Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Prokariota dan Organismenya : Archaebacteria dan Eubacteria (Bakteri)

Daftar Isi [Tampilkan]
Prokariota adalah organisme uniseluler yang tidak memiliki nukleus yang terikat membran, mitokondria, atau organel terikat-membran lainnya. Kata prokariota berasal dari bahasa Yunani πρό ( pro ) "sebelum" dan κάρυον ( karyon ) "kacang atau kernel". Prokariota dibagi menjadi dua domain, Archaea dan Bakteri. Sebaliknya, spesies dengan inti dan organel ditempatkan di domain ketiga, Eukaryota. Prokariota bereproduksi tanpa fusi gamet. Organisme hidup pertama dianggap sebagai prokariot.

Dalam prokariota, semua komponen larut dalam intraseluler (protein, DNA dan metabolit) terletak bersama di sitoplasma tertutup oleh membran sel, daripada di kompartemen seluler terpisah. Bakteri, bagaimanapun, memang memiliki mikrokomponen bakteri berbasis protein, yang dianggap bertindak sebagai organel primitif yang tertutup dalam cangkang protein. Beberapa prokariota, seperti cyanobacteria, dapat membentuk koloni besar. Lainnya, seperti myxobacteria, memiliki tahapan multisel dalam siklus hidup mereka.

Studi molekuler telah memberikan wawasan tentang evolusi dan keterkaitan antara tiga domain spesies biologis. Eukariota adalah organisme, termasuk manusia, yang sel-selnya memiliki nukleus terikat-membran yang terdefinisi dengan baik (mengandung DNA kromosom) dan organel. Pembagian antara prokariota dan eukariota mencerminkan adanya dua tingkat yang sangat berbeda dari organisasi seluler. Jenis-jenis prokariot yang khas termasuk ekstremofil dan metanogen; ini umum di beberapa lingkungan ekstrim. 

Archaebacteria

Ciri-ciri Archaebacteria

  1. Tidak mempunyai membran inti
  2. Dinding selnya sama sekali tidak terbuat dari peptidoglikan
  3. Bersifat anaerob, mampu menghasilkan ATP
  4. Habitat di tempat yang ekstrim (asin sekali, panas sekali, dingin sekali, dan lain-lain)
  5. Sukar dibiakkan di laboratorium

Klasifikasi Archaebacteria

1. Methanogenik
Bakteri ini merupakan kemoautotrof yang memperoleh keperluan metabolisme dengan menghasilkan metana dari karbondioksida dan hidrogen. Bakteri ini dapat bertahan hidup pada suhu yang tinggi karena struktur DNA, protein dan membran selnya telah beradaptasi. Metanogen hidup dilumpur rawa, dan tempat-tempat yang kekurangan oksigen (perut hewan). Bakteri methanogenik dapat tumbuh baik pada suhu 98⁰C dan mati dibawah 84⁰C. Metanogen bersifat anaerobik kemosintetik. Contoh metanogen adalah Lachnospira multipara (menghidrolisis pektin), Ruminococcus albus (menghidrolisis glukosa), dan Succimonas amylotica (menghidrolisis amilum)

2. Halofilik
Bakteri ini hidup pada habitat yang berkadar garam tinggi, seperti laut mati dan danau air asin. Beberapa bakteri ini mampu melakukan fotosintesis. Jenis klorofilnya disebut bakteriorhodopsin yang memberikan warna ungu. Contohnya Holobacterium.

3. Pereduksi Sulfur
Bakteri pereduksi sulfur menggunakan hidrogen dan sulfur anorganik sebagai sumber energinya, mampu hidup pada suhu 85⁰C reaksinya sebagai berikut
H2 + S → H2S
6 H2S + 3 O2 → 6 S + 6 H2O

4. Thermoasidofilik
Bakteri ini hidup dengan mengoksidasi sulfur. Bakteri thermoasidofilik terdapat di lubang vulkanik dan mata air bersulfur seperti yang terdapat di Yellowstone Amerika (contohnya adalah Solfobulus). Archaebacteria ini hidup dengan mengoksidasi sulfur.

Peranaan Archaebacteria bagi Kehidupan Manusia 

  1. Enzim archaebacteria dapat menguraikan pati jagung menjadi dekstrin (sejenis karbohidrat pengental makanan)
  2. Meningkatkan kerja detergen
  3. Menghasilkan gas metana untuk bahan bakar.

Eubacteria (Bakteri)

Eubacteria terbagi dalam tiga divisi yaitu Graciliates, Firmicutes, dan Tenecutes. Eubacteria meliputi seluruh anggota bakteri dan ganggang biru-hijau (Cyanobacteria).

Ciri-ciri Eubacteria

  1. Merupakan mikroorganisme berukuran lebar 0,5-1 mikron dan panjang 10 mikron
  2. Bersifat kosmoplit atau dapat hidup diberbagai lingkungan misalnya di tubuh organisme, di tanah, air tawar, dan air laut
  3. Pada kondisi tidak menguntungkan bakteri membentuk endospora dan membentuk kapsul (bakteri yang berkapsul lebih sering bersifat patogen)
  4. Reproduksi aseksual atau vegetatif dengan pembelahan biner atau pembelahan langsung dan pembelahan seksual atau generatif dengan cara konjugasi. Selain itu dapat dengan cara rekombinasi DNA, meliputi proses paraseksual (transformasi dan tranduksi)

Struktur Tubuh Eubacteria

Dinding Sel
Dinding sel bakteri sangat tipis, tersusun atas peptidoglikan, yakni polisakarida yang berikatan dengan protein. Fungsi dinding sel untuk memberi bentuk tertentu pada sel, melindungi protoplasma sel, proses pembelahan sel.
Berdasarkan struktur peptidoglikan bakteri dapat dibedakan menjadi:
  1. Bakteri gram prositif, peptidoglikan di luar membran plasma. Contoh: Clostridium tetani, Bacillus anthracis, Staphylococcus albus, Staphylococcus aureus.
  2. Bakteri gram negatif, peptidoglikan terletak antara membran plasma dan membran luar. Conoth : E. coli, Salmonella typhosa, Vibrio cholera, Neissiria gornorrhoe.
Membran Sel
Tersusun atas molekul lemak dan protein dan bersifat selektif permeabel. Membran sel berfungsi mengatur masuknya zat makanan dan keluarnya sisa metabolisme, berperan dalam pembelahan sel.

