Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Asmaul Husna

Daftar Isi [Tampilkan]

Menurut tinjauan etimologi, kata Asmaul Husna terdiri dari Asma’ jama’ dari ismun yang memiliki arti nama-nama dan Al Husna artinya yang terbaik atau yang agung, jadi Asmaul Husna adalah nama-nama yang agung untuk dipedomani setiap mukmin dalam mengemban tugasnya sebagai hamba dan kholifatullah fil ardli.

Oleh sebab itu yang menetapkan Asmaul Husna ini adalah Allah sendiri, maka barang siapa yang memahami dan meneladaninya akan memperoleh manfaat yang besar di dunia ataupun di akhirat.

Agar Asmaul Husna dapat memberikan makna dalam kehidupan umat Islam, maka dituntut adanya konsekuensi, baik berupa ibadah, perintah, dan larangan yang merupakan pertanda adanya sifat-sifat dan nama-nama-Nya dalam penciptaan.

Setiap sifat menuntut dilaksanakannya ibadah tertentu baik dalam bentuk perintah maupun larangan, sebagai manifestasi dari tuntutan (muqtadhayat) untuk mengetahui secara mendalam dan merealisasikan pengenalan kepada Allah dalam kehidupan sehari-hari.

Segala tuntutan dari Asmaul Husna dapat ditunaikan dalam segala bentuk ibadah, baik ibadah hati maupun ibadah anggota badan. Sebagai contoh bahwa pengetahuan seorang hamba, bahwa Allah adalah maha esa dan satu-satunya dzat yang dapat mendatangkan kemudzaratan dan manfaat, menganugerahkan rezki dan menyempitkan rezeki, mencipta, menghidupkan dan mematikan akan melahirkan penghambaan kepada Allah, yaitu tertanamnya bentuk kepasrahan kepada Allah di dalam jiwa setiap orang beriman.

Perlu dipahami bahwa sesungguhnya Dia memiliki semua sifat yang agung dan sempurna. Misalnya, mempunyai sifat berkehendak (iradah), maka kehendak yang Dia miliki adalah kehendak yang paling sempurna, yakni adanya perwujudan dari semua yang dikehendaki dan adanya hikmah dalam semua kehendak-Nya.

Sebagai muslim wajib meyakini atas semua sifat yang telah dinyatakan dalam Asmaul Husna, seperti apa yang ditetapkan Allah. Dan setiap orang yang beriman diharamkan menyandangkan sesuatu sifat pada diri-Nya apa-apa yang Allah tidak tetapkan. Lebih-lebih sifat tersebut menunjukkan makna yang tidak jelas dan bisa merendahkan martabat-Nya.

Barangsiapa yang mampu mengetahui Asmaul Husna dengan lebih mendalam dan mampu menangkap tanda-tandanya dalam ciptaan dan perintah-Nya, maka akan menyaksikan dengan jelas, bahwa penciptaan dan perintah berjalan sesuai dengan nama-nama-Nya dalam tata aturan yang sangat rapi.