Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Persitiwa Isra Miraj Nabi Muhammad Saw, Dalil dan Tujuannya

Daftar Isi [Tampilkan]

Pengertian Isra Miraj

1. Pengertian Isra' 

Isra adalah perjaianan jasad dan ruh Nabi Muhammad Saw di malam hari dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis Palestina. 

2. Pengertian Miraj 

Miraj adalah naiknya Nabi Muhammad Saw (secara jasad dan ruh) dari Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis ke langit tingkat tujuh hingga ke shidratul muntaha untuk menerima perintah shalat lima waktu dari Allah Swt. 

3. Dalil Isra Miraj 

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

1.  Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya425) agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Q.S: Al Isra: 1

425) Masjidilaqsa dan daerah sekitarnya diberkahi Allah Swt., di antaranya, dengan diutusnya banyak nabi di sana dan dengan kesuburan tanahnya.

Berdasarkan petunjuk ayat al-Qur'an di atas bahwa perjalanan Nabi Muhammad Saw itu, bukanlah atas kehendak beliau dan tidak juga terjadi atas dasar kemampuan beliau, tetapi itu atas dasar kehendak Allah. Dia lah yang meng-lsra'kan dan me- Mi'rajkan Nabi Saw.

Jadi, peristiwa tersebut harus dikaitkan dengan kehendak dan kekuasaan Allah. Sangat keliru jika mengukur peristiwa tersebut dengan kemampuan makhluk. 

Kendati sudah dijelaskan dalam ayat di atas bahwa peristiwa Isra' dan Mi'raj adalah peristiwa yang melibatkan perjalanan jasad dan ruh Rasulullah, namun pro kontra mengenai hal itu masih terjadi hingga kini. Sebagian masyarakat muslim masih ada yang meyakini bahwa perjalanan Isra dan Mi'raj hanya ruhnya saja, sedangkan jasadnya tidak ikut. 

Pemahaman bahwa perjalanan Isra' dan Mi'raj hanya melibatkan ruhnya Rasulullah saja, sementara jasadnya tidak terlibat, setidaknya diyakini paham Mu'tazilah. Golongan Mu'tazilah ber- keyakinan bahwa Isra Miraj seperti mimpi yang berjalan di alam ide. Isra Miraj yang melibatkan jasad dan ruh dianggap tidak masuk akal. 

Pandangan yang mengatan bahwa Isra Miraj seperti mimpi yang berjalan di alam ide dibantah oleh Allah Swt. Dalam Surat al Isra' ayat 60, Allah berfirman: 

وَاِذْ قُلْنَا لَكَ اِنَّ رَبَّكَ اَحَاطَ بِالنَّاسِۗ وَمَا جَعَلْنَا الرُّءْيَا الَّتِيْٓ اَرَيْنٰكَ اِلَّا فِتْنَةً لِّلنَّاسِ وَالشَّجَرَةَ الْمَلْعُوْنَةَ فِى الْقُرْاٰنِ ۗ وَنُخَوِّفُهُمْۙ فَمَا يَزِيْدُهُمْ اِلَّا طُغْيَانًا كَبِيْرًا ࣖ

60. (Ingatlah) ketika Kami berfirman kepadamu, “Sesungguhnya Tuhanmu (dengan ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi seluruh manusia.” Kami tidak menjadikan ru’yā432) yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia dan (begitu pula) pohon yang terkutuk433) dalam Al-Qur’an. Kami menakut-nakuti mereka, tetapi yang demikian itu hanyalah menambah besar kedurhakaan mereka.

432) Menurut sebagian mufasir, yang dimaksud ru’yā di sini berkaitan dengan peristiwa Isra Mikraj sehingga maknanya adalah ‘penglihatan Nabi ketika Isra Mikraj’. Adapun menurut sebagian mufasir lainnya, ru’yā ini berkaitan dengan Perang Badar. Maka, maknanya adalah ‘mimpi yang dialami Rasulullah sebelum peristiwa Perang Badar’.-><-433) Pohon terkutuk itu adalah pohon zaqum (lihat dalam surah aṣ-Ṣāffāt/37: 62 dan ad-Dukhān/44: 43).-><-

Berdasarkan petunjuk ayat di atas, bahwa peristiwa isra Miraj bukan peristiwa mimpi melainkan peristiwa melalui penglihatan mata kepala. Itu berarti isra Miraj melibatkan ruh dan jasad Nabi Muhammad Saw. 

