Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ilmu Pengetahuan dan Penelitian Beserta Jenisnya

Daftar Isi [Tampilkan]

Penelitian dan Ilmu Pengetahuan

Penelitian merupakan salah satu karya dari bentuk pemahaman suatu ilmu tertentu. Seseorang dianggap memahami suatu ilmu, jika dia sudah pernah melakukan penelitian. Hal ini dilaksanakan dan ditempuh oleh seseorang selama masa jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 

Penelitian merupakan sesuatu hal yang penting untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan pendidikan tertentu. Penelitian juga dianggap sebagai bagian penting dalam perkembangan dan kemajuan peradaban manusia. Tanpa adanya penelitian, ilmu tidak akan pernah berkembang. 

Selain itu, penelitian juga digunakan oleh suatu negara untuk dapat lebih berkembang dan maju. Di negara-negara berkembang dan maju saat ini merasa bahwa penelitian sangat berperan penting di beberapa aspek, seperti: pemasaran, penerapan teknologi, dan industri lainnya. 

Kegiatan meneliti atau membuat penelitian banyak membawa kontribusi dan mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan biaya yang telah dikeluarkan untuk kegiatan tersebut. 

Penelitian atau research terdiri dari dua (2) arti, yaitu "re" yang berarti kembali dan "search" adalah mencari. Sehingga, research dapat diartikan sebagai "mencari kembali" untuk memperoleh "sesuatu". 

Oleh karena itu, penelitian dapat pula diartikan sebagai suatu kegiatan menyelidiki sesuatu yang sistematis, terkendali, empiris, teliti, dan kritis terhadap fenomena-fenomena tertentu guna mencari suatu fakta, teori baru, hipotesis, dan kebenaran, yang dilakukan dengan menggunakan beberapa langkah tertentu untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu permasalahan. 

Ilmu pengetahuan merupakan suatu fondasi dasar manusia untuk berpikir dalam melaksanakan suatu penelitian. Oleh sebab itu, ilmu pengetahuan sangat berhubungan erat dengan kegiatan penelitian atau meneliti. 

Kegiatan penelitian dengan ilmu pengetahuan saling berkaitan, karena manusia selalu berupaya untuk mencari jawaban atas berbagai pertanyaan permasalahan yang timbul. 

Adanya dorongan "rasa ingin tahu" tersebut, membuat manusia selalu ingin mendapatkan jawaban mengenai permasalahan yang tidak diketahuinya. Sehingga, pada akhirnya muncul penelitian- penelitian baru dan penelitian ini menimbulkan, munculnya pengetahuan-pengetahuan baru. Peristiwa ini dikenal sebagai ilmu pengetahuan yang terorganisasi dan sistematis. 

Para ahli menyebutkan bahwa tidak mungkin memisahkan antara ilmu pengetahuan dan penelitian, sebab ilmu pengetahuan dan penelitian merupakan proses yang berlangsung dan terjadi secara bersama sama. Artinya, ilmu pengetahuan dan penelitian adalah proses yang sama, sedangkan hasil dari proses tersebut adalah kebenaran. 

Kebenaran yang dimaksud adalah pengetahuan yang benar adanya, terbuka untuk diuji oleh siapa pun yang berkeinginan untuk mengujinya kembali. 

Perguruan tinggi merupakan suatu lembaga pendidikan tinggi yang sangat perlu untuk melaksanakan kegiatan penelitian. Hal ini sebagai perwujudan dari pelaksanaan salah satu Tridharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan beserta pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. 

Sehingga, diharapkan hasil dari kegiatan penelitian di lingkungan perguruan tinggi dapat memunculkan pengetahuan- pengetahuan baru atau solusi yang berguna bagi masyarakat, perguruan tinggi, maupun pembangunan kemajuan suatu bangsa. 

Berdasarkan beberapa literatur, diketahui bahwa tidak ada satu negara maju pun di dunia yang berhasil dalam pembangunan tanpa adanya kegiatan penelitian. Sehingga, besarnya biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan penelitian tidak dapat dilihat dari jumlah uang dan tenaga yang dipergunakan. Akan tetapi, manfaat dari kegiatan penelitian tersebut berguna bagi pembangunan kemajuan suatu negara. 

Perencanaan pembangunan suatu negara harus berdasarkan pada data informasi yang diperoleh melalui kegiatan penelitian. Sangat tidak mungkin tanpa penggunaan data yang akurat, pengujian, evaluasi, serta tinjauan kembali terhadap kegiatan pembangunan, perencanaan pembangunan dapat terlaksana dengan benar. 

Semua aktivitasnya itu hanya dapat diketahui dengan melaksanakan kegiatan penelitian dahulu. Dengan demikian, kegiatan penelitian sangat berperan di dalam setiap pengambilan keputusan atau langkah-langkah perencanaan pembangunan kemajuan suatu bangsa. 

Sedangkan, metodologi penelitian adalah cara berpikir ilmiah secara rasional, empiris, dan sitematis yang digunakan oleh peneliti suatu disiplin ilmu untuk melakukan kegiatan penelitian. 

