Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hama pada Tanaman Hidroponik dan Cara Pengendaliannya Menggunakan Pestisida Nabati

Daftar Isi [Tampilkan]

Layaknya budidaya tanaman pada umumnya, sistem hidroponik di lahan terbuka pun memiliki potensi terserang hama. Namun, peluang serangan hama pada sistem hidroponik bisa dibilang lebih kecil dibandingkan dengan serangan hama pada pertanian konvensional. Berikut beberapa hama yang berpotensi menyerang tanaman hidroponik dan bagaimana cara pengendaliannya menggunakan pestisida nabati. Simak penjelasannya!

Hama pada Tanaman Hidroponika

Hama merupakan hewan yang memiliki karakteristik yang dianggap berbahaya atau tidak diinginkan. Suatu hewan bisa dikatakan sebagai hama apabila menyebabkan kerusakan pada ekosistem alami atau menjadi agen penyebaran penyakit dalam habitat manusia. Pada budidaya hidroponik erangan hama sangat merugikan karena tanaman akan mengalami kerusakan dan penurunan produktivitas. Ada beberapa hama yang sering meyerang tanaman hidroponik diantaranya:

1. Ulat, Belalang, Dan Kecoa

Ulat, belalang, dan kecoa merupakan hama yang dapat menyerang sayuran hidroponik dengan menimbulkan kerusakan secara langsung berupa rusaknya daun titik serangan ketiga jenis hama tersebut bisa menyebabkan daun berlubang atau gerabah di bagian pinggirannya. Serangan yang dibiarkan atau tidak terdeteksi akan menyebabkan seluruh daun tanaman habis.

Hama ulat, belalang, dan kecoa bisa ditangani dengan mengecek daun sayuran yang rusak atau berlubang titik apabila ditemukan hama ulat, sebaiknya segera disingkirkan dan bagian tanaman yang terserang juga harus dibuang titik sebaiknya tanaman yang terserang juga disemprot pestisida nabati untuk menghindari serangan berikutnya atau dikhawatirkan masih ada ulat lain yang tidak terlihat.

Sementara itu formal hama belalang agak sulit apabila harus di tanggapi satu per satu. Karena itu, pengendaliannya bisa dengan menyemprot tanaman yang dihinggapi belalang menggunakan pestisida nabati secara merata. cara ini terbukti membuat belalang tinggal hinggap. 

Lain halnya dengan kecoa, penanganan hama ini bisa dengan menyemprot kecoa yang terlihat menggunakan pembasmi serangga, tetapi jangan sampai terkena sayuran ataupun larutan nutrisi. untuk menghindari serangan kecoa berikutnya, taburkan atau oleskan kapur anti serangga di jalur yang sering dilewati kecoa.

2. Thrips Tabaci

Jenis hama ini banyak menyerang daun muda atau bagian pucuk pada tanaman cabai titik awal serangan thrips adalah adanya daun yang keriting dan menggulung ke atas. serangan yang berlanjut akan menyebabkan daun kering lalu mati rumah sehingga mengganggu pertumbuhan dan produktivitas tanaman.

Penanganan serangan thrips pada tanaman hidroponik dilakukan dengan menyemprot hama menggunakan pestisida nabati secara langsung, sehingga lama mati dan tidak berpindah ke tanaman lainnya. Segera potong bagian tanaman yang terserang atau cabut dan beruang tanaman rumah agar tidak menyebar.

3. Tungau Tanaman (Mite)

Mite merupakan jenis hama yang banyak menyerang daun tanaman sayuran buah, seperti tomat dan cabai. Ciri khas sama ini adalah bergerombol di bagian bawah daun dengan ciri berwarna kekuningan dan agak transparan. Mite menyerang tanaman dengan cara mengisap cairan daun, sehingga klorofil pada daun menjadi rusak dan menghambat proses fotosintesis tanaman.

Gejala serangan mite antara lain munculnya bintik kuning di permukaan daun yang lama-kelamaan melebar, lalu berubah menjadi kecoklatan dan menghitam. serangan yang tidak cepat tertangani membuat daun menjadi keriting dan menggulung ke arah bawah.

Sama seperti penanganan thrips, serangan mite dapat diatasi dengan menyemprotkan pestisida nabati secara langsung hama agar hama mati dan tidak berpindah ke tanaman lainnya. Segera potong bagian tanaman yang terserang atau dicabut dan buang tanaman yang terserang. Semprot juga tanaman lain yang sejenis agar tidak terkena serangan susulan.

4. Kutu Kebul (Bemisia Tabaci)

Kutu kebul atau yang seringkali disebut sebagai kutu putih merupakan jenis hama yang berpotensi menyerang banyak jenis tanaman, seperti cabai tomat, labu, terong, buncis, mentimun, okra, kol, kubis, melon, rambutan, mangga, jeruk, dan anggur.

Kutu kebul menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan daun dan batang tanaman, sehingga menghambat pertumbuhan tanaman. Cairan madu dari eksresikutu kebul juga menjadi media tumbuhnya embun jelaga yang menutup stomata, sehingga menghambat proses fotosintesis. Selain sebagai hama yang menyerang tanaman langsung, kutu kebul juga berpeluang menjadi faktor pembawa penyakit yang berbahaya bagi tanaman.

kutu kebul merupakan hama yang gemar berada di balik daun dan mirip seperti tepung yang beterbangan jika tersentuh. Hama ini bisa menyebabkan daun berbintik-bintik, menguning, layu, lalu rontok. Daun yang terserang juga akan menjadi keriting, keriput, dan melengkung ke atas. 

