Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian, Masalah, dan Teori dalam Ekonomi Mikro

Daftar Isi [Tampilkan]
Lahirnya teori ekonomi mikro (ekonomi klasik) ditandai dengan diterbitkannya buku oleh Adam Smith yang berjudul An Inquiry Into The Nature and Causes of the Wealth of the Nation atau sering disingkat dengan The Wealth of the Nation atau Negara Kesejahteraan. Menurut Adam Smith, suatu negara mampu mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat tanpa campur tangan (intervensi) dari pemerintahan dan alokasi sumber daya yang ada diserahkan pada mekanisme pasar.

Campur tangan pemerintahan hanya akan akan mengganggu mekanisme pengalokasian sumber daya secara efektif. Gangguan pada keseimbangan pasar akan diatasi secara otomatis oleh tangan yang tidak terlihat (invisible hand). Selanjutnya pandangan Adam Smith dikembangkan oleh ahli ekonomi lainnya antara lain Marshall dan Pigou.

Berdasarkan pada pola dan ruang lingkup analisisnya, teori ekonomi mikro dapat didefinisikan sebagai suatu bidang studi ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian seperti penawaran, permintaan, dan harga barang atau jasa.

Teori ekonomi mikro membicarakan dan membahas unit individu seperti perusahaan dan rumah tangga, misalnya bagaimana suatu rumah tangga mengalokasikan pendapatannya untuk membeli berbagai barang dan jasa, serta bagaimana penentuan tingkat produksi suatu perusahaan agar dapat diperoleh laba yang maksimal. Selain itu, teori ekonomi mikro juga membahas tentang biaya perusahaan dalam menghasilkan suatu produk tertentu, jenis-jenis struktur pasar, dan sebagainya.

Masalah-masalah dalam ekonomi mikro dapat dikelompokkan menjadi tiga pertanyaan yaitu sebagai berikut.

a. Jenis-jenis barang dan jasa apa yang harus diproduksi?
Pertanyaan tersebut menunjukan pentingnya pilihan-pilihan pembeli dalam perekonomian sehingga menentukan jenis-jenis kegiatan yang akan dijalankan dalam perekonomian

b. Bagaimana cara memproduksi berbagai barang atau jasa tersebut?
Pertanyaan tersebut ditujukan bagi rumah tangga produksi (perusahaan) dalam memproduksi barang dan jasa. Untuk memproduksi barang dan jasa tersebut perusahaan memerlukan faktor-faktor produksi yang jumlahnya sangat terbatas, sehingga untuk memperolehnya memerlukan pengorbanan. Oleh sebab itu pengusaha harus membuat pilihan-pilihan agar dapat mencapai tingkat efisiensi yang tinggi sehingga dapat memperoleh keuntungan maksimal.

c. Untuk siapa barang dan jasa tersebut diproduksi?
Hubungan antara produsen dan konsumen terjadi pada saat produsen memerlukan faktor-faktor produksi yang disediakan oleh konsumen, serta konsumen membeli barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen. Interaksi antara konsumen dan produsen tersebut akan menentukan pendistribusian pendapatan yang diperoleh konsumen yang dapat menjawab pertanyaan tersebut.

Tiga pertanyaan tersebut terangkum pada teori utama dalam ilmu ekonomi mikro yaitu sebagai berikut.
  1. Teori harga, menganalisis tentang interaksi antara permintaan dan penawaran barang dan jasa dalam suatu pasar, bentuk pasar, elastisitas permintaan serta penawaran, dan sebagainya.
  2. Teori produksi, menganalisis tentang masalah biaya produksi, jumlah produksi, dan tingkat produksi optimal sehingga dapat mencapai laba maksimal.
  3. Teori distribusi, menganalisis tentang masalah-masalah pendistribusian faktor-faktor produksi, tingkat upah tenaga kerja, tingkat bunga yang harus dibayarkan kepada pemilik modal, dan tingkat keuntungan dari perusahaan.