Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

TINJAUAN UMUM MANAJEMEN KEUANGAN

Daftar Isi [Tampilkan]
keuangan dan manajemen keuangan

Apa Itu Keuangan ?

Manajemen fiansial berhubungan dengan manajemen urusan keuangan, oleh karena itu kita perlu mengetahui terlebih dahulu pengertian manajemen keuangan dan akutansi keuangan.

Disiplin ilmu keuangan memperhatikan dua hal pokok yaitu : 1) penilaian dan 2) pengambilan keputusan. Pertanyaan yang muncul berikutnya yaitu berapa nilai suatu sekuritas? Bagaimana perusahaan memperoleh dana untuk membiayai operasi perusahaan? Kedua fungsi saling berhubungan karena keputusan keuangan tergantung pada penilaian. Misalnya, keputusan untuk membeli suatu aktiva diambil hanya jika nilai aktiva tersebut lebih tinggi dari biaya yang dikeluarkan.

Keuangan Dan Akutansi Apa Bedanya?

Akutansi keuangan kita mempelajari akuntansi untuk suatu perusahaan yang hasil akhirnya adalah suatu laporan keuangan dalam bentuk 1) Neraca (balance sheet), 2) Laporan Rugi/laba (income statement), 3) Laporan arus kas (statement of cash flows). Neraca mengambarkan posisi keuangan suatu perusahaan. Neraca dapat dianalogikan sebagai sebuah foto yang diambil pada suatu saat. Jadi ia hanya mengambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu titik waktu. Laporan Rugi/laba menggambarkan posisi keuntungan operasi suatu perusahaan selama suatu periode akuntansi, misalnya satu tahun terakhir. Laporan arua kas menggambarkan sumber dan penggunaan arus kas (uang) selama suatu periode akuntansi.

Neraca dapat mengambaran kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban (finansialnya) yang segera harus dipenuhi, kemampuan ini disebut likuiditas. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban finansial disebut perusahaan yang likuid, keadaan sebaliknya disebut illikuid. Likuiditas suatu badan usaha dapat dilihat melalui neraca yang terdiri dari 3 macam yaitu 1) Aktiva lancar dan hutang lancar, yang disebut dengan Current Ratio”, 2) Modal kerja bersih “Net working capital”, 3) Ratio yang terdiri dari “Quick ratio” dan “Cash ratio”.

Meskipun Nampak bahwa baik keuangan dan akutansi memfokuskan perhatian pada aktiva dan pasiva perusahaan, keduannya berbeda dalam hal periode waktu. Akutansi menekankan pada aspek tinjauan (review), pada umumnya memiliki wawasan historis (apa yang telah terjadi). Salah satu tujuan utamanya adalah mempertangung jawabkan apa yang telah terjadi di masa lalu. Misalnya akutan membuat neraca untuk mentukan posisi keuangan perusahaan saat ini atau melakukan audit terhadap laporan keuangan untuk menguji akuransinya. Sebaliknya keuangan dengan penekanan pada pembuatan keputusan lebih fokus padangan terhadap masa depan (future). Memanfaatkan pandangan akutansi tentang kondisi keuangan perusahaan di masa lalu dan saat ini, keuangan mengkonsetrasikan diri pada pertanyaan “What do we do now? Dan “where do we go from here?.

Tiga Bidang Keuangan

Disiplin ilmu keuangan dapat dibagi menjadi tiga bidang yaitu: 1) keuangan perusahaan (corporate finance), 2) Investasi (investment) dan 3) pasar keuangan dan perantara (financial market and intermediaries). Bidang terakhir lebih kita kenal dengan istilah perbankan (banking). Masing-masing bidang melibatkan suatu transaksi yang sama tetapi dari sudut pandang yang berbeda.

Keuangan Perusahaan (corporate finance) adalah bidang keuangan yang berhubungan dengan operasi suatu perusahaan dari sudut pandang perusahaan tersebut. Secara umum, keuangan perusahaan dapat dibagi menjadi dua bagian 1) sisi aktiva (assets) dan 2) sisi pasiva (liabiolities a nd equity). Sisi aktiva meliputi apa yang disebut dengan kepurusan investasi (ivestment decision), sedangkan sisi pasiva meliputi keputusan pendanaan (financing decision), sedangkan sisi pasiva meliputi keputusan pendanaan (financing decision).

