Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Peristiwa Perang Badar Kubro

Daftar Isi [Tampilkan]

 Rasulullah pernah sekali membulatkan tekad menghadang salah satu kafilah dagang Quraisy. Beliau keluar diiringi 313 orang yang hanya dibekali 2 ekor kuda dan dan 70 ekor unta. Sementara kafilah Quraisy terdiri dari 1000 ekor unta dipimpin oleh abu Sufyan peserta 40 orang bersamanya. Hanya saja abu Sufyan telah mau mengetahui keluarnya kaum muslimin. Lalu ia mengirim utusan ke Mekah untuk memberitahukan hal ini, sekaligus meminta bantuan mereka. 

Abu Sufyan mengalihkan jalannya dan pergi dari jalan lain, sehingga mereka tidak berjumpa dengan kaum muslimin. Sedangkan kaum Quraisy telah keluar dengan pasukan yang berjumlah 1000 tentara 1000 tentara, namun utusan abu Sufyan telah sampai kepada mereka dengan mengabarkan keselamatan kafilah dan meminta mereka kembali ke Mekkah. Akan tetapi abu Jahal menolak untuk kembali, ia memerintahkan pasukan untuk melanjutkan perjalanan ke badar.

setelah mengetahui kaum Quraisy keluar, Rasulullah bermusyawarah dengan para sahabatnya dan dan semua sepakat untuk menemui dan memerangi orang-orang kafir. Di pagi hari Jumat, tanggal 11 romadhon tahun kedua Hijriyah, kedua kelompok saling berhadapan dan terjadilah perang yang dahsyat. Peperangan ini diakhiri dengan kemenangan kaum muslimin dengan 14 gugur sebagai syahid. Sedangkan dari kaum musyrik telah tewas 70 orang dan 70 orang lainnya ditawan.

Di tengah berkecamuknya perang ini, rukoyah, putri Rasulullah yang juga istri Utsman bin Affan meninggal dunia. Ketika itu itu ia ditemani suaminya Utsman di Madinah. Usman tidak keluar ke medan pertempuran atas permintaan Rasulullah untuk tetap mendampingi istrinya yang sedang sakit. Setelah perang Badar Rasulullah menikahkan Usman dengan putrinya yang kedua, Ummu kultsum. Atas dasar ini Usman mendapat gelar dzun nurain atau yang memiliki dua cahaya karena ia telah menikahi dua orang putri Rasulullah.

Setelah perang Badar, kaum muslimin kembali ke Madinah dengan gembira atas kewenangan dari Allah dengan membawa para tawanan dan ghanimah (harta rampasan perang). di antara para tawanan ada yang telah menebus dirinya, ada yang dilepaskan tanpa tebusan, dan ada juga yang menulis dengan mengajar 10 orang anak muslim untuk membaca dan menulis.