Pengendalian hama ini sama seperti pada hama thrips ataupun tungau, yaitu dihilangkan dengan cara disemprot menggunakan pestisida nabati kemudian tanaman yang terserang dibuang atau dibakar. Tanaman lainnya juga disemprot agar tidak ikut terserang.

Pestisida nabati

Hama merupakan salah satu tantangan dalam budidaya hidroponik. Penggunaan pestisida kimiawi tidak disarankan pada budidaya hidroponik, karena berdampak buruk bagi pertumbuhan tanaman dan berbahaya bagi manusia yang mengonsumsinya. Karena itu, gunakan pestisida yang terbuat dari bahan-bahan alami, tetapi tetap mampu untuk membasmi hama.

Bahan-bahan yang dapat digunakan untuk membuat pestisida nabati, seperti bawang putih, daun pepaya, daun sirsak Komang dan tembakau. kandungan senyawa pada bawang putih efektif untuk mengendalikan beberapa hama titik sementara itu, daun pepaya ya mengandung bahan aktif papain, sehingga efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap. 

Daun sirsak mengandung bahan aktif annonain dan resin yang efektif mengendalikan hama thrips. Sementara itu, daun tembakau mengandung bahan aktif nikotin yang efektif mengendalikan hama penghisap.

Cara Membuat Pestisida Nabati

Penanganan serangan berbagai hama pada sayuran organik bisa dilakukan dengan menyemprotkan pestisida nabati. Penggunaan pestisida nabati dilakukan untuk menghindari penggunaan bahan-bahan kimia yang dapat menimbulkan residu tidak baik. berikut ini beberapa bahan dan cara membuat pestisida nabati yang dapat diaplikasikan untuk beberapa jenis hama dan sesuai ketersediaan bahan baku di wilayah masing-masing.

1. Pestisida nabati bawang putih

Jenis pestisida ini efektif untuk mengendalikan hama, seperti ulat, belalang dan kutu. Bahan dan cara membuatnya.

Bahan-bahan

  1. 5 siung bawang putih
  2. Satu sendok teh cairan pencuci piring yang food grade jangan menggunakan deterjen, sabun cuci, atau sabun colek.
  3. 1 liter air bersih

Cara membuat

  1. Haluskan bawang putih, kemudian masukkan ke dalam wadah atau botol
  2. Tambahkan and1 sendok teh cairan pencuci piring dan 1 liter air bersih
  3. Aduk rata kedua bahan kemudian saring. Pestisida nabati siap digunakan

2. Pestisida Daun Pepaya

Daun pepaya mengandung bahan aktif papain, sehingga efektif untuk mengendalikan hama ulat dan penghisap daun. Berikut adalah bahan-bahan dan cara membuatnya

Bahan-bahan

  1. 5 lembar daun pepaya
  2. 1 sendok teh cairan pencuci piring yang food grade
  3. 1 liter air

Cara membuat

  1. Tumbuk daun pepaya hingga halus, kemudian masukkan ke dalam wadah yang sudah disediakan
  2. Tambahkan 1 sendok teh cairan pencuci piring, kemudian masukkan 1 liter air bersih
  3. Aduk rata bahan tersebut kemudian saring
  4. Diamkan larutan hingga semalaman.

3. Pestisida nabati daun tembakau

Aroma yang dikeluarkan oleh larutan daun tembakauefektif mengusir berbagai jenis hama pada sayuran, sehingga efektif mengendalikan hama penghisap. Berikut bahan dan cara membuatnya

Bahan-bahan

  1. 250 g daun tembakau
  2. 2 sendok teh cairan pencuci piring yang food grade
  3. 8 liter air bersih

Cara membuat

  1. Cacah daun tembakau, kemudian rendam dalam 8 liter air bersih selama 1 malam
  2. Saring air larutan daun tembakau untuk memisahkan dengan daunnya, kemudian masukkan cairan pencuci piring, lalu aduk hingga merata titik pestisida nabati siap digunakan.

4. Pestisida nabati daun sirsak

Daun sirsak dapat digunakan sebagai bahan membuat pestisida nabati, karena mengandung bahan aktif annonain dan resin yang efektif mengendalikan hama thrips. Berikut bahan dan cara membuatnya.

Bahan-bahan

  1. 50 sampai 100 lembar daun sirsak
  2. 15 ML cairan pencuci piring yang food grade
  3. 5 liter air bersih

Cara membuat

  1. Tumbuk daun sirsak hingga halus lalu masukkan ke dalam wadah atau ember
  2. Tuangkan air bersih yang sudah dipersiapkan kemudian tambahkan cairan pencuci piring lalu aduk hingga merata
  3. Diamkan bahan selama semalam
  4. Setelah satu malam larutan dapat disaring dan dapat digunakan dengan cara mencampurkan 1 liter larutan pestisida yang sudah dibuat dicampurkan dengan 10 sampai 15 liter air.

Demikian adalah beberapa hama yang sering menjadi pengganggu pada tanaman khususnya tanaman hidroponik beserta cara pengendaliannya menggunakan pestisida nabati atau pestisida alami yang bisa dibuat sendiri.