Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hukum Membaca Doa Talqin Untuk Orang Mati

Daftar Isi [Tampilkan]

Orang yang telah meninggal dunia pada hakekatnya mereka masih hidup, hanya alamnya yang berbeda. Mereka berada di alam kubur dimana roh mereka masih tetap hidup dan akan mempertanggung jawabkan semua amal perbuatannya ketika hidup di dunia.

Pertanggung jawaban itu akan dimulai dari beberapa pertanyaan yang disampaikan oleh malaikat Munkar dan Nakir. Apakah bisa menjawab pertanyaan itu dengan lancar, benar dan tidak gemetar, atau sebaliknya? Inilah yang akan menentukan nasib mereka ketika di alam kubur dan di akhirat nanti. Semua itu tergantung amal perbuatannya ketika di dunia. 

Meskipun pintar agama tetapi jika amal perbuatannya tidak sesuai dengan nilai-nilai agama maka mereka tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir ketika di alam kubur. Sebaliknya mereka akan sangat lancar menjawab meskipun bodoh tidak berilmu tetapi amaliahnya sangat baik dan sesuai dengan nilai-nilai agama.

Karena itu untuk memantapkan dan mengingatkan ahli kubur agar ketika ditanya oleh malaikat Munkar dan Nakir dapat menjawab dengan lancar, benar dan tidak gemetar maka perlu dibacakan doa talgin, setelah ahli kubur yang bersangkutan didoakan atau dimintakan ampun kepada Allah SWT.

Membacakan doa talqin untuk orang yang sudah meninggal dunia hukumnya sunah. Sesudah mayat dikuburkan, orang yang mengantarkannya disunahkan berhenti sebentar untuk mendoakannya memintakan ampun dan minta supaya ia mempunyai keteguhan dalam menjawab pertanyaan malaikat. Dasarnya hadis yang diriwayatkan Abu Dawud dan Hakim yang artinya seperti berikut:

Artinya: “Dari Usman, Nabi saw, apabila selesai menguburkan mayat beliau berdiri, lalu bersabda: “mintakanlah ampun saudaramu dan mintakanlah supaya ia berketetapan kepada Allah, karena ia sekarang sedang ditanya” (HR.Abu Dawud dan Hakim)

Membacakan doa talqin untuk orang yang sudah mati merupakan ciri khas amaliyah warga NU yang perlu dilestarikan sebab dengan doa talqin dapat mengingatkan dan meneguhkan kepada orang yang sudah meninggal.

Doa talqin berisi pengagungan asma Allah, mengingatkan adanya kematian, alam kubur, siksa kubur, pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir, hari berbangkit, hari hisab, syafaat Nabi Muhammad saw, surga dan neraka, alam barzah (alam antara dunia dan akherat) dan mengingatkan agar tidak terkejut dan gentar ketika didatangi malaikat Munkar dan Nakir.

Pertanyannya adalah siapakah Tuhanmu? Siapakah nabimu? Apa agamamu? Apa kiblatmu? siapa imammu? dan siapa saudara-saudaramu? Dengan pertanyaan-pertanyaan itu jangan takut, jawablah dengan lisan yang fasih penuh keyakinan. Allah adalah Tuhanku, Muhammad adalah nabiku, Islam adalah agamaku. Kabah adalah kiblatku, orang muslim laki- laki dan perempuan adalah saudara-saudaraku.

Dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut diharapkan Allah menetapkan lidah dalam mengucapkan dua kalimat sahadat dan memasukkan kedalam surganya.

Warga NU hendaknya mengimani peristiwa gaib tersebut sebagai perwujudan penghambaan kita kepada Allah swt, hidup dan mati kita serahkan kepada-Nya. Kita tidak boleh sombong lebih-lebih kepada Allah. Kepandaian manusia di dunia tidak akan bisa menolong jawaban di alam kubur jika tidak disertai amal shaleh dan doa dari saudara-saudara sesama muslim.