Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perdagangan Internasional : Pengertian, Faktor, Dampak, dan Manfaatnya

Daftar Isi [Tampilkan]

Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas dewasa ini, hubungan ekonomi dan perdagangan atau bisnis antar negara menjadi semakin meningkat dan semakin penting. 

Seiring dengan makin maju dan berkembangnya teknologi, khususnya teknologi informasi, komunikasi dan transportasi, maka di masa-masa yang akan datang akan makin meningkat pula kegiatan ekonomi dan perdagangan internasional tersebut. 

Oleh karena itu peran ilmu perdagangan internasional juga akan menjadi semakin penting, terutama sebagai alat analisis dalam menghadapi perkembangan ekonomi dan bisnis internasional. 

Dalam halaman ini akan dijelaskan mengenai pengertian perdagangan internasional, pentingnya perdagangan internasional, faktor-faktor mengapa terjadi perdagangan internasional, dampak positif dan negatif perdagangan internasional, dan manfaat perdagangan internasional. 

Pengertian Perdagangan Internasional

Perdagangan didefinisikan sebagai pertukaran barang dan jasa atau uang yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat dan didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak. 

Sedangkan perdagangan internasional dapat didefinisikan sebagai transaksi bisnis antara pihak-pihak dari lebih daripada satu negara. 

Transaksi bisnis ini contohnya adalah ekspor produk dari suatu negara ke negara Iain, investasi pembangunan pabrik di negara asing, pembelian bahan baku dari luar negeri, memproduksi salah satu bagian produk di luar negeri dan merakitnya di dalam negeri, dan peminjaman dana dari bank di suatu negara untuk membiayai operasi bisnis di negara lain. 

Negara sebetulnya tidak berdagang atau berbisnis dengan negara lain. Yang melakukan perdagangan atau bisnis adalah penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Penduduk bisa seorang warga negara biasa, sebuah perusahaan, sebuah lembaga pemerintah, atau sebuah organisasi nirlaba. 

Faktor-Faktor Terjadinya Perdagangan Internasional

Adapun faktor-faktor mengapa terjadinya perdagangan internasional antarnegara ialah sebagai berikut:

1. Revolusi Informasi dan Transportasi

Revolusi informasi dan transportasi merupakan faktor utama timbulnya hubungan antarnegara dalam perdagangan internasional. Informasi merupakan salah satu sumber yang diperlukan di dalam perdagangan yaitu untuk mendapatkan informasi sumber-sumber daya alam yang diperlukan. Sementara itu, transportasi adalah penggunaan sarana dalam melakukan pengiriman atau perpindahan komoditas atau barang dari satu negara ke negara lain. 

2. Ketergantungan (Interdependency) 

Kebutuhan suatu negara terhadap barang konsumsi atau bahan Baku untuk industri yang secara 2absolut tidak tersedia atau secara relatif tidak ekonomis jika diproduksi sendiri maka harus diimpor dari negara lain. Sebagai contoh, negara-negara di Timur Tengah yang wilayahnya beriklim tropis tidak dapat menanam holtikultura seperti sayuran dan buah-buahan sehingga harus mengimpornya dari negara-negara yang banyak memproduksi hasil pertanian tersebut. Sebaliknya, negara-negara di wilayah yang beriklim dingin tidak mempunyai sumber minyak bumi, sehingga harus mengimpor dari negara- negara Timur Tengah yang banyak memproduksi minyak bumi. 

3. Liberalisasi Ekonomi 

Liberalisasi ekonomi yaitu kebebasan setiap negara dalam melakukan hubungan transaksi dengan negara manapun, baik dalam bentuk kerja sama atau perdagangan. Liberalisasi atau kebebasan ini menjadi peluang bagi setiap negara berinteraksi melalui perdagangan antarnegara. 

4. Keunggulan Komperatif (Comperative Advantage) 

Keunggulan komperatif merupakan suatu faktor yang makin berkembang di masa paska global. Dewasa init setiap negara dalam memproduksi suatu jenis komoditas atau barang perlu melakukan pertimbangan plus minusnya, atau cukup hanya membeli dari negara lain. 