Berpikir secara rasional, berarti kegiatan penelitian tersebut dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga dapat dijangkau oleh penalaran manusia. Empiris, berarti "sesuatu cara" yang dilakukan itu, dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lain pun dapat mengamatinya. 

Sistematis, berarti proses yang dilakukan pada penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu bersifat logis dan terstruktur. Metode penelitian sangat berhubungan dengan prosedur, teknik, alat, serta desain penelitian yang digunakan. 

Lantas, dalam metode penelitian diperlukan adanya rancangan penelitian yang meliputi; prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, serta bagaimana data tersebut nantinya diperoleh, diolah, dan dianalisis.

Jens-Jenis Penelitian 

Penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan pada jenis dan analisisnya, di antaranya sebagai berikut: 

Penelitian Kualitatif 

Penelitian yang menghasilkan beberapa temuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Penelitian kualitatif dapat digunakan untuk kegiatan penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, aktivitas sosial, dan ekonomi. 

Hasil kegiatan penelitian kualitatif dapat berupa uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, dan atau organisasi tertentu dalam suatu keadaan, konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang menyeluruh. 

Penelitian Kuantitatif

Jenis penelitian yang menghasilkan beberapa temuan yang dapat dicapai dengan menggunakan beberapa prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). 

Pendekatan kuantitatif lebih memusatkan perhatian pada gejala-gejala atau fenomena-fenomena yang mempunyai karakteristik tertentu di dalam kehidupan manusia, yang dinamakan sebagai variabel. 

Pendekatan kuantitatif hakikat hubungannya di antara variabel-variabel yang dianalisis dengan menggunakan teori yang objektif. 

Data Penelitian

Data memegang peranan penting dalam penelitian. Data adalah sekumpulan informasi yang berguna dan diperoleh dari lapangan atau secara langsung yang digunakan untuk bahan penelitian. Jenis data ada dua (2), yaitu 

Data Kualitatif/Primer 

Data kualitatif secara sederhana dapat disebut sebagai data hasil kategori (pemberian kode), untuk isi data dapat berupa kata atau dapat didefinisikan sebagai data bukan angka, tetapi diangkakan, misalnya; jenis kelamin, status, dan sebagainya. 

Data kualitatif mempunyai ciri yang tidak dapat dilakukan operasi matematika, seperti: penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Data kualitatif diambil dari penyebaran kuesioner pada responden, sehingga harus dilakukan pengujian reliabilitas dan validitasnya. 

Data kualitatif dapat dibagi menjadi dua (2), yaitu 

1. Data Nominal 

Data bertipe nominal adalah data yang paling rendah dalam level pengukuran data. Data ini dalam bentuk kategori, tetapi tidak ada tingkatannya. 

Misalnya, jenis kelamin ada 2, yaitu wanita dan pria, maka dikategorikan dalam bentuk angka misalnya 1 adalah wanita dan 2 adalah pria. 

2. Data Ordinal 

Data ordinal adalah data kualitatif, namun dengan level yang lebih tinggi daripada data nominal. Jika dalam data nominal semua data kategori dianggap setara, pada data ordinal ada tingkatannya. 

Contohnya, tanggapan dari responden jika 1 adalah sangat tidak setuju, 2 adalah tidak setuju, 3 adalah netral, 4 adalah setuju, dan 5 adalah sangat setuju. Pengukuran angka ini sering dikenal dengan istilah skala Likert.

Data Kuantitatif/Sekunder

Data berupa angka dalam arti sebenarnya, jadi berbagai operasi matematika dapat dilakukan pada data kuantitatif. Data kuantitatif dapat dibagi menjadi dua (2), yaitu 

1. Data Interval 

Data interval menempati level pengukuran data yang lebih tinggi dari data ordinal, karena selain dapat bertingkat urutannya, juga urutan tersebut dapat dikuantitatifkan (diukur). 

Contohnya, indeks prestasi seorang mahasiswa. Dalam data interval tidak mengenal nilai nol yang absolut. 

2. Data Rasio 

Data rasio adalah data kuantitatif dengan tingkat pengukuran paling tinggi di antara jenis data lainnya. Data rasio adalah data bersifat angka dalam arti sesungguhnya (bukan kategori) dan dapat dioperasikan dalam matematika. 

Perbedaan dengan data interval adalah data rasio mempunyai titik nol dalam arti yang sesungguhnya. Misalnya, penjualan baju di toko pakaian "Subur" sejumlah 100 potong terjual. Sehingga, jika penjualan adalah 0, berarti memang tidak ada satu pun baju yang terjual.

Berikut adalah penjelasan mengenai Penelitian dan Ilmu Pengetahuan serta Jenis Penelitian dan Datanya.


Sumber : Jaya, I.M.L.M. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Teori, Penerapan, dan Riset Nyata. Yogyakarta: Anak Hebat Nusantara