Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MAKALAH PENGARUH HERBISIDA TERHADAP KUALITAS DAN KESUBURAN TANAH

Daftar Isi [Tampilkan]

MAKALAH PENGARUH HERBISIDA TERHADAP KUALITAS DAN KESUBURAN TANAH

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanah merupakan salah satu sumber daya alam yang penting, perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh agar terhindar dari kerusakan yang dapat menurunkan produktivitasnya. Kerusakan tanah dapat terjadi karena salah dalam pengolaannya. Banyak usaha yang dapat dilakukan untuk mempertahankan produktivitas tanah, salah satu diantaranya adalah melalui modifikasi cara olah tanah dan intensitas pengolahan tanah. (Fuady, 2010). Selain itu tanah juga merupakan lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur).

Kesuburan tanah merupakan suatu kondisi atau keadaan dimana tanah mampu mendukung pertumbuhan tanaman dengan berbagai komponen di dalamnya seperti kimia, biologi dan fisika. Berdasarkan tingkat kesuburannya, tanah dibedakan menjadi 3 macam atau jenis yakni dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut tanah subur yang terdiri dari tanah vulkanik, podzolik dan aluvial. Tanah kurang subur terdiri atas pasir, tanah gambut dan tanah kapur. Sedangkan tanah tidak subur adalah jenis tanah yang tandus, karena mengalami proses pencucian oleh air hujan.

Pengelolaan kesuburan tanah merupakan tindakan mutlak yang harus dilakukan dalam menjaga produktivitas tanaman. Namun dalam beberapa tahun terakhir terjadi eksploitasi/pengurasan hara dalam skala tinggi, sehingga terjadi degradasi fungsi lahan /tanah. Terjadinya degradasi fungsi lahan diikuti oleh permasalahan produktivitas tanaman, yang disebabkan oleh menurunnya daya dukung tanah serta besarnya biaya yang harus dikeluarkan. Maka dari itu perlunya penjagaan terhadap kesburan tanah untuk keberlangsungan tanaman.

1.2 Rumusan masalah

  1. Apa pengertian kesuburan tanah ?
  2. Apa saja kandungan yang terdapat didalam herbisida ?
  3. Bagaimana keuntungan dari penggunaan herbisida pada lahan ?
  4. Bagaimana cara penguraian kembali lahan yang tercemar herbisida ?

1.3 Tujuan

  1. Mengetahui pengertian kesuburan tanah
  2. Mengetahui kandungan yang terdapat didalam herbisida
  3. Mengetahui keuntungan dari penggunaan herbisida pada lahan
  4. Mengetahui cara penguraian kembali lahan yang tercemar herbisida

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kesuburan Tanah

Kesuburan tanah merupakan kemampuan suatu tanah untuk menghasilkan produk tanaman yang diinginkan, pada lingkungan tempat tanah itu berada. Tanah mempunyai kemampuan menyerap unsur hara, baik unsur hara makro (nitrogen, fosfor, kalium, magnesium, belerang, dan kalsium) maupun unsur hara mikro (mangan, besi, boron, seng, tembaga, molibdemun, dan klor) unsur-unsur tersebut sangat dibutuhkan tanaman untuk berkembang biak. Pengertian lain dari Kesuburan tanah ialah Suatu keadaan tanah dimana tata air, udara dan unsure hara dalam keadaan cukup seimbang dan tersedia sesuai kebutuhan tanaman, baik fisik, kimia dan biologi tanah (Syarif Effendi, 1995).

2.2 Kandungan Herbisida

Herbisida merupakan senyawa yang disebarkan pada lahan pertanian untuk menekan atau memberantas tumbuhan yang menyebabkan penurunan hasil (gulma). Herbisida memiliki kandungan bahan aktif, diantaranya Metil Metsulforon, Isopropilamina Glifosat, Parakuat Diklorida dan kandungan lainnya. Glifosat merupakan salah satu bahan aktif herbisida yang paling banyak digunakan oleh petani terutama dalam budidaya jagung dengan sistem olah tanah.Glifosat bersifat sistemik dan non-selektif terhadap pengendalian gulma. Penggunaan herbisida secara berulang-ulang dalam periode yang lama pada suatu areal dapat menimbulkan dua kemungkinan yaitu terjadinya dominasi populasi gulma resisten herbisida dan terjadi dominasi gulma toleran herbisida (Faqihhudin, 2014).

Penggunaan herbisida tidak dapat dipisahkan dalam menyiapkan lahan sistem olah tanah.Gulma yang tumbuh diatas permukaan tanah yang biasanya dikendalikan dengan cangkul, traktor, atau alat mekanisasi lainnya digantikan dengan penyemprotan herbisida untuk mematikan gulma maupun sisa tanaman yang masih hidup, yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai mulsa dan bahan organik (Adnan et al., 2012). Penggunaan herbisida dapat merusak kualitas dan kesuburan tanah, tanah yang terkena herbisida yang berlebihan dapat kehilangan kesuburannya. Hal ini terjadi karena cacing tanah yang membuat tanah gembur menjadi berusaha untuk menghindari bagian tanah yang terkena pestisida tersebut. Penggunaan herbisida akan diperbanyak dan hal itu bisa membuat tanah menjadi asam dan tambah tidak subur. Maka dari itu, penggunaan herbisida secara berlebihan dapat merusak tanah dan mengurangi kesuburan tanah.