Imam Jalaluddin As-Suyuthi, dalam kitabnya Al-Iklil fi Istinbath Al-Tanzil ketika memahami surat al Isra' avat 60, mengatakan, bahwa kalau sekiranya Isra Miraj itu hanya sebatas mimpi pasti sudah ada fitnah dan dunia pasti sudah gempar (heboh) pada saat itu. Maka yang betul peristiwa Isra' Mi'raj melibatkan ruh dengan jasad. 

Ketika Rasulullah pertama kali menceritakan peristiwa Isra Miraj juga mendapat tantangan hebat dari kafir Quraisy Makkah. Sebab, apa yang dikatakan itu tidak masuk akal. Bahkan sahabat-sahabat Nabi sendiri awalnya ada yang tidak percaya atau ragu-ragu. 

Sahabat Nabi yang pertama kali mempercayai peristiwa Isra Miraj adalah Abu Bakar as Shiddiq. Untuk meyakinkan teman sejawatnya itu, Abu Bakar berkata: "Jangankan soal Isra' Mi'raj, lebih dari itupun kalau yang mengatakan Rasulullah saya akan langsung percaya". 

Ungkapan Abu Bakar itu langsung diikuti sahabat-sahabat yang lain. Peristiwa Isra' Mi'raj itu ternyata makin menebalkan iman para sahabat. Mereka bertambah yakin, akan kenabian dan kerasulan Nabi Muhammad. Sementara yang ragu-ragu mereka sebagian ada yang keluar dari Islam karena tidak percaya pada apa yang disampaikan Rasulullah. 

Dalam pandangan kaum Ahlussunah Waljama'ah NU, peristiwa Isra Miraj adalah peristiwa mu'jizat di luar jangkauan akal. Namun, sebagai perbandingan peristiwa yang hampir serupa juga pernah dialami Nabi dan Rasul terdahulu, seperti: 

  1. Nabi Adam dan Siti Hawa diturunkan dari surga ke dunia, ini peristiwa diluar akal. 
  2. Nabi Ibrahim yang dibakar Raja Namrud tetapi tidak terbakar sedikitpun. 
  3. Nabi Yunus yang dimakan ikan Nun dan berada di perut ikan selama 40 hari, tetapi masih tetap hidup. 
  4. Nabi Musa yang dengan tongkatnya bisa membelah laut merah, 
  5. Pada masa Nabi Sulaiman ada orang yang mampu memindahkan istana Ratu Bulqis dalam waktu satu kedipan. Padahal jarak istana Ratu Bulqis dengan tempat Nabi Sulaiman sangat jauh. 
  6. Nabi Sulaiman yang bisa bercakap-cakap dengan semut dan burung. 
  7. Nabi Isa yang dapat menghidupkan manusia yang sudah meninggal. 

Seluruh peristiwa tersebut jika dirasionalkan, maka tidak akan masuk akal. Sehingga untuk memahi peristiwa itu harus menggunakan pendekatan keimanan. Sebab, menutur Ahlussunah Waljama'ah apapun peristiwanya, kalau Allah sudah berkehendak pasti akan terjadi. Tidak ada satu makhluk pun yang mampu menghalangi kehendak Allah.

Tujuan Isra Miraj

Tujuan Isra dan Miraj Nabi Muhammad Saw adalah: 

  1. Allah ingin memperlihatkan beberapa tanda kebesaran-Nya, sebagaimana penjelasan al Qur'an Surat al Isra' ayat 1: (agar Kami memperlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda kebesaran Kami). 
  2. Isra dan Miraj juga ditujukan untuk mengagungkan derajat Nabi Muhammad Saw. 
  3. Sebagai penguat hati beliau dalam menghadapi tantangan dan cobaan yang dilancarkan orang-orang kafir Quraisy, terlebih setelah ditinggal mati oleh paman beliau Abu Thalib dan isteri beliau Khadijah.
  4. Allah hendak mempersiapkan babak baru bagi rasul-Nya dalam perjalanan dakwah. Persitiwa Isra Miraj adalah bekal yang sangat besar bagi Rasulullah untuk menyebarkan ajaran agama Allah, sekaligus bekal yang sangat kokoh juga bagi jiwa rasulullah dalam menghadapi semua permasalahan yang lebih berat dibanding sebelumnya. 
  5. Untuk menerima perintah shalat lima waktu