Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Ahlussunnah Wal Jamaah

Daftar Isi [Tampilkan]
Jika dilihat dari segi bahasa, Ahlussunnah Wal Jamaah terdiri dari kata
  1. “Ahlun” ( اهل ) artinya golongan, keluarga atau orang yang mempunyai atau menguasai, misalnya : اهل البيت artinya keluarga atau kaum kerabat . اهل الامر artinya orang yang mempunyai urusan atau penguasa.
  2. “As-sunnah” ( السنة ) artinya apa saja yang dating dari Rasulullah SAW, yang meliputi perkataan (sabda) perbuatan (af-al) dan ketetapan (taqrir)
  3. “Jamaah” ( الجماعة ) yang artinya kumpulan atau kelompok, yang dimaksud jamaah disini adalah para sahabat Nabi terutama khulafaurrosyidin : Abu Bakar Siddiq, Umar Bin Khotob, Usman Bin Afwan Dan Ali Bin Abi Tholib.
Sedangkan menurut istilah Ahlussunnah Wal Jamaah berarti kaum atau golongan yang menganut serta mengamalkan ajaran islam yang murni sesuai yang diajarkan dan diamalkan oleh Rasululloh SAW dan para sahabatnya. Ulama yang menyusun dan mengembangkan paham Ahlussunnah Wal Jamaah adalah Syeikh Abu Hasan Al-As’ari (lahir di Basrah tahun 260 H dan wafat tahun 324 H dalam usia 64 tahun), maka pengikutnya disebut Asy’ariyah, walaupun pada hakekatnya Syeikh Abu Hasan Al-As’ari hanya menggali, merumuskan, menyiarkan atau mengembangkan dan mempertahankan apa yang sudah ada dalam al-qur’an dan al-hadis.

Paham Ahlussunnah Wal Jamaah juga disebut Maturidiyyah sebab terdapat ulama besar yang sangat terkenal, nama lengkapnya adalah Muhammad Ibnu Muhammad Abu Hasan Al-Maturidi (lahir di Maturidi, Samarkand tahun 268 H dan wafat tahun 304 H) Imam Al-Maturidi hidup semasa dengan Imam Al-As’ari, hanya saja Imam As’ari hidup dan mengembangkan paham Ahlussunnah Wal Jamaah di Basrah sedangkan Imam Al Maturidi di Samarkand. Imam Al-As’ari lebih cenderung mengikuti imam Syafi’I sedangkan Imam Al Maturidi lebih dekat dengan Imam Hanafi, tetapi keduanya termasuk ulama yang sama-sama mengembangkan paham Ahlussunnah Wal Jamaah.

Muhammad bin Muhammad bin Husaini Az-Zabidi dalam kitabnya Ithafussadah Al Muttaqin (sarah kitab Ahya Ulumuddin karya Imam Ghazali) mengatakan :

اذاطلق اهل السنة والجماعة فالمرادبة الاشعرة والماتردية
Artinya : “apabila disebut Ahlussunnah Wal Jamaah , maka maksudnya adalah orang-orang yang mengikuti paham Al-As’ari dan Al-Maturidi”

Dasar utama untuk mengetahui pengertian Ahlussunnah Wal Jamaah adalah hadist Nabi Muhammad saw yang diriwayatkan oleh Imam Tabrani dalam kitab I’tikad Ahlussunnah Wal Jamaah yaitu yang artinya : 
“Rasulullah saw bersabda : “Demi Tuhan yang menguasai jiwa Muhammad, sungguh umatku nanti akan pecah menjadi 73 golongan akan masuk neraka, seorang sahabat bertanya “siapakah mereka yang masuk surge itu ya Rasulullah?” nabi menjawab “mereka itu adalah Ahlussunnah Wal Jamaah” (HR. Imam Tabrani)

Pengertian Ahlussunnah Wal Jamaah dalam hadits tersebut adalah para sahabt Nabi Muhammad khususnya khulafaurrosyidin. Sahabat adalah sebutan yang diberikan Nabi untuk kaum muslimin yang hidup dizamannya, mereka adalah orang-orang yang beruntung karena bias menyaksikan dan menerima langsung ajaran Islam dari sumber utama dan pertama. Ini menunjukan demikian tingginya kedudukan para sahabat Nabi, sehingga Nabi Muhammad saw pernah mengatakan dalam haditsnya :

اصحابي كالنجوم بايهم اقتديتم اهتديتم
Artinya : “para sahabatku adalah ibarat bintang-bintang, dengan siapapun diantara kamu sekalian maka kamu akan memperoleh petunjuk”

Dengan demikian bahwa ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah sebenarnya sudah ada dan telah dipakai sejak zaman nabi Muhammad masih hidup beserta para sahabatnya, sebelum tumbuh menjadi sebuah golongan atau aliran. Dengan demikian Ahlussunnah Wal Jamaah hakikatnya adalah islam itu sendiri (Islam murni)



Daftar Pustaka : Cholid, Nur. 2015. Pendidikan Ke Nu an. Semarang : CV. Presisi Cipta Media