Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sejarah Perkembangan Agama Islam di Brunei Darussalam

Daftar Isi [Tampilkan]

Hadirnya agama Islam di Brunei Darussalam di prediksi sekitar tahun 977 melalui jalur timur asia tenggara oleh para pendagang dari negeri cina. baru sekitrar 5 abad kemudian, agama islam barulah menjadi agama resmi di brunei darussalam sejak kerajaan di pimpin oleh Raja Awang Alak Betatar. Raja awang alak betatar masuk islam dan mengubah namanya menjadi Muhammad Shah sekitar tahun 1406 M. 

Agama islam mulai tersebar dengan pesat di kesultanan brunei sejak syarif ali di angkat menjadi sultan ke-3 Brunei pada tahun 1425. Menurut sisilah, sultan Syarif Ali termasuk keturunan cucu Rasulullah SAW, Hasan, seperti yang tertulis dalam batu tersilah atau prasasti dari abad ke 18 M yang terdapat di bandar sri begawan, ibu kota Brunai Darussalam. 

Dari waktu ke waktue Agama islam di brunai darussalam semakin berkembang pesat. Sejak malaka jatuh ke tangan portugis tahun 1511, banyak ahli agama islam yang pindah ke Brunai karena pergerakan orang-orang islam di batasi oleh orang-orang portugis, datangnya para ahli agama dari malaka membuat perkembangan Islam di brunei semakin cepat menyebar di seluruh lapisan masyarakat. 

Sekitar abad ke 18, Brunai darussalam berada di bawah kekuasaan kolonial inggris. Brunai darussalam berhasil meraih kemerdekaan sebagai negara islam di bawah sultan ke-29, yaitu sultan hassanal bolkiah mu'izzadin waddaulah, setelah mendeklarasikan kemerdekaannya pada 31 Desember 1983, gelar mu'izzadin waddaulah (penata agama dan negara) menunjukkan identitas keislaman yang senantiasa bersanding pada setiap raja yang memerintah negara. Panggilan resmi kenegaraan sultan adalah "ke bawah duli yang maha mulia paduka seri beginda dan yang mempersatukan negri" 

Kerajaan brunai darussalam merupakan sebuah negara yang berbentuk pemerintahan monarki konstitutional dengan sultan yang menjabat sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, merangkap sebagai perdana mentri dan mentri pertahanan dalam menjalankan tugasnya dia di bantu oleh dewan penasihat kesultanan dan beberapa mentri, yang di angkat dan diketuai oleh sultan sendiri.

Sultan Hassanal Bolkiah yang gelarnya di sematkan dalam wangsa yang sama sejak abad ke-15 merupakan kepala negara serta pemerintahan brunai darussalam. Sultan memiliki penasihat dari beberapa majelis dan sebuah kabinet mentri.

Pusat kajian yang didirikan pada 16 September 1985 ini bertugas melaksanakan program dakwah serta pendidikan kepada pegawai-pegawai agama serta masyarakat luas dan pusat pameran perkembangan dunia Islam. Geliat keislaman di Brunai Darussalam jelas terlihat pada saat hari-hari besar Islam.