Jika suatu negara yang masih tertinggal kemajuan teknologinya, lebih praktis memperoleh komoditas atau barang yang diperlukan negera tersebut dengan cara membeli atau mengimpor dari negara lain. Namun, negara juga perlu meningkatkan kemampuan dalam negeri untuk memproduksi komoditas barang yang sama untuk menghemat devisa. 

5. Kebutuhan Devisa 

Kebutuhan devisa adalah salah satu faktor penting dalam sistem moneter setiap negara karena akan menentukan ketahanan finansial suatu negara. Oleh sebab itu, hampir semua negara berupaya meningkatkan cadangan devisa dengan cara mendorong dan meningkatkan ekspor sebagai salah satu sumber devisa. 

Dampak Negatif dan Positif Perdagangan Internasional 

Semua kegiatan dan kemajuan yang menyangkut perdagangan mempunyai dampak positif dan negatif baik bagi pemerintahan, maupun masyarakat suatu negara. 

1. Dampak Negatif Perdagangan Internasional

Dampak negatif yang mudah dilihat adalah ketergantungan suatu negara dengan negara pengimpor. Hal lain misalnya: 

  • Menghambat perkembangan industri domestik. Bagi konsumen yang berorientasi pada barang impor akan menimbulkan kesulitan bagi industri domestik. Masyarakat dari negara pengimpor menjadi konsumtif. 
  • Ketergantungan pada negara maju. Bagi negara sedang berkembang seperti Indonesia persaingan pasar yang tidak seimbang akan berakhir pada pemenuhan kebutuhan barang impor yang lebih bermutu. Namun, kurangnya usaha untuk bersaing bagi produsen yang terlalu sering menggunakan subsidi pemerintah. 
  • Kebutuhan dalam negeri akan dikendalikan oleh negara-negara maju. Akibatnya Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam negeri lama-lama akan mati. 
  • Tidak seimbang perkembangan teknologi akan menimbulkan persaingan tidak sehat. 

2. Dampak Positif Perdagangan Internasional

Dampak positif dalam melakukan perdagangan internasional dapat diuraikan sebagai berikut. 

  • Memperoleh barang yang tidak dapat dihasilkan negara sendiri. Dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia suatu tempat akan dapat dipenuhi dengan mengadakan hubungan perdagangan antarnegara. 
  • Memperluas pasar bagi produk domestik. Produk dalam negeri apalagi ketika panen atau hasil melimpah, maka diperlukan pasar di negara lain yang akan mendatangkan devisa bagi suatu negara. 
  • Memperoleh keuntungan dari hasil spesialiasi. Keuntungan dari usaha spesialisasi seperti dikatakan Adam Smith, bahwa suatu negara akan menikmati keuntungan dengan konsentrasi pada keunggulan mutlak.
  • Menikmati hasil alih teknologi modern. Sebagai usaha melakukan investasi, maka alih teknologi adalah mutlak diberikan terutama bagi negara berkembang.

Pentingnya Perdagangan Internasional

Dalam era perdagangan bebas dan globalisasi ekonomi dewasa ini, yang ditandai dengan liberalisasi perdagangan dan investasi, kemajuan yang sangat pesat di bidang komunikasi, informasi dan transportasi, ketergantungan antar satu negara dengan negara lainnya menjadi semakin meningkat. 

Oleh karena itu masalah hubungan ekonomi baik secara bilateral, regional ataupun internasional menjadi sangat penting. 

Perdagangan internasional juga menjadi hal yang penting, disamping karena adanya perdagangan bebas dan globalisasi ekonomi, disadari pula bahwa tidak ada satu negarapun di dunia yang mampu memenuhi semua kebutuhannya tanpa melakukan perdagangan atau bisnis dengan negara Iain. 

Hubungan ekonomi internasional dengan perdagangan internasional adalah sangat erat, bahkan tidak dapat dipisahkan, dimana ekonomi internasional menyediakan landasan teori ekonomi di dalam mempelajari dan menganalisis hubungan ekonomi antar negara, dan perdagangan internasional merupakan aplikasi pelaksanaan perdagangan intemasional. 