Keputusan investasi adalah keputusan keuangan (financial decision) tentang aktiva mana yang harus dibeli perusahaan. Aktiva tersebut berupa aktiva riil (real assets). Aktiva riil berupa aktiva nyata (tangible assets) seperti: mesin, gedung, perlengkapan atau berupa ktiva tidak nyata (intangible assets) seperti paten, hak cipta, merek. Keputusan investasi dapat dibagi dua: 1) jangka panjang, yakni melibatkan pembelian aktiva tetap, serta 2) jangka pendek, yang melibatkan investasi pada aktiva lancar (kas, piutang, persediaan atau disebut juga modal kerja guna mendukung operasi perusahaan. 

Keputusan pendanaan adalah keputusan keuangan tentang darimana dana untuk membeli aktiva tersebut. Ada dua macam dana atau modal: 1) modal asing seperti hutang bank, obligasi dan 2) modal sendiri seperti laba ditahan, saham. Keputusan pendanaan juga dapat dibagi dua: 1) jangka panjang dan jangka pendek. Keputusan pendanaan jangka panjang akan membawa dampak pada struktur modal (capital structure) perusahaan. Struktur modal adalah perbandingan antara modal sendiri dengan hutang (biasanya hutang jangka panjang) perusahaan. Keputusan pendanaan jangka pendek meliputi hutang jangka pendek seperti wesel dan hutang dagang.

Investasi (investment) adalah bidang keuangan yang juga berhubungan dengan keputusan pendanaan perusahaan, tetapi dilihat dari sudut pandang yang lain, bukan dari pihak perusahaan tetapi dari pihak pemberi modal (investor). Istilah investasi ini dapat membingungkan. Investor mengivestasikan uangnya (menyediakan dana) pada perusahaan, selanjutnya perusahaan mengivestasikan dana tersebut untuk membeli aktiva. Ada dua alternative investasi bagi seorang investor, melalui pasar modal, yaitu dengan membeli saham dan obligasi perusahaan atau melalui intermediary, missal dengan mendepositokan uang di bank.

Pasar keuangan dan perantara (financeial market and intermediaries) juga berhubungan pendanaan perusahaan, tetapi dari sudut pandang pihak ketiga. Financial market adalah pasar untuk aktiva keuangan (financial assets) seperti sekuritas (surat berharga). Financial market terdiri atas pasar modal (capital market), yakitu pasar untuk sekuritas jangka panjang, dan pasar uang (money market) yaitu pasar untuk sekuritas jangka pendek. Intermediary Institution misalnya bank, adalah perantara keuangan antara pihak perusahaan (yang membutuhkan dana) dengan pihak investor (yang menyediakan dana). Fungsi financial market maupun intermediaries adalah memperlancar sirkulasi dana dari pemilik modal ke pihak perusahaan yang membutuhkan modal.

Karir di Bidang Keuangan

Pada bidang keuangan perusahaan, kita dapat meniti katir menjadi manajer keuangan (financial manager). Menejer keuangan adalah orang yang bertanggung jawab terhadap perubahan keputusan keuangan perusahaan (pendanaan investasi) Ada 2 jabatan eksekutif di bidang keuangan: 1) Bendaharaa (treasurer) dan 2) pengawas (controller) yang masing-masing memiliki fungsi khusus.

Treasurer adalah orang yang bertanggung jawab langsung untuk memperoleh dana, mengelola rekening kas, berhubungan dengan bank dan istitusi keuangan lainnya, serta menjamin bahwa perusahaan dapat melunasi kewajibannya kepada investor yang memengang sekuritas (obligasi) perusahaan. Perusahaan kecil biasanya hanya memiliki seorang eksekutif keuangan yakni treasurer. Pada perusahaan atau korporasi yang lebih besar, treasurer dilengkapi dengan controller.

Controler bertugas memeriksa apakah dana tersebut telah digunakan secara efisien. Controller bertanggung jawab atas pengganggaran, akutansi dan audit. 

Tanggung jawab treasurer dan controller

Tresurer

Controller

         o  Hubungan perbankan

    o Manajemen kas

    Pendanaan

    o Manajemen kredit

    o Pembayaran deviden

    o Asuransi

    o Manajemen dana pension

    o Penyusunan laporan keuangan

    o Internal auditing

    o Akutansi

    o Penggajian

    o Pencatatan

    o Penyusunan Anggran

    o Pembayaran pajak

Perusahaan besar biasanya menujuk seorang Chief Financial Officer (CFO) untuk mengawasi pekerjaan treasurer dan controller. CFO terlibat langsung dan mendalam dalam pembuatan kebijakan keuangan serta perencanaan korporasi. Seorang CFO tidak jarang memiliki tanggung jawab sebagai general manager yang tanggung jawabnya tidak hanya di bidang keuangan dan ia bisa juga merupakan salah seorang anggota dewan direksi (board of directors).