Isi Sel
Tersusun atas organel-organel:
  1. Inti, bersifat prokarion terdiri atas benang kromatin DNA dan RNA
  2. Mesosom, yang berfungsi sebagai metakondria
  3. Volutin, yaitu zat yang banyak mengandung DNA
  4. Ribosom, sebagai tempat sintesis protein
  5. Lembar fotosintesis, khusus bakteri yang berfotosintesis (bakteri ungu), terdapat lipatan ke arah sitoplasma yang berisi lembar fotosintesis
  6. Plasmid, adalah DNA nonkromosom, plasmid mengandung gen-gen seperti gen kebal antibiotik, gen patogen. Dalam satu bakteri dapat terbentuk 10-20 plasmid. Ukuran plasmid 1/1000 kali DNA kromosom.
Flagel
Flagel merupakan alat gerak bagi bakteri. Berdasarkan kedudukan flagel pada bakteri dapat dibedakan menjadi 5 macam yaitu :
  1. Monotrik, jika flagel hanya satu dan melekat pada salah satu ujung sel
  2. Lofotrik, jika flagel banyak dan melekat pada salah satu ujung sel
  3. Amfitrik, jika flagel banyak dan melekat pada kedua ujung
  4. Peritrik, jika flagel tersebar pada seluruh permukaan sel
  5. Atrik, jika tidak mempunyai flagel.

Peranan Bakteri Bagi Kehidupan Manusia

Bakteri Yang Merugikan Manusia

  1. Parasit pada manusia
    1. Salmonella typhosa, penyebab penyakit tipes
    2. Vibrio coma, penyebab penyakit kolera
    3. Neisseria gonorrhoeae, penyebab penyakit kencing nanah
    4. Tryponema palidum, penyebab penyakit sifilis
  2. Parasit pada tumbuhan
    1. Pseudomonas cattleyae, penyebab penyakit pada anggrek
    2. Pseudomonas solanacearum, penyebab penyakit pada pisang
    3. Bacterium papaye, penyebab penyakit pada pepaya
  3. Parasit pada hewan
    1. Bacilus anthracis, penyebab penyakit antrak pada hewan
    2. Mycobacterium bovis, penyebab penyakit pada lembu
    3. M. avium penyebab penyakit pada unggas

Bakteri Yang Menguntungkan Manusia

  1. Bakteri nitrogen mengikat N2
    1. Azotobacter
    2. Rhizobium leguminosarum
    3. Clostridium posteurianum
    4. Rhodospirilium rubrum
  2. Bakteri nitrifikasi membentuk senyawa nitrat
    1. Nitrosomonas
    2. Nitrococcus
    3. Nitrobacter
  3. Bakteri fermentasi
    1. Streptococcus lactis berperan dalam pembuatan keju dan mentega
    2. Lactobacillus bulgaricus digunakan untuk pembuatan yaghurt
    3. L. casei digunakan untuk pembuatan minuman
    4. Acetobacter xylinum untuk pembuatan nata de coco
  4. Menghasilkan antibiotik
    1. Streptomyces griseus menghasilkan streptomisin
    2. S. aureofaciens menghasilkan aureomisin
    3. S. venezuelae menghasilkan kloromistin
    4. Bacillus brevis menghasilkan tirotrisin
    5. B. polymyxa menghasilkan polimiksin
  5. Menghasilkan asam
    1. Acetobacter acetii menghasilkan asam asetat
    2. Propionibacterium menghasilkan asam propionat
    3. Clostridium sp menghasilkan asam butirat

Ganggang Biru-Hijau (Cyanobacteria)

Ciri-ciri Cyanobacteria

  1. Mempunyai pigmen fikosianin
  2. Ukuran lebih besar daripada sel prokariotik 1-50 mikron
  3. Hidup dalam bentuk uniseluler/koloni/filamen
  4. Tidak memiliki flagel tetapi bersifat motil
  5. Hidup di air tawar, laut, dan tanah-tanah lembab
  6. Dapat bersimbiosis dengan lumut hati, paku-pakuan, jamur dan invertebrata

Reproduksi Cyanobacteria

  1. Pembelahan sel, terutama yang bersel satu, contoh : Gleocapsa
  2. Fragmentasi, terutama yang berbentuk filamen, contoh : Oscillatoria
  3. Pembentukan spora, dilakukan jika dilingkungan kurang menguntungkan

Peran Cyanobacteria dalam Kehidupan

  1. Berperan sebagai perintis/pioner
  2. Dalam ekosistem air tawar sebagai produsen bagi zooplankton, udang, dan ikan kecil. Bagi manusia dapat dijadikan sebagai bahan pangan yaitu protein sel tunggal (single sel protein), contoh Spirulina
  3. Memfiksasi N2 bebas dari udara.