Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Biografi Singkat Imam Malik

Daftar Isi [Tampilkan]
Imam Malik nama lengkapnya Abu Abdullah Malik ibn Anas ibn Malik ibn Abi Amir ibn Amr ibn Haris ibn Gaiman ibn Kutail ibn Amr ibn Haris Al-Ashbahi. Ia lahir di Madinah pada tahun 95 H / 714 M. Imam Malik berasal dari keluarga Arab terhormat dan berstatus sosial tinggi. Tanah asal leluhurnya adalah Yaman, namun setelah nenek moyangnya menganut Islam, mereka pindah ke Madinah. Ia dilahirkan pada zaman khalifah Walid bin Abdul Muluk dan meninggal pada zaman Harun ar-Rasyid.

Hampir dalam seluruh hidup Imam Malik diabdikan untuk dunia pendidikan. Tidak kurang dari empat khalifah mulai dari Al-Mansur, Al-Mahdi, Harun ar-Rasyid, dan Al-Makmun, bahkan ulama besar Abu Hanifah dan Imam Syafi’i pun pernah menimba ilmu darinya.

Imam Malik terkenal dengan gelar Imam Darul Hijrah, yang artinya pemimpin kampung. Ia ahli dalam bidang hadis dan menyusun kitab yang terkenal, Al-Muwatha’ (disetujui/disepakati). Dalam kitabnya terdapat 5000 buah hadis hukum yang dikumpulkan selama 40 tahun. Selain itu, ia juga hafal 100.000 hadis.

Selain itu kitab-kitab bermazhab Maliki yang ditulis murid-muridnya adalah:
  1. Al-Mudawamah al-Kubra, disusun oleh Asad ibn Al-Furat. Kitab ini memuat tidak kurang 1.036 masalah dari fatwa imam Malik
  2. Bidayah al-Mujtahid wa Nihayah al-Muqtashid, disusun oleh Abu al-Walid Muhammad ibn Ahmad ibn Muhammad ibn Ahmad ibn Rusyd al-Qurthubi al-Andalusi
  3. Fath al-Rahim ‘ala Fiqh al-Imam Malik bi al-Adillah, disusun oleh Muhammad ibn Ahmad
  4. Al-I’tisham, disusun oleh Abi Ishaq ibn Musa al-Syatibi
  5. Mukhtashar Khalil ‘ala Matn al-Risalah li Ibn Abi Zaid al-Qirawani, disusun oleh Syekh Abd al-Majid al-Syarnubi al-Azhari
  6. Ahkam al-Ahkam ‘ala Tuhfat al-Ahkam fi al-Ahkam al-Syar’iyah, disusun oleh Muhammad Yusuf al-Kafi
Kemudian yang menjadi dasar pijakan Imam Malik dalam mengambil keputusan adalah
  1. Alquran
  2. Assunnah
  3. Amalan Ahlu Madinah (Urf)
  4. Fatwa sahabat
  5. Ijma
  6. Qiyas
  7. Maslahat mursalah
  8. Istihsan
  9. Adz-Dzara’i
Hal yang mempengaruhi pemikiran Imam Malik adalah faktor sosial budaya. Tempat tinggal Imam Malik dikenal dengan Daerah Hadist, tempat tinggal para sahabat nabi Muhammad SAW. Ahli fuqoha di tempat tersebut lebih mengerti hadis dibanding fuqoha daerah lainnya. Madinah merupakan suatu yang masih bernuasan kampung dan sederhana. Dalam kehidupan sehari-hari Alquran dan Assunah serta ijma sahabat sudah cukup untuk dijadikan sebagai dasar acuan ketusan hukum. Karenanya, para fuqoha di Madinah tidak perlu lagi ijtihad dan menggunakan akal, karena Madinah sebagai “tempat asal dan dekat Mekkah”. Atas dasar ini, wajarlah Imam Malik lebih cenderung menguasai hadis dan kurang menggunakan rasio dibanding dengan Abu Hanifah.