilah ukhuwah insaniah diistilahkan dengan ukhuwah basyariyah artinya ukhuwah yang tumbuh dan berkembang atas dasar kemanusiaan.

Motivasi manusia dalam melakukan persaudaraan kemanusiaan adalah agar tercipta sisi-sisi kemanusiaan yang bersifat universal. Seluruh manusia di dunia adalah bersaudara. Ayat yang mendasari ukhuwah insaniyah adalah 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ ١١

11.  Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan itu) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olok itu) lebih baik daripada perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela dan saling memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) fasik699) setelah beriman. Siapa yang tidak bertobat, mereka itulah orang-orang zalim. 

699) Panggilan fasik adalah panggilan dengan menggunakan kata-kata yang mengandung penghinaan atau tidak mencerminkan sifat seorang mukmin.

Bangsa Indonesia diharapkan secara teoritis dan praktis melaksanakan bentuk-bentuk ukhuwah ini. Oleh karena jika nilai-nilai ukhuwah tidak nampak pada bangsa Indonesia, maka sudah dapat dipastikan terdapat hal-hal yang menghambatnya. Di antara hal yang menghambatnya misalnya pola piker yang sempit, fanatisme buta dan asumsi paling benar sendiri.