Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sejarah Perkembangan Agama Islam di Negara Aljazair

Daftar Isi [Tampilkan]

Sebelum bernama Aljazair, negeri ini terkenal dengan sebutan maroko tengah. posisi aljazair berada di sebelah utara Afrika di laut tengah antara dua wilayah yaitu Tunisia dan Maroko. Nama ibu kota Aljazair bernama aljazair pula, luas wilayah negara ini kurang lebuh 2.381.471 km. 

Aljazair adalah negara terbesar di afrika barat dan negara terbesar ke tiga di afrika. dari total penduduk, sebanyak 99% adalah beragama islam. komoditi yang di andalkan untuk Bangsa barbar sudah sejak lama berdiam di wilayah Aljazair. Dalam perkembangannya, wilayah ini sering di jajah oleh bangsa lain. 

bangsa yang pernah menjajah negri ini adalah romawi pada tahun 146 SM. maka wajar apabila aljazair banyak terdapat peninggalan peradaban kuno. berikutnya, secara berturut-turut yang menguasai bangsa ini adalah Jerman dan byzantium, sementara itu islam merambah ke Aljazair hampir bersamaan dengan penguasaan kaum muslimin di tunisia. pada abad ke-5 H/ 11 M. Kabilah bani hilal dari Arab masuk ke wilayah ini kemudian berbaur dengan penduduk asli yaitu bangsa barbar.

Setelah Islam menguasi wilayah ini, pengaruh Islam sangat cepat berkembang. pemerintahan islam yang menguasai aljazair antara lain khalifah bani umayah, bani abbasiyah, khawarij, murabithun dan muwahhidun. 

selepas dari pemerintahan di atas, aljazair di kuasai oleh oleh dinasti turki usmani yang berlangsung pada tahun 922-1246 H/ 1516-1830 M. Penguasa berikutnya adalah penjajah Perancis yang menjajah hingga 130 tahun. Perjuangan mengusir penjajah prancis ini bergulir sejak tahun 1255-1264 H/ 1839-1847 M. di antara para tokoh perlawanan itu Bernama "abdul qadir". Perjuangan mereka akhirnya berhasil, Aljazair memperoleh kemenangan dan mencapai kemerdekaan penuh pada tahun 1382 H/ 1962 M. 

Jabatan presiden pertama di percayakan kepada Ahmad bin bella (1382-1385 H/ 1962-1965 M). Kekuasaannya di rebut oleh kolonel hawai baumidin pada tahun 1385-1399 H/ 1965-1978 M. Pemimpin berikutnya adalah syadzali bin jadid (1399 H/ 1978 M).

ketika masa kepemimpinannya,di al jazair terjadi krisis politik yang menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat kepada pemerintah maka pada tahun 1412 H/ 1992 M.di gelar pemilihan presiden. partai FIS (front pembebasan islam) dapat unggul dalam pemilu putaran pertama. tetapi hasil tersebut di tolak oleh pihak militer yang yang menimbulkan krisis politik berkepanjangan.

Pemilu sempat di tunda sementara krisis politik terus melanda di negri ini, Keadaan tak menentu ini mengakitpatkan sadzali turun jabatan dan militer mengambil alih kekuasaan. pada tahun yang sama muhammad baudiya menduduki jabatan presiden. tetapi baru beberapa bulan ia terbunuh dan posisinya digantikan oleh Ali Kafi. Pada tahun 1414 H / 1996 M kekuasaan dipercayakan kepada Amin Zarwal. Sebagai permmpin transisi, ia diserahi mandat untuk menyiapkan pelaksanaan pemilihan presiden. 

Pada pemilu 1416 H / 1996 M itu ia memenangkan pemilihan yang demokratis itu kemudian menduduki jabatan presiden Aljazair secara definitif. Pada tahun 1419 H / 1998 M, Amin Zarwal melaksanakan pemilu dan terpilih secara demokratis untuk kedua kalinya. Setelah itu Abdul Aziz Baoutil Jiqoh menggantikannya pada tahun 1420 H / 1999 M. Pada saat memimpin, ia mencanangkan gerakan reformasi dan perbaikan di segala bidang. 

Negara Aljazair memiliki bentuk pemerintahan republik. Ibu Kota Negara Aljazair ibukotanya adalah Al jir. sedangkan bahasa resmi yang dipakai adalah bahasa Arab dan bahasa Perancis. Penduduknya yang memeluk agama islam berjumlah 99,1 % dari seluruh populasi.

Wilayah Aljazair dikuasai oleh bangsa Romawi sejak tahun 40 SM, oleh Vandala dari tahun 429 - 534 SM, oleh Bizantium dari tahun 534 - 690 SM; Kekhalifahan Islam baru dapat menguasai Aljazair pada akhir Abad ke 7. Dan pada abad ke-19, Aljazair merupakan daerah jajahan Perancis, Aljåzair baru memperoleh kemerdekaan pada tanggal 3 Juli 1962. 

Aljazair memasuki periode kebangkitan Islam sejak tahun 1980, hal itu ditandai dengan: 

  1. Semangat kehidupan beragamanya meningkat 
  2. Perencanaan ekonomi yang lebih sistematis 
  3. Mendirikan "Pusat Latihan Imam" di Meftah, sebelah Utara Al-Jir 
  4. Membangun Universitas Teknik Ultra Modern di Oran, mendirikan pusat perdagangan Ultra modern di Oran, dan membangun pusat perdagangaan serta kebudåyaan Riyad Al-Feth yang bergaya Barat dan kontroversial di Al-Jir. 
  5. PembangunamMasjid-masjid 
  6. Mengembangkan studi Islam dan mengenalkan tradisi Islam serta ideologi Islam yang dilakukän oleh Kementrian Agama (Wizarah As-Syu'un Al-Diniyah)