Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sejarah Perkembangan Ekonomi Pertanian

Daftar Isi [Tampilkan]

Ekonomi pertanian mula-mula berkembang di Eropa.Muncul dan berkembangnya ekonom pertanian di Eropa sangat berkaitan dengan lahir dan berkembangnya ilmu pertanian.Pada zaman Romawi, Cato, Varo, Palladus, dan Columela mulai melihat dan meninjau pertanian secara ilmu.Kemudian muncul ilmu pertanian yang dikarang oleh Justur Moser, J.C. Schubart, dan J.C. Bergen.Ketiga orang ini selanjutnya dianggap sebagai pencetus dan perintis ilmu pertanian.

Di Amerika Serikat, ekonomi pertanian pertama kali diajarkan pada tahun 1892 di Universitas Ohio. Perkembangan ini sebagai akibat terjadinya depresi pertanian tahun 1890.Di ajarkanlah yang banyak membahas dan sebagai cikal bakal ilmu ekonomi pertanian.Ilmu-ilmu ini berkembang terus sesuai dengan keadaan dan kebutuhan. Memasuki abad ke-20, pada tahun 1901 Universitas Cornell memperkenalkan dan mengajarkan ilmu Agricultural Econimics, tahun 1903 muncul lagi Farm Management. Ilmu itu berkembang terus sampai sekarang sesuai kebutuhan dan perkembangan serta kemajuan ilmu pengetahuan lainnya yang saling mendukung.

Di Indonesia ilmu ekonomi pertanian baru dikembangkan mulai tahun 1950-an yang dipelopori oleh Iso Reksohadiprodjo dan Teko Sumardiwirjo, beliau adalah dosen di Universitas Indonesia dan Universitas Gajah Mada. Fakultas Pertanian Universitas Indonesia kemudian berkembang menjadi Institut Pertanian Bogor.Ilmu Ekonomi pertanian berkembang terus bersama UGM dan IPB, kedua institusi ini menjadi pusat pertumbuhan ekonomi pertanian yang sejalan dengan perkembangan ilmu ekonomi dan ilmu pertanian itu sendiri.

Pada tahun 1969 didirikan organisasi yang menghimpun para ahli  ilmu ekonomi pertanian. Organisasi tersebut diberi nama PERHEPI (Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia), sebagai tindak lanjut dan realisasi dari rencana yang digagas pada konfrensi nasional ekonomi pertanian tahun 1964 di Cibogo, Bogor. Dengan lahirnya organisasi ini, ilmu ekonomi pertanian semakin berkembang dan semakin menjadi perhatian, terutama kebijakan pemerintah dalam pengembangan pertanian. Untuk menampung para ahli dan tenaga ekonomi pertanian, pemerintah mendirikan suatu badan yang bekerja khusus dalam penelitian ekonomi pertanian, diberi nama SAE (Survei Agro Ekonomi). Tujuan pendirian SAE adalah untuk mempercepat proses pembanguan pertanian Indonesia, di mana melalui penelitian dapat ditemukan permasalahan yang ada, potensi, dan metode penanganan secara tepat.

Dalam perkembangannya , SAE beganti nama menjadi PSE (Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian) dan bernaung di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertanian. Tugasnya tidak hanya meneliti masalah sosial ekonomi saja, tetapi juga membawahi beberapa balai Pengajian Teknologi Pertanian (LPTP/BPTP) serta instansi penelitian dan pengkajian yang ada di setiap provinsi.