Karir lain di bidang keuangan adalah Funds manager yang memiliki tugas utama mengelola dana investor kliennya. Karena dana investor sebagian besar diinvestasikan pada sekuritas, yakni saham atau obligasi, funds manager harus memiliki kualifikasi yang memadai pada analisis sekuritas dan potofolio.

Tujuan Manjemen Keuangan Perusahaan

Teori keuangan di bidang keuangan perusahaan memiliki fokus: bagaimana memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau pemilik perusahaan (wealth of the shareholders) Tujuan normative ini akan dapat diwujudkan dengan memaksimumkan nilai perusahaan (market value of the firm) dengan asumsi bahwa pemegang saham akan makmur jika kantong bertambah tebal. Memaksimumkan nilai pasar perusahaan sama dengan memaksimumkan harga pasar saham. Hal ini dapat dijelaskan secara sederhana sebagai berikut: nilai perusahaan(V=value) adalah hutang (D=debt) ditambah modal sendiri (E=equity). Jika hutang diasumsikan tetap, nilai perusahaan naik maka modal sendiri akan naik. Naiknya modal sendiri akan meningkatkan harga per lembar saham perusahaan. Jika harga per lembar saham naik, pemegang saham akan senang karena bertambah makmur.

Memaksimumkan harga saham tidak sama dengan memaksimumkan keuntungan perusahaan. Jika sekedar ingin meningkatkan keuntungan perusahaan, manajemen perusahaan dapat menerbitkan saham baru untuk memperoleh tambahan dana yang kemudian diinvestasikan untuk mendapatkan tambahan keuntungan. Tetapi jika keuntungan tambahan yang diperoleh lebih rendah, penghasilan per lembar saham justru akan menurun. Sebagai contoh, misalnya sebuah perusahaan dengan 1 juta lembar saham beredar memiliki keuntungan bersih (net income) seberas Rp 100 juta. Penghasilan per lembar saham (EPS atau earning per share) adalah Rp 100 juta dibagi 1 juta lembar atau Rp 100,-. Diterbitkan saham baru sebanyak 1 juta lembar, dana dari saham baru ini diinvestasikan dan menghasilkan keuntungan bersih hanya Rp 50 juta. Total keuntungan bersih meningkat dari Rp 100 juta menjadi Rp 150 juta, tetapi EPS justru turun menjadi Rp 150 juta dibagi 2 juta lembar saham, atau Rp 75,-. Memaksimumkan harga saham juga tidak sama dengan memaksimumkan earning per share (ESP). tujuan memaksimumkan ESP pada tahun tertentu dapat mengorbankan ESP di masa mendatang. Sebagai contoh ekstrim, jika manajemen perusahaan berpandangan jangka pendek, ia dapat mengusahakan keuntungan yang besar saat ini demgan menjual produk dengan harga tinggi tetapi kualitas rendah untuk menekan biaya (stratrgi pukul lari), namun di tahun-tahun mendatang keuntungan akan menurun atau bahkan tidak ada karena perusahaan kehilangan konsumen. Pemegang saham jelas tidak menghendaki kemakmuran sesaat dengan biaya kemakmuran jangka panjang.

Tujuan memaksimumkan ESP dapat membuat manajemen perusahaan melupakan nilai konsep nilai waktu uang. Perhatikan contoh pemilihan proyek A dan B yang berbiaya sama yaitu Rp 100 juta berikut ini:

Tahun

Perkiraan keuntungan proyek A

Perkiraan Keuntungan Proyek B

1

250

0

2

50

0

3

50

350

Total

300

350

Kedua proyek sama-sama menguntungkan. Mana yang dipilih? Jika EPS ingin di maksimumkan, proyek B harus dipilih karena menghasikan keuntungan yang lebih besar. Namun jika uang ada nilai waktunya, proyek A bisa jadi lebih menarik karena sebagian besar keuntungan diperoleh lebih awal.

Last but not least, tujuan memaksimumkan keuntungan akan mendorong manajemen perusahaan memilih proyek-proyek yang menjanjikan keuntungan besar. Proyek proyek semacam ini biasanya mengandung resiko yang besar pula. Contoh sederhana bank yang tidak terkenal pasti menawarkan suku bunga tabungan yang jauh lebih tinggi daripada bank terkenal baik dan aman. Untuk memaksimumkan kemakmuran pemegang saham tidak hanya keuntungan yang diperhatikan, tetapi juga factor resiko.

