Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Permasalahan Pemerintah Dalam Bidang Ekonomi di Negara Berkembang dan Maju

Daftar Isi [Tampilkan]

Permasalahan Ekonomi Negara Berkembang

Rendahnya Standar Hidup

Standar hidup yang rendah bagi suatu negara dapat dilihat dari pendapatan yang sedikit, perumahan yang kurang layak, kesehatan yang buruk, pendidikan yang minim, angka kematian bayi yang tinggi, tingkat harapan hidup yang rendah, dan peluang kerja yang sedikit. Untuk mengetahui kondisi-kondisi tersebut, perlu adanya suatu tolak ukur yang meliputi beberapa hal sebagai berikut.

1. Pendapatan Nasional Per Kapita

Salah satu tolak ukur standar hidup suatu negara yaitu dengan melihat pendapatan nasional per kapita yang merupakan pendapatan rata-rata masing-masing penduduk suatu negara. Semakin tinggi tingkat pendapatan nasional per kapita, maka semakin makmur penduduk negara tersebut.

2. Distribusi Pendapatan

Distribusi pendapatan merupakan alat untuk melihat kesenjangan pendapatan. Setiap negara, baik negara maju maupun negara berkembang pasti terjadi kesenjangan pendapatan, tetapi di negara berkembang ketimpangan pendapatan jauh lebih parah dibandingkan dengan negara maju, sehingga mengganggu perekonomian suatu negara.

3. Tingkat Kemiskinan

Kemiskinan disuatu negara dipengaruhi oleh dua hal yaitu pendapatan per kapita dan distribusi pendapatan. Sehingga apapun tingkat pendapatan per kapita suatu negara, jika tidak terdistribusi secar merata mengidentifikasi bahwa tingkat kemiskinan negara tersebut cukup tinggi.

4. Kesehatan

Salah satu permasalahan yang mencolok di negara berkembang adalam dalam bidang kesehatan. Dibandingkan dengan negara maju, negara berkembang jauh di bawahnya. Terbukti dengan fasilitas kesehatan yang kurang, tingginya angka kematian bayi, dan rendahnya harapan hidup.

5. Pendidikan

Pendidikan menjadi potensi utama sebagian besar negara-negara dunia, namun di negara-negara berkembang pendidikan masih jauh tertinggal dari negara maju. Hal ini terbukti dengan masih banyak sekolah-sekolah yang belum memiliki fasilitas yang memadai

Produktivitas yang Rendah

Rendahnya produktivitas di negara berkembang diakibatkan oleh perbedaan jumlah faktor-faktor produksi yang digunakan. Di negara-negara berkembang faktor produksi yang paling dominan adalah tanah dan tenaga kerja, sementara faktor produksi modal serta kewirausahaan masih rendah sehingga produksi tidak dapat mencapai titik optimal. Sebagi akibatnya produktivitas dari negara berkembang kalah jika dibandingkan dengan negara maju. Selain diakibatkan perbedaan jumlah faktor produksi, produktivitas yang rendah di negara berkembang juga diakibatkan oleh tenaga kerja. Rendahnya standar hidup, tingkat pendidikan, dan kesehatan dapat mengakibatkan produktivitas tenaga kerja rendah sehingga produksi akan menurun.

Tingkat Pertumbuhan Penduduk dan Tingkat Ketergantungan yang Tinggi

Kelebihan tenag kerja di negara berkembang diakibatkan oleh pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi. Dengan bertambah tinggi pertumbuhan penduduk, maka pendapatan per kapita semakin menurun yang mengakibatkan tingkat kesejahteraan hidup yang menurun. Dalam ilmu Ekonomi, proporsi penduduk berusia lanjut dan anak-anak disebut beban ketergantungan (dependency ratio). Di negara berkembang sebagian besar penduduknya terdiri dari anak-anak yang berumur kurang dari 15 tahun. Hal ini mengakibatkan angkatan kerja produktif di negara berkembang harus lebih banyak tanggungan yaitu penduduk yang sudah berusia lanjut dan masih anak-anak.

Tingkat Pengangguran yang Tinggi

Tingginya tingkat pengangguran di negara berkembang disebabkan oleh tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi ditambah dengan rendahnya kualitas tenaga kerja. Banyak tenaga kerja yang tidak mendapatkan pekerjaan sama sekali di usia muda dan memiliki pendidikan tinggi. Hal ini mengindikasi bahwa penyerapan tenaga kerja di negara berkembang masih rendah

Tingkat Produktivitas Pertanian Yang Rendah Dan Ketergantungan Pada Sektor Primer

Di negara-negara berkembang sebagian penduduk hidup dari sektor pertanian, sehingga produktivitas barang-barang lain masih tertinggal dengan negara maju. Meskipun sebagian besar tenaga kerja berada di sektor pertanian, tetapi tingkat teknologi yang digunakan masih rendah sehingga output yang dihasilkan juga rendah. Barang-barang primer merupakan produk ekspor ke negara lain bagi negara berkembang, sehingga ekspor adalah sumber devisa utama bagi negara berkembang. Produk barang primer merupakan produk-produk pertanian, bahan bakar, hasil hutan, dan bahan-bahan mentah.

