Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Penelitian Kuantitatif : Hakikat, Metode, Ciri, Langkah dan Jenisnya

Daftar Isi [Tampilkan]

Pengertian Penelitian Kuantitatif 

Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan temuan-temuan baru yang dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur secara statistik atau cara lainnya dari suatu kuantifikasi (pengukuran). 

Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif lebih memusatkan perhatian pada beberapa gejala yang mempunyai karakteristik tertentu di dalam kehidupan manusia, yaitu variabel. 

Dalam pendekatan kuantitatif, hakikat hubungan di antara variabel-variabel selanjutnya akan dianalisis dengan alat uji statistik serta menggunakan teori yang objektif. 

Hakikat Penelitian Kuantitatif 

Ada beberapa hakikat penelitian kuantitatif, di antaranya: 

  1. Penelitian kuantitatif merupakan model penelitian yang bertujuan, mengungkap fenomena lepas dari konteksnya. 
  2. Penelitian kuantitatif sering kali memunculkan dirinya dalam model-model penelitian eksperimen, dan noneksperimen. 
  3. Penelitian kuantitatif cenderung dilakukan dalam lingkungan buatan (artificial), misalnya laboratorium. 

Pentingnya Penelitian Kuantitatif

Alasan pentingnya melakukan penelitian kuantitatif, antara lain sebagai berikut: 

  1. Peneliti dapat mengungkap fenomena-fenomena yang objektif dan dikaji secara kuantitatif. 
  2. Peneliti dalam menjawab pertanyaan penelitian dapat menggunakan pengukuran yang cermat terhadap variabel- variabel penelitian. 
  3. Peneliti ingin melakukan generalisasi dari hasil penelitian ke wilayah yang lebih luas. 

Metode Penelitian Kuantitatif 

Ciri-ciri penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut: 

  1. Metode penelitian kuantitatif dilakukan untuk mengukur satu variabel, menghubungkan antara satu variabel dengan variabel lain, memengaruhi variabel satu dengan variabel lannya, serta membedakan antarvariabelnya. 
  2. Metode penelitian kuantitatif, permasalahan penelitiannya adalah menanyakan tentang pengaruh, hubungan antara dua variabel atau lebih, dan perbedaan antarvariabel.
  3. Penelitian kuantitatif dilakukan untuk menguji teori tertentu yang sudah ada yang dipilih oleh peneliti. 
  4. Metode penelitian kuantitatif lebih memfungsikan teori sebagai titik tolak menemukan konsep yang terdapat dalam teori tersebut, yang kemudian dijadikan variabel. 
  5. Penelitian kuantitatif menggunakan hipotesis sejak awal, ketika peneliti telah menetapkan teori yang digunakan. 
  6. Penelitian kuantitatif lebih mengutamakan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. 
  7. Penelitian kuantitatif penyajian datanya berupa tabel distribusi dari pilihan jawaban-jawaban para responden yang ditentukan oleh peneliti yang berupa angka. 
  8. Penelitian kuantitatif menggunakan perspektif etik, yaitu data yang dikumpulkan dibatasi atau ditentukan oleh peneliti dalam hal pilihan indikator atau atribut variabel, baik jumlah maupun jenisnya. 
  9. Metode penelitian kuantitatif menggunakan definisi operasionalisasi, karena hendak mengukur variabel. Definisi operasional pada dasarnya merupakan petunjuk untuk mengukur variabel. 
  10. Penelitian kuantitatif menggunakan penentu ukuran iumlah responden atau sampel dengan menggunakan persentase, rumus, atau tabel populasi-sampel, sebagai penerapan prinsip keterwakilan. 
  11. Peneliti kuantitatif menggunakan alur penarikan kesimpulan berproses secara deduktif, yaitu konsep, variabel ke data.
  12. Metode penelitian kuantitatif instrumen penelitiannya berupa kuesioner atau angket, yang juga berfungsi sebagai teknik pengumpulan data. 
  13. Analisis yang digunakan dalam penelitian kuantitatif dilakukan setelah data terkumpul, dengan menggunakan perhitungan angka-angka atau analisis statistik. 
  14. Penelitian kuantitatif kesimpulannya berupa tingkat hubungan antarvariabel. Sedangkan, dalam penelitian kualitatif kesimpulannya berupa temuan konsep yang tersembunyi di balik data terperinci berdasarkan interpretasi atau kesepakatan dari para responden atau informan. 