Polutan berbahaya yang diterbar di tanah bisa berbahaya dan dapat memicu pada punahnya spesies hewan tertentu seperti cacing yang dapat menyuburkan tanah. Banyak jenis hewan yang bisa keracunan oleh pestisida dan herbisida tersebut dan kemudian mati. Meskipun ada beberapa jenis hewan yang memiliki kekebalan ataupun dapat beradaptasi dengan bahan kimia ini, ingatlah bahwa ketahanan mereka ada batasnya. Jika tidak dihentikan maka bisa berakibat punahnya spesies tersebut.Telah disebutkan sebelumnya bahwa herbisida kebanyakan tidak mengenai sasaran dengan tepat. Maka dari itu, zat kimia yang masuk ke tanah jauh lebih banyak dan bisa mengalir ke daerah lingkungan yang lain. Bagian tanah yang tercemar oleh herbisida akan semakin luas dan dapat merusak lahan lainnya. Selain itu, zat kimia ini juga bisa menuju ke aliran sungai atau danau yang dibawa oleh air hujan.

2.3 Keuntungan Penggunaan Herbisida

Herbisida merupakan alat yang canggih dalam pengendalian gulma, serta memberukan keuntungan lebih dalam pemakaiannya. Adapun keuntungan yang diberikan oleh herbisida adalah sebagai berikut :

  1. Dapat menggendalikan gulma sebelum mengganggu
  2. Dapat mencegah kerusakan perakaran tanaman
  3. Lebih efektif membunuh gulma tahunan dan semak belukar
  4. Dapat menaikkan hasil panen tanaman dibandingkan dengan perlakuan penyiangan biasa
  5. Dapat menghemat tenaga pembersihan semak belukar (biasa diterapkan di perusahaan perkebunan).

2.4 Kerugian penggunaan herbisida

  1. Kesuburan tanah berkurang, tanah yang terkena pestisida dan herbisida yang berlebihan dapat kehilangan kesuburannya. Hal ini terjadi karena cacing tanah yang membuat tanah gembur menjadi berusaha untuk menghindari bagian tanah yang terkena pestisida tersebut. Karena tanah yang kurang subur, penggunaan pupukpu akan diperbanyak dan hal ini bisa membuat tanah menjadi asam dan tambah tidak subur.
  2. Species punah, polutan berbahaya yang ditebar di tanah bisa berbahaya dan dapat memicu pada punahnya spesies hewan tertentu seperti cacing yang dapat menyuburkan tanah.
  3. Peledak hama, penggunaan pestisida dan herbisida dapat meracuni fauna-fauna kecil yang menjadi makanan bagi predaktor seperti semut, cacing, dan sebagainya. Jika dibunah dengan zat kimia, maka predaktor-predaktor akan kehilangan makanan dan berujung pada kematian karena tidak memiliki makanan yang cukup.
  4. Mencemari lingkungan lain, karena zat kima yang masuk ke tanah jauh lebih banyak dan bisa mengalir ke daerah lingkungan yang lain. Bagian tanah yang tercemar oleh pestisida dan herbisida akan semakin luas dan dapat merusak lahan lainnya. Selain itu, zat kimia ini juga bisa menuju ke aliran sungai atau danau yang dibawa oleh air hujan. .

2.5 Cara Penguraian Kembali Lahan Yang Tercemar Herbisida

Penggunaan herbisida akan memberi efek negatif pada tanah jika digunakan dalam jangka waktu lama. Tanah yang sebelumnya subur akan semakin menurun kualitasnya. Mengurangi penggunaan bahan kimia dan kembali bertani ramah lingkungan dengan sistem pertanian organik bisa jadi solusi. Pupuk organik merupakan olahan dari bahan-bahan yang dapat didaur ulang oleh mikroorganisme di dalam tanah. Sumber pupuk organik dapat diperoleh dari jaringan tanaman yang mengandung akar, batang, ranting, daun, dan buah dari kotoran hewan.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penggunaan herbisida dapat berpengaruh besar terhadap kualiatas dan kesuburan tanah, pasalnya herbisida mengandung bahan kimia yang kurang ramah lingkunagan. Zat kimia pada herbisida dapat diuraikan menggunakan pupuk organik.

Daftar Pustaka

Adnan, Hasanuddin, dan Manfarizah. 2012. Aplikasi Beberapa Dosis Herbisida Glifosat dan Paraquat Pada Sistem Tanpa Olah Tanah (TOT) Serta Pengaruhnya Terhadap Sifat Kimia Tanah, Karakteristik Gulma dan Hasil Kedelai. J. Agrista 16 (3) : 135-145.

Kurnia, Igusti Ayu Maya. 2017. Jenis dan Tingkat Kesuburan Tanah. Kabupeten Buleleng. http://bulelengkab.go.id

Faqihuddin. M.D., Haryadi, dan H. Purnamawati. 2014. Penggunaan Herbisida IPA-Glifosat terhadap Pertumbuhan, Hasil, dan Residu pada Jagung. J. Ilmu Pertanian 17 (1) : 1-12.

Fuady. Z. 2010. Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Residu Tanaman Terhadap

Laju Mineralisasi Nitrogen Tanah. J. Ilmiah Sains dan Teknologi 10 (1) : 94-101.

Yasmanidar. 2019. Pengaruh Penggunaan Herbisida Terhadap Kondisi Lahan. http://cybex.pertanian.go.id