Prinsip-prinsip Keuangan

Untuk dapat memahami transaksi-transaksi keuangan serta membuat keputusan keuangan, kita perlu mempelajari prinsip-prinsip keuangan, terdiri atas himpunan pendapat-pendapat yang fundamental yang membentuk dasar untuk teori keuangan dan membuat keputusan keuangan. Prinsip-prinsip tersebut yaitu:

1. Prinsip “Self Interest Behavior”

Prinsip ini mengatakan “People act in their our financial self interest” inti prinsip ini adalah orang akan memilih tindakan yang memberikan keuntungan secara keuangan yang terbaik bagi dirinya.

2. Prinsip “Risk Aversion”

Prinsip ini mengatakan “Whene all else is equel, peple prefer higer return and lower risk” Inti prinsip ini adalah: orang akan memilih alternative dengan rasio keuntungan (return) dan risiko (risk) terbesar. Misal proyek A dan B memiliki risoko yang sama tetapi A menjanjikan keuntungan lebih besar, maka investor akan memilih proyek A karena memiliki rasio keuntungan dan risiko yang paling besar. Prinsip ini juga mengasumsikan bahwa orang dikategorikan sebagai “risk-averse” atau enggan terhadap resiko. Lawan risk-averse adalah “ Risk seeking” atau risk lover” contoh risk seeking adalah judi.

3. Prinsip “Diversification”

Prinsip ini mengatakan “Diversification is beneficial”. Prinsip ini mengajarkan bahwa tindakan diversifikasi adalah menguntungkan karena dapat meningkatkan rasio antara keuntungan dan risiko

4. Prinsip “Two Sided Transactions”

Prinsip ini mengatakan “each financial transaction has at least two sides”. Prinsip ini mengingatkan kita bahwa dalam mempelajari dan membuat keputusan keuangan kita tidak hanya melihat dari sisi kita, tetapi juga mencoba melihat dari sisi lawan transaksi kita. Jika dalam suatu transaksi kita untung Rp 100,- dan lawan kita rugi sejumlah yang sama, kondisi ini disebut “zero-sum game”. Tidak semua transaksi keuangan merupakan zero-sum game, ada pula transaksi yang bernilai total positif karena kondisinya menag-menang (win-win), bukan menang-kalah (win-loss).

5. Prinsip “Incremental benefit”

Prinsip ini mengatakan “Financial decisions are based on incremental benefit. Prinsip ini mengajarkan bahwa keputusan keuang harus didasarkan pada selisih antara nilai dengan suatu alternative dan nilai tanpa alternatif tersebut. Incremental dapat diartikan sebagai tambahan. Incremental benefit adalah keuntungan tambahan yang harus dibandingkan dengan incremental cost atau biaya tambahan.

6. Prinsip “Signaling”

Prinsip ini mengatakan “Actions convey information” Prinsip ini mengajarkan bahwa setiap tindakan mengandung informasi, misalnya tindakan suatu perusahaanmenaikkan pembayaran deviden per lembar saham dapat dipandang oleh investor sebagai perusahaan memiliki keyakinan yang tinggi pada kondisi keuangan perusahaan di masa mendatang.

7. Prinsip “Capital Market Efficiency”

Prinsip ini mengatakan “Capital mardimana harga aktiva finansial yang diperjual belikan mencerminkan seluruh informasi yan ada dan dapat menyesuaikan diri secara cepat terhadap informasi baru. Jadi yang dimaksud efisien adalah efisien secara informasi “market are efficient”. Capital market atau pasar modal yang efisien adalah pasar modal yang efisien secara informasi.

8. Prinsip “Risk-Returun Trade-Off”

Prinsip ini mengatakan Orang menyukai keuntungan tinggi sengan resiko rendah, ini tidak akan tercapai karena semua orang menginginkannya. Dengan kata lain prinsip ini mengatakan “jika anda menginginkan keuntungan yang besar, bersiaplah untuk menanggung risiko yang besar pula”

9. Prinsip “Option”

Prinsip ini mengatakan “Option is valuable” Option atau opsi adalah suatu hak tanpa kewajiban untuk melakukan sesuatu.

10. Prinsip “Time Value of Money”

Prinsip ini sederhana, mudah dimengerti namun memainkan peran penting dalam ilmu keuangan. Prinsip oni mengajarkan uang yang anda Rp 100,- yang anda terima hari ini tidak sama nilainya dengan uang Rp 100,- yang kita terima bulan depan.