Langkah-Langkah Penelitian Kuantitatif 

Langkah-langkah penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut: 

  1. Mengidentifikasi masalah. 
  2. Merumuskan masalah. 
  3. Membatasi masalah. 
  4. Melakukan studi pustaka atau tinjauan pustaka. 
  5. Merumuskan beberapa hipotesis atau pertanyaan penelitian. 
  6. Menentukan desain dan metodologi penelitian. 
  7. Menyusun instrumen dan mengumpulkan data. 
  8. Menganalisis dan menginterpretasikan data. 
  9. Menginterpretasikan temuan-temuan dan menarik kesimpulan serta saran. 

Karakteristik Penelitian Kuantitatif 

Karakteristik penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut: 

  1. Menggunakan pola berpikir deduktif (rasional-empiris atau top-down), yang berusaha memahami suatu fenomena dengan cara menggunakan konsep-konsep umum untuk menjelaskan fenomena-fenomena tertentu yang bersifat khusus. 
  2. Logika yang dipakai adalah logika positivistik atau positivisme. 
  3. Proses penelitian mengikuti prosedur yang telah direncanakan. 
  4. Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk menyusun ilmu nomotetik, yaitu ilmu yang berupaya membuat hukum- hukum dari generalisasinya. 
  5. Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, dan sumber data yang dibutuhkan, serta alat pengumpul data yang dipakai sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. 
  6. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran-pengukuran dengan alat yang objektif dan sudah baku. 
  7. Melibatkan penghitungan angka atau kuantifikasi data. 
  8. Peneliti menempatkan diri secara terpisah dengan objek penelitian. Artinya, dirinya tidak terlibat secara emosional dengan subjek penelitian. 
  9. Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul. 
  10. Dalam analisis data, peneliti dituntut memahami teknik- teknik statistik. 
  11. Hasil penelitian berupa generalisasi dan prediksi, lepas dari konteks waktu dan situasi. 
  12. Penelitian kuantitatif disebut juga penelitian ilmiah. 

Jens-Jenis Penelitian Kuantitatif 

Jenis-jenis penelitian kuantitatif berdasarkan cara pengolahannya: 

1. Penelitian Deskriptif 

Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai masing-masing variabel, baik satu variabel atau lebih. Lantas, penelitian deskriptif bersifat independen untuk mendapatkan gambaran tentang variabel-variabel tersebut. 

Untuk pengolahan data dilakukan dengan menggunakan nilai mean, median, modus, standar deviasi, nilai minimum, nilai maksimum, frekuensi, dan persentase. Variabel tersebut dapat menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi atau bidang tertentu. 

Contoh penelitiannya, yaitu Persepsi Mahasiswa tentang Perencanaan Keuangan Koperasi X di D.I. Yogyakarta". 

2. Penelitian Komparatif 

Penelitian yang diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih variabel ada perbedaan dalam suatu aspek yang diteliti. Dalam penelitian ini tidak ada manipulasi dari peneliti. 

Penelitian dilakukan secara alami, dengan mengumpulkan data dengan suatu instrumen. Kemudian, hasilnya dianalisis secara statistik untuk mencari perbedaan variabel yang diteliti. Penelitian ini bersifat membandingkan variabel yang satu dengan variabel yang lainnya. 

Pengolahan datanya dengan menggunakan uji beda, seperti: paired sample t-test, independent sample t-test, Anova, Wilcoxon, Mann-Whitney, Friedman. 