Sistem Hukum dan Infrastruktur yang Tidak Mapan

Salah satu syarat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang mantap adalah mekanisme pasar yang efektif dan efisien. Di negara berkembang sistem hukum tidak dijalankan dengan baik sehingga mekanisme pasar tidak bisa beroperasi secara efektif dan efisien. Tanpa adanya sistem hukum yang mapan, perekonomian tidak dapat berjalan dengan baik, sehingga pasar tidak dapat bekerja secara sempurna. Selain sistem hukum dinegara berkembang masih kekurangan infrastruktur dan banyak sistem keuangan yang kurang memadai. Tanpa adanya jalan raya, telekomunikasi, listrik, sistem keuangan, dan sektor perbankan yang kuat, kegiatan perekonomian akan mengalami hambatan.

Ketergantungan Pada Dunia Internasional

Dalam bidang ekonomi, negara berkembang sangat bergantung pada bantuan-bantuan ekonomi yang diberikan oleh lembaga-lembaga internasional. Ketergantungan yang terlalu besar sangat tidak sehat karena semakin lama negara berkembang tidak dapat berdiri sendiri.

Permasalahan Ekonomi Negara Maju

Sumber Daya Manusia

Sama seperti negara berkembang, negara maju juga mengalami sumber daya manusia. Masalah sumber daya manusia negara maju antara lain sebagai berikut.

Jumlah Tenaga Kerja 

Masalah sumber daya manusia yang membedakan antara negara maju dan negara berkembang adalah angka kerlahiran serta kematian yang rendah. Hal ini mengakibatkan kekurangan tenaga kerja. Tenaga kerja yang kurang di negara-negara maju mendorong masuknya tenaga kerja dari negara berkembang. Tenaga kerja asing dari suatu negara dapat mengakibatkan dampak negatif karena perbedaan budaya.

Restrukturisasi Perusahaan

Restrukturisasi perusahaan adalah sebuah kebijakan untuk merampingkan besarnya perusahaan, baik dari segi organisasi maupun jumlah tenaga kerja dengan tujuan agar perusahaan dapat berjalan lebih efisien dan menguntungkan. Restrukturisasi perusahaan banyak terjadi di negara-negara maju, sehingga banyak tenaga kerja yang terkena dampak dari restrukturisasi perusahaan ini.

Masalah Globalisasi Ekonomi

Globalisasi ekonomi merupakan sarana penghubung kegiatan-kegiatan ekonomi anatar satu negara dan negara lain. Dengan adanya globalisasi ekonomi, negara maju pun juga dapat menghadapi masalah-masalah antara lain sebagai berikut.

Masuknya Produk Negara Berkembang ke Negara Maju

Era perdagangan bebas tidak selamanya menguntungkan bagi semua negara meskipun berbagai hambatan terutama hambatan dalam perdagangan internasional semakin berkurang. Pengurangan hambatan dalam perdagangan internasional bertujuan agar setiap negara tidak menutup atau membatasi negaranya untuk menerima berbagai produk dari negara lain. Hal ini terwujud dari banyaknya barang-barang dari hasil produksi negara berkembang yang beredar di negara maju. Akibatnya produk-produk dari negara berkembang akan menguasai pasar di negara maju karena rendahnya biaya produksi, sehingga harga produk dari negara-negara berkembang lebih murah daripada produk negara maju. Dengan banyaknya produk-produk dari negara berkembang yang beredar di negara maju akan berdampak buruk bagi perekonomian negara maju yaitu penurunan hasil produksi.

Masuknya Tenaga Kerja Negara Berkembang Ke Negara Maju

Kekurangan tenaga kerja di Negara Maju membuat banyak tenaga kerja dari negara berkembang mulai masuk ke negara maju. Hal ini sangat mengkhawatirkan tenaga kerja dari negara maju tersebut.

Perpindahan Investasi dari Negara Maju ke Negara Berkembang

Tingginya biaya produksi bagi negara maju yaitu biaya pajak, biaya tenaga kerja, biaya penyewaan pabrik, dan biaya produksi lainnya mengakibatkan banyak investasi yang dialihkan ke negara berkembang dengan tujuan untuk menghemat biaya produksi. Jika terlalu banyak pengalihan tersebut tentu akan berakibat buruk pada perekonomian negara-negara maju itu sendiri. Perusahaan dari negara maju yang berpindah ke negara berkembang mengakibatkan investasi di negara maju akan mengalami penurunan. Turunnya investasi akan berakibat pada turunnya produksi, sehingga secara nasional akan mengakibatkan turunnya pendapatan nasional.

Krisis Ekonomi Negara Berkembang

Krisis ekonomi negara berkembang akan berpengaruh pada kegiatan ekonomi negara maju karena satu negara berhubungan dengan negara lain.