Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Latihan Soal dan Jawaban : Bab Khittah Nahdliyah

Daftar Isi [Tampilkan]

Secara harfiah kata “Khitthah” artinya GARIS

Landasan khitthah adalah PAHAM AHLUSSUNNAH WALJAMAAH

Usulan kembali ke Khitthah NU 1926 pertama kali dimunculkan pada MUKTAMAR NU KE 22

Muktamar NU ke 27 diselenggarakan di Situbondo Jawa Timur pada tanggal 8 – 12 Desember 1984

Tujuan pertama dan utama dari khitthah NU adalah MENJADI PEDOMAN DASAR WARGA NU TERUTAMA PENGURUS DAN KADER-KADER NU

Dasar-dasar paham keagamaan Nahdlatul Ulama adalah Alquran, Hadis, Ijmak, dan Qiyas

Nahdlatul Ulama dalam masalah fikih, mengikuti jalan pendekatan (mazhab) salah satu mazhab empat, yaitu  Abu Hanifah An Nu’man, Imam Malik bin Anas, imam Muhammad bin Idris Asy Syafi’i, dan Imam Ahmad bin Hanbal

Imam Al Junaid Al Baghdadi dan Imam Al Ghazali adalah ulama Ahlussunnah Waljamaah dalam bidang TASAWUF

Mencegah hal yang dapat merendahkan nilai-nilai kehidupan merupakan salah satu sikap kemasyarakatan NU, yaitu TAWAZUN

Tawazun merupakan salah satu sikap kemasyarakatan NU yang berarti KESELARASAN ANTARA MASA LALU, MASA KINI DAN MASA DEPAN

Isu penerimaan Pancasila sebagai satu-satunya asas organisasi NU pertama kali muncul pada muktamar NU ke 26 tahun 1979 di SEMARANG

NU telah berseteguh hati keluar dari kancah partai politik dan kembali menjadi organisasi sosial keagamaan mulai ditegaskan pada MUNAS ALIM ULAMA TAHUN 1983

KH. Abdurrahman Wahid terpilih menjadi Ketua Umum PBNU yang terakhir kali pada MUKTAMAR NU KE-27 TAHUN 1984

Khittah secara harfiah berarti Garis

Khittah secara istilah adalah garis-garis besar pendirian, perjuangan dan kepribadian NU, baik terkait dengan urusan agama (hablumminallah) maupun dengan manusia (hablumminannas), sebagai pribadi maupun organisasi

Dengan khittah NU, warga nahdliyin lebih diarahkan pada kegiatan Sosial keagamaan dan kemasyarakatan

Agar warga NU menjadi berkualitas maka yang perlu dikembangkan secara maksimal adalah bidang Pendidikan

Rumusan Khittah NU dilandasi oleh mukaddimah yang mencerminkan latar belakang dan tujuan NU didirikan dengan memegang teguh salah satu madzab  yaitu Imam Syafii

Wacana pengembalian NU menjadi organisasi social keagamaan sebenarnya sudah muncul sejak tahun 1971

Hubungan NU dengan partai politik dipertegas pada forum MUNAS Situbondo 1983

Terpilih sebagai Rois Syuriyah PBNU dan ketua Tanfidziyah PBNU hasil muktamar Situbondo adalah K.H. Ahmad Siddiq – K.H. Abdurrahman Wahid

Dengan kepentingan Khittah, sikap NU terhadap kegiatan politik adalah Akomodatif tetapi tidak larut dalam kegiatan politik praktis