Contohnya, "Analisis Perbedaan Jumlah Penjualan Kendaraan yang Ada di Desa dan di Kota". 

3. Penelitian Asosiatif 

Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Melalui penelitian ini, akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, suatu gejala fenomena tertentu. 

Pengolahan datanya dengan menggunakan uji korelasi, seperti: Spearman, Pearson, Kendall's tau, kontigensi, dan Crosstab. 

Misalnya, "Analisis Hubungan Kepuasan Kerja, dan Gaji Karyawan terhadap Prestasi Kerja Karyawan ". 

4. Penelitian Pengaruh 

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini, dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala. 

Pengolahan datanya dengan menggunakan uji regresi linier dan regresi logistik. 

Contohnya, "Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak". 

5. Penelitian Struktural 

Penelitian yang menggambarkan hubungan dan hipotesis bersifat struktural. Hubungan struktural ini adalah hubungan antara variabel dependen dan independen yang di antaranya ada variabel penyela/penengah (intervening). 

Misalnya, Pengaruh Motivasi Kerja, Gaji Karyawan terhadap Komitmen Organisasi melalui Kinerja Karyawan di PT Jonida". 

Jenis-jenis penelitian kuantitatif berdasarkan metodenya, di antaranya: 

1. Penelitian Survei 

Penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Survei merupakan studi yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk meneliti gejala- gejala suatu kelompok atau perilaku individu. 

Pencarian data dapat dilakukan melalui kuesioner, wawancara, observasi, maupun dokumentasi. Penggalian data melalui kuesioner dapat dilakukan secara tanya jawab langsung, telepon, SMS, e-mail, maupun dengan penyebaran kuesioner melalui surat maupun situs web, misalnya Google. Wawancara dapat pula dilakukan melalui telepon, konferensi video maupun tatap muka langsung. 

Penelitian survei akan lebih baik jika dilaksanakan analisis secara bertahap. Pada umumnya, survei menggunakan kuesioner sebagai alat pengambil data. Survei menganut aturan pendekatan kuantitatif, yaitu semakin sampelnya besar, maka hasilnya semakin mencerminkan populasi. 

Misalnya, "Seorang pengusaha garmen yang mengamati semua faktur penjualannya selama satu tahun mengetahui produk yang paling banyak digemari oleh masyarakat". 

2. Penelitian True Experiment 

Penelitian eksperimental merupakan bentuk penelitian percobaan yang berusaha untuk mengisolasi dan melakukan kontrol terhadap setiap kondisi yang relevan dengan situasi yang diteliti. Kemudian, peneliti melakukan pengamatan terhadap efek atau pengaruh ketika kondisi-kondisi tersebut dimanipulasi. Sehingga, perubahan atau manipulasi dilakukan terhadap variabel bebas dan pengaruhnya diamati pada variabel terikat. 

Penelitian eksperimental merupakan salah satu penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap dependen dalam keadaan yang terkendali. Artinya, tidak ada variabel lain yang memengaruhi variabel dependen, maka sebaiknya penelitian ini menggunakan kelompok kontrol. 

Jenis penelitian ini dapat dilakukan dengan syarat, yaitu subjek yang akan dijadikan responden harus terkondisi dan seragam, agar keadaannya tidak terkontaminasi oleh faktor yang lainnya. 

Misalnya, seseorang yang akan meneliti karyawan pabrik, maka subjek yang dipilih harus seragam dan terkondisikan serta dipastikan tidak ada yang memengaruhi. 

Sehingga, yang dimaksud dengan eksperimen, yaitu memperlakukan subjek sebagai percobaan atau eksperimen untuk mendapatkan hasil faktor yang memengaruhi variabel dependen secara akurat. 



Sumber : Jaya, I.M.L.M. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Teori, Penerapan, dan Riset Nyata. Yogyakarta: Anak Hebat Nusantara