Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Peninggalan Sejarah Peradaban Agama Islam di Indonesia

Daftar Isi [Tampilkan]

Ada beragam bentuk peninggalan sejarah Islam yang ada di Indonesia. Berbagai bentuk peninggalan sejarah itu, apabila dianalisis secara ilmiah akan dapat mengungkap tahun pembuatan dan tokoh yang mendirikannya.

Untuk meneliti keberadaan suatu kompleks bangunan kuno, ilmu Arkeologi akan membantumu dalam menelusuri jejak-jejak purbakala itu. Sementara itu, ilmu sejarah akan membantu mengungkap isi suatu dokumen sejarah (yaitu sumber-sumber yang tertulis).

Peninggalan Sejarah Peradaban Agama Islam di Indonesia

Adapaun peninggalan sejarah peradaban agama Islam yang ada di Indonesia antara lain ialah sebagai berikut.

1. Seni Bangunan

Peninggalan sejarah berupa bangunan merupakan bukti sejarah, bahwa masuknya Islam di Indonesia melalui proses yang damai. Bangunan peninggalan peradaban agama Islam merupakan bukti adanya asimilasi dan akulturasi dalam proses Islamisasi di Indonesia.

2. Seni Sastra

Pernahkah kamu mendengat Babad Tanah Jawi dan Hikayat Raja-Raja Pasai? Itulah salah satu bentuk peninggalan sastra Islam. Karya sastra ini ditulis oleh ulama, pemikir, dan cendekiawan muslim.

Ada bentuk lain peninggalan sejarah di bidang agama, yaitu tasawuf, artinya cara untuk menyucikan diri, meningkatkan akhlak, serta membangun kehidupan jasmani dan rohani untuk mancapai kebahagian abadi.

Orang yang sudah mencapai taraf itu disebut dengan Sufi. Pada masa awal perkembangan Islam dikenal Hamzah Fansuri, Syamsuddin as-Sumartani, Nuruddin ar-Raniri, dan Syekh Abdur Rauf. Mereka selain sebagai sufi juga pemikir Islam.

3. Seni Rupa

Nisan Sultan Malik as-Saleh di samping merupakan contoh peninggalan sejarah Islam sebagai benttuk peradaban Islam yang pernah mencapai puncak kejayaan.

Seni yang tertera pada nisan itu adalah ekspresi kecintaan pembuatnya pada agama Islam yang mereka anut.

Selain pada nisan tersebut, karya seni Islam juga dapat ditemukan pada makam Malik Ibrahim dan berbagai kaligrafi dalam masjid-masjid peninggalan sejarah Islam.

4. Seni Pertunjuakan

Pernahkah melihat pertunjukan wayang kulit? Dari manakah asal kebudayaan itu? Pada mulanya wayang itu merupakan hasil budaya Hindu. Oleh para wali, budaya itu digunakan untuk media dakwah dalam menyebarkan ajaran agama Islam.

Mengapa para wali menggunakan media wayang yang telah akrab dengan rakyat itu untuk menyebarluaskan agama Islam?

Selain wayang, seni pertunjukan apakah yang merupakan peninggalan sejarah Islam?

Nah, dari peninggalan-peninggalan sejarah yang bercorak Islam itulah, kita bisa sedikit demi sedikit merunut peradaban Islam pada masa lampau.

Dari peninggalan sejarah yang tersebar di berbagai daerah itu, menunjukkan bahwa Islam telah merata keberadaannya di Indonesia.

Perkembangan Kebudayaan Masa Islam di Indonesia

Berkembangnya kebudayaan Islam di Nusantara menambah khazanah budaya nasional di Indonesia, serta ikut memberikan dan membentuk corak budaya bangsa Indonesia.

Oleh karena kebudayaan yang berkembang di Nusantara sudah begitu kuat di lingkungan masyarakat, perkembangan budaya Islam tidak menggantikan atau memusnahkan kebudayaan yang sudah ada.

Dengan demikian, terjadi akulturasi antara kebudayaan Islam dengan kebudayaan Indonesia.

Di Indonesia, Islam menghasilkan seni budaya bernapaskan keagamaan. Berikut ini beberapa contoh seni budaya pada masa perkembangan Islam di Indonesia.

1. Upacara Grebeg Maulud

Upacara grebeg Maulud sangat terkenal di lingkungan masyarakat jawa, terutama Jawa Tengah dan Cirebon. Upacara grebeg pertama kali dilaksanakan di Kerajaan Demak kemudian berkembang sampai Kerajaan Mataram. Upacara itu sekarang dilestarikan di Keraton Surakarta Yogyakarta, dan Cirebon.

2. Sistem Kalender Islam

Menjelang tahun ketiga pemerintahan Khalifah Umar Bin Khattab, beliau berusaha membenahi kalender Islam. Perhitungan yang dipakai berdasar pada peredaran bulan (kamariah). Umar menetapkan tahun 1 Hijriah bertepatan dengan tanggal 12 September 622 Masehi. Sistem kalender ini berlaku di Indonesia hingga saat ini.

3. Filsafat

Pada masa penyebaran Islam di Indonesia, perkembangan filsafat sangat dipengaruhi oleh ajaran tasawuf.  Setiap orang berusaha mencari kebenaran dan kesempurnaan hidup melalui praktik-praktik keagamaan yang benar.

Oleh karena kebenaran mutlak hanya ada pada tuhan, agar tercapai kesempurnaan dan kebahagian hidup di dunia maupun di akhirat, manusia harus terus menerus mendekatkan diri kepada Tuhan.

4. Kesenian

Islam menghasilkan berbagai kesenian yang bertujuan untuk penyebarluasan ajarannya. Kesenian tersebut antara lain sebagai berikut.

Permainan debus, yaitu permainan di mana pada puncak acara, para penari memasukkan benda tajam ke tubuhnya, tanpa meninggalkan bekas luka. Tarian ini diawali dengan pembacaan ayat-ayat dalam al Quran dan salawat nabi. Tarian ini berkembang di Banten dan Minangkabau.

Seudati adalah sebuah bentuk tarian dari Aceh. Seudati berasal dari kata syaidati yang artinya permainan orang-orang besar. Seudati sering disebut saman yang artinya delapan. Aslinya, tarian ini dimainkan oleh delapan orang penari. Para penari menyanyikan lagu yang yang isinya antara lain salawat nabi.

Pertunjukan wayang yang sebenarnya sudah berkembang sejak zaman Hindu, dikembangkan lagi pada masa Islam. Berdasarkan cerita Amir Hamzah dikembangkanlah seni pertunjukan wayang golek.

5. Aksara

Tersebarnya Islam di Indonesia membawa pengaruh dalam bidang aksara atau tulisan. Abjad atau huruf-huruf Arab mulai digunakan di Indonesia. Bahkan huruf Arab digunakan sebagai bahan ukiran. Berkaitan dengan ini berkembanglah seni kaligrafi.

Dari berbagai penelitian sejarah dan arkeologi terbukti bahwa Islam masuk dan berkembang di Indonesia secara damai. Inilah yang menyebabkan Islam mendapat sambutan yang luas di kalangan masyarakat Indonesia sejak awal kedatangannya.

Baca Juga : Sejarah Perkembangan Agama Islam di Indonesia