Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Sanad, Matan dan Rawi

Daftar Isi [Tampilkan]

Hadis bisa sampai kepada manusia di zaman sekarang karena ada orang-orang yang menghafal dan membawanya hingga hari ini. Inilah salah satu keistimewaan hadis, mata rantai yang membawa hadis ini disebut dengan sanad. Unsur dalam sebuah hadis ada tiga yaitu sanad, matan, dan rawi.

Ketiganya adalah unsur yang sangat penting karena ketiganya tidak bisa dipisahkan. Jika dalam sebuah hadis hilang salah satu dari tiga unsur tersebut maka tidak bisa disebut sebagai sebuah hadis.

Kedudukan sanad dalam hadis sangat penting karena hadis yang diperoleh atau diriwayatkan akan mengikuti yang meriwayatkannya. Dengan sanad, suatu periwayatan hadis dapat diketahui mana yang dapat diterima atau ditolak, dan mana hadis yang shahih atau tidak untuk diamalkan.

Sanad

Apa itu sanad? Sanad atau isnad secara Bahasa artinya sandaran. Maksudnya arti sanad adalah jalan yang bersambung sampai kepada matan, rawi-rawi yang meriwayatkan matan hadis dan menyampaikannya.

Dalam pengertian lain sanad adalah mata rantai para perawi hadis yang menghubungkan sampai kepada matan hadis. Sanad dimulai dari rawi yang awal dan berakhir pada sahabat Rasulullah.

Contoh sanad: Imam Bukhori meriwayatkan satu hadis, maka Imam Bukhori dikatakan mukharrij atau mudawwin (yang mengeluarkan hadis atau yang mencatat hadis), rawi yang sebelum Imam Bukhori dikatakan awal sanad sedangkan sahabat yang meriwayatkan hadis itu dikatakan akhir sanad.

Ibnu Hajar Al-Asqalani mengatakan sanad artinya jalan menyampaikan kepada matan hadis.

Ada juga yang memberikan pengertian Sanad adalah jalan yang menyampaikan kepada matan hadis yaitu silsilah para perawi yang memindahkan (meriwayatkan) matan dari sumbernya yang pertama.

Para ulama hadis tidak mau menerima hadis yang datang kepada mereka melainkan jika mempunyai sanad, mereka melakukan demikian sejak tersebarnya dusta atas nama Nabi Muhammad saw. di tengah-tengah masyarakat.

Seorang tabi'in yang bernama Muhammad bin Sirin (wafat 110 H) pernah berkata: "Para ulama hadis tadinya tidak menanyakan tentang sanad, tetapi tatkala terjadi fitnah, mereka berkata, 'Sebutkan kepada kami nama rawi-rawimu, bila dilihat yang menyampaikannya Ahlus sunah, maka hadisnya diterima, tetapi bila yang menyampaikannya ahlul bid'ah, maka hadisnya ditolak".

Kemudian, semenjak itu para ulama meneliti setiap sanad yang sampai kepada mereka dan bila syarat-syarat hadis sahih dan hasan terpenuhi, maka mereka menerima hadis tersebut sebagai hujjah, dan bila syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi, maka mereka menolaknya.

Abdullah bin Mubarak (wafat 181 H) pernah berkata: "Sanad itu termasuk dari agama, kalau seandainya tidak ada sanad, maka orang akan berkata sekehendaknya apa yang ia inginkan".

Matan

Apa itu matan? Matan menurut bahasa artinya "membelah, mengeluarkan, mengikat atau sesuatu yang keras bagian atasnya". Sedangkan menurut istilah ahli hadis pengertian matan adalah sesuatu yang berakhir atau terletak sesudah sanad, yaitu berupa perkataan.

Maksudnya perkataan yang disebut pada akhir sanad, yakni sabda Nabi saw. yang disebut setelah disebutkan sanadnya. Ada juga yang mendefinisikan arti Matan adalah lafadz hadis yang menunjukan isi atau makna hadis.

Mengenai berbagai definisi matan yang diberikan para ulama, dapat disimpulkan bahwa matan artinya isi, materi, kandungan, atau lafal hadis itu sendiri yang terletak setelah sanad dan sebelum rawi atau mudawwin (orang yang membukukan dan menghimpun hadis). Dengan kata lain matan adalah materi yang disampaikan oleh perawi hadis.

Satu lagi unsur yang sangat penting dalam hadis adalah rawi. menurut bahasa Rawi adalah orang yang meriwayatkan hadis dan semacamnya. Sedangkan menurut istilah Rawi adalah orang yang menukil, memindahkan atau menuliskan hadis dengan sanadnya baik itu laki-laki maupun perempuan.

Sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis dari Rasulullah saw., antara lain:

  1. Abu Hurairah, wafat pada tahun 59 H. hadis yang diriwayatkannya sejumlah 5374 hadis.
  2. Abdullah bin Umar, lahir pada tahun 10 SH. dan wafat pada tahun 73 H. hadis yang diriwayatkannya sejumlah 2630 hadis.
  3. Anas bin Malik, beliau lahir pada tahun 10 SH. Dan wafat pada tahun 93 H. hadis yang diriwayatkannya sejumlah 2286 hadis.
  4. Sayyidah Aisyah, beliau lahir pada tahun 9 SH, dan wafat pada tahun 57 SH. hadis yang diriwayatkannya sejumlah 2210 hadis. 
  5. Abdullah bin Abbas, beliau lahir pada tahun 3 SH, dan wafat pada tahun 67 H. hadis yang diriwayatkannya sejumlah 1540 hadis.
  6. Jabir bin abdullah al-Anshory, lahir pada tahun 6 SH, dan wafat pada tahun 78 H. hadis yang diriwayatkannya sejumlah 1540 hadis.
  7. Abu Sa'id al-khudzry, Sa'id bin Malik bin Sanan al- Anshry, beliau lahir pada tahun 12 SH, dan wafat pada tahun 74 H. hadis yang diriwayatkannya sejumlah 1170 hadis.