Dalam ekonomi internasional antara Iain dipelajari teori murni perdagangan (the pure theory of trade) yang membahas dasar terjadinya perdagangan internasional, teori kebijakan perdagangan (the theory of commercial policiy) yang membahas dan alasan timbulnya perdagangan bebas, proteksionisme dan hambatan-hambatan dalam perdagangan internasional, neraca pembayaran (the balance of payment) yang mencatat transaksi antara satu negara dengan negara Iain, serta sistem moneter internasional dan keuangan internasional. 

Sedangkan apa yang dibahas dalam perdagangan internasional sangat erat kaitannya dengan apa yang dibahas dalam ekonomi internasional.

Manfaat Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional terjadi sebagai konsekuensi negara mencari pasar di luar negeri untuk memasarkan hasil produksi atau komoditas dalam negeri, baik yang merupakan unggulan dari sumber daya alam maupun merupakan faktor komperatif berproduksi atau inovasi dalam rekayasa produk. 

Perdagangan internasional terjadi karena tidak ada satu negara di dunia yang mampu memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat atau rakyatnya, sehingga untuk menutupi kebutuhan tersebut perlu mengimpor dari negara lain. 

Perdagangan internasional adalah huhungan dagang antara dua negara dan sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing negara. Konkretnya, manfaat perdagangan internasional sebagai berikut. 

  1. Untuk memperoleh komoditas atau harang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri. Barang dan/atau komoditas tersebut sangat diperlukan oleh masyarakat suatu negara baik untuk kepentingan konsumsi maupun untuk keperluan produksi. 
  2. Untuk mendapatkan atau memperoleh keuntungan dan spesialisasi. Keuntungan finansial yang diperoleh dari perdagangan internasional adalah negara pengimpor akan membayar harga komoditas di atas harga pokok negara pengekspor. Surplus dari selisih harga komoditas ekspor akan menjadi sumber tambahan devisa bagi negara pengekspor yang akan menjadi salah satu indikator tingkat kemakmuran masyarakat suatu negara. 
  3. Menjual teknologi yang belum dipunyai oleh negara lain, terutama jika hasil produksi teknologi tersebut sangat diperlukan oleh masyarakat. Sebagai contoh, negara yang memproduksi telepon genggam akan memasarkan hasil teknologinya ke negara yang belum memproduksi telepon genggam. 
  4. Memproduksi secara khusus suatu jenis komoditas atau barang, kendatipun komoditas atau barang tersebut dapat diproduksi oleh banyak negara. Pengkhususan tersebut atas dasar pertimhangan bahwa faktor produksinya unggul mutlak dibandingkan sumber daya alam yang dimiliki oleh negara lain seperti bahan Baku produksi. Spesialisasi dalam berproduksi dapat memberikan keuntungan sebagai berikut. 
    1. Faktor produksi yang dimiliki dapat digunakan secara lebih efisien. 
    2. Setiap negara dapat menikmati lebih banyak daripada memproduksi di dalam negeri. 
  5. Memperluas pasar untuk meningkatkan keuntungan atau profitabilitas. Faktor ini terutama disebabkan oleh kapasitas produksi lebih tinggi dari kebutuhan dalam negeri sehingga kelebihan produksinya dipasarkan ke luar negeri, 
  6. Sebagai bentuk transfer teknologi. Suatu komoditas atau barang yang biasa diproduksi atau dikerjakan secara manual, maka apabila ada inovasi teknologi produksi dapat digantikan dengan teknologi. Oleh karena itu, negara produsen dapat memproduksi barang-barang atau komoditas, di samping untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri juga dipasarkan ke luar negeri. 


Sumber :

Diphayana, W. (2018). Perdagangan Internasional. Yogyakarta : Deepublish

Hadiarianti, V.S. (2019).  Langkah Awal Memahami Perdagangan Internasional dalam Era Globalisasi. Jakarta : Grafindo

Rinaldy, E., Ikhlas, D., & Utama, A. (2018). Perdagangan Internasional. Jakarta: Bumi Aksara

Video Terkait