Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Contoh Peristiwa Qada dan Qadar dalam Kehidupan Sehari-Hari

Daftar Isi [Tampilkan]
Tatkala manusia masih dalam perut ibunya, Allah telah mengutus malaikat untuk menetapkan empat macam, yakni tentang :
  1. Masuk surga atau neraka
  2. Rezekinya
  3. Kematiannya
  4. Kebahagiaan dan kesengsaraannya
Secara dhahir kita dapat menilai seseorang termasuk ahli surga atau ahli neraka tergantung amal perbuatannya sehari-hari, misalnya seorang rajin shalat berjamaah ke masjid, rajin bersadaqah, dermawan, tidak mudah marah, suka menolong sesama teman dalam kesulitan. Itulah sifat-sifat seseorang yang mengantarkan  amalan-amalan ahli surga. Karena Allah mentakdirkan ahli surga, maka orang tersebut selalu diberi kemudahan untuk berbuat baik, baik dalam keadaan lapang maupun sempit.

Sedangkan seseorang ditakdirkan ahli neraka, maka orang tersebut juga mudah dalam berbuat kemaksiatan, walaupun mereka hidup dalam keluarga dan lingkungan yang baik sekalipun. Semua manusia yang hidup di alam semesta mendapatkan rizki dari Allah, bahkan binatang sekecil apa pun tak ada yang terlewatkan untuk mendapatkan rezeki dari-Nya. Akan tetapi tak seorang pun yang mengetahui berapa banyak rezeki yang harus diberikan antar manusia yang satu dengan yang lain, tentunya tidak sama.

Dalam kehidupan sehari-hari juga banyak kita jumpai adanya peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan Qada dan Qadar. Jika terwujud Qadha dan Qadar ingatan kita pasti akan kembali kepada Allah, diantaranya contoh peristiwa qada dan qadar dalam kehidupan sehari hari sebagai berikut:
  1. Seseorang mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi, setelah melihat di depan ada mobil dari arah yang berlawanan, maka dengan gugup ia membanting ke kiri dan menabrak pohon di sebelah kiri jalan, pengendara motor itu meninggal seketika. Keterangan : pengendara sepeda motor itu meninggal merupakan Qodar dari Allah yang telah ditetapkan di zaman azali bahwa usianya hanya sampai pada hari itu. Sedangkan menabrak pohon adalah Qadha Allah bahwa meninggalnya dengan cara menabrak pohon.
  2. Seorang petani yang tekun dan rajin bekerja memelihara tanaman padinya dengan sebaik-baiknya. Ia berusaha memberi pupuk, menjaga dari serangan hama, hingga ketika panen memperoleh hasil berlipat ganda. Keterangan : perolehan hasil berlipat ganda merupakan Qadha dari Allah sedangkan ia panen padi tersebut adalah merupakan Qadar dari Allah. Jelasnya, melalui Qadar Allah pada zaman azali petani tersebut panen, dan melalui Qadha Allah terwujud petani tersebut panen dengan hasil berlipat ganda.
  3. Dua siswa SMP bernama Ahmad dan Muhammad, Ahmad tamat kemudian meneruskan belajarnya sampai ke perguruan tinggi. Muhamad hanya berpendidikan sampai tingkat Aliyah saja. Sedangkan dia bekerja ditempat yang sama yaitu di sebuah lembaga pendidikan dan sama-sama sebagai pegawai negeri. Ahmad sebagai kepala sekolah sedangkan Muhammad menjadi pegawai administrasi di sekolah tersebut. Keterangan : Qadar dari Allah ternyata kedua-duanya menjadi pegawai negeri. Adapun Qada keduanya berbeda. Dengan ikhtiarnya Ahmad menjadi kepala sekolah sedangkan Muhammad cukup dengan pegawai administrasi.
Dari ketiga bentuk kejadian yang berkaitan dengan Qada dan Qadar tersebut, dapat diperoleh petunjuk bahwa kita tidak hanya menyerah kepada takdir yang mana kita tidak mengerti bentuk takdir itu nanti, dalam hal inilah kita dituntut untuk melakukan ikhtiar dengan tujuan memperoleh sesuatu yang lebih baik dari apa yang kita peroleh sekarang. Ikhtiar ini dapat dengan melalui dua cara yaitu:
  1. Melalui bentuk lahiriyah, seperti bekerja dengan tekun, belajar dengan rajin, dan lain-lain.
  2. Melalui bentuk bathiniyah yaitu melalui pendekatan dengan Allah melalui do’a
Setelah melalui ikhtiar itu kemudian bertawakkal kepada Allah. Tawakal yaitu menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah. Tawakkal ini dilakukan setelah berikhtiar atau berusaha semaksimal mungkin, seperti jika keinginan terkabul, maka bersyukurlah, dan jika belum terkabul kemungkinan akan berhasil di lain waktu, atau ada hal-hal lain yang menjadikan do’a kita terkabul, dapat pula seandainya dikabulkan kita akan menjadi terhina atau lebih menderita dari keadaan sekarang. Maka bersabarlah bila keinginan belum tercapai.

Ada beberapa contoh peristiwa Qada dan Qadar dari kalangan para Nabi yaitu sebagai berikut:
  1. Nabi Muhammad SAW, adalah seorang Nabi yang diberi gelar uswatun hasanah juga mempunyai akhlak terpuji. Karena akhlak beliau sehingga dari kalangan kafir, bahkan dari musuh Islam yang mengikuti jejak beliau. Bukanlah Nabi juga termasuk manusia biasa, tatkala Nabi berusaha untuk mengajak (berdakwah) kepada pamannya yang bernama Abu Thalib agar masuk Islam, akan tetapi sampai tutup usia beliau tidak mau beriman dan masuk islam. Hal tersebut merupakan ketetapan Allah yang tak seorang pun dapat mengetahui dan mengubahnya.
  2. Begitu pula Nabi Nuh as, tatkala Allah menurunkan azab dengan banjir. Nabi Nuh ingin menyelamatkan anaknya yang bernama Kan’an, tetapi anaknya dengan keras kepala tidak mau mengikuti ayahnya.
  3. Begitu juga Nabi Luth yang berusaha semaksimal mungkin untuk memperbaiki akhlak istrinya sendiri akan tetapi sampai akhir hidup istrinya tetap durhaka dan tidak mau masuk Islam.
  4. Sebaliknya Nabi Ibrahim, beliau hiduo di kalangan orang-orang musyrik bahkan keluarganya sendiri sebagai musuh, tetapi keimanan Nabi Ibrahim tak pernah goyah sedikit pun.
Masih banyak pula dari kalangan nabi yang dapat kita baca kisahnya: misalnya Nabi Yusuf, Istri Fir’aun, Siti Maryam, Nabi Ayub dan lain-lain.