Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Macam–macam Kitab Allah SWT yang Harus di Imani

Daftar Isi [Tampilkan]

Macam – Macam Kitab Allah SWT

1. Kitab Taurat

Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa As. yang diberikan Allah secara langsung di gunung Sinai. Kitab Taurat berisi nilai-nilai dan pedoman hidup untuk umatnya (Bani Israil).
Dalam kitab Taurat terdapat Syari’at dan hukum agama yang sesuai dengan tempat dan kondisi masa lalu. Juga terdapat keterangan yang tegas akan datangnya Nabi Muhammad sebagai penutup para nabi dan para rasul, serta menggantikan dan menyempurnakan ajaran sebelumnya.
Ada 10 perintah Tuhan dalam kitab Taurat yang menjadi sentral agama Yahudi, yaitu :

  1. Hormati dan cintailah Allah saja
  2. Sebutkan nama Allah dengan hormat
  3. Kuduskanlah hari Tuhan (sabat)
  4. Hormatilah bapak ibumu
  5. Jangan membunuh
  6. Jangan bercabul
  7. Jangan mencuri
  8. Jangan berdusta
  9. Jangan ingin berbuat cabul
  10. Jangan memiliki barang orang lain dengan cara yang tidak halal

2. Kitab Zabur

Zabur berasal dari kata zabara – yazburu – zabur yang berarti menulis. Zabur disebut juga dalam bahasa Arab dengan mazmur jama’nya muzammir (nyanyian).
Kitab zabur diturunkan kepada Nabi Daud As. isinya berupa do’a, dzikir, pengajaran dan hikmah. Hukum syari’at tidak ada di dalamnya, karena Nabi Daud mengikuti hukum kitab Taurat. Kitab Zabur berisi 5 mazmur (nyanyian) yaitu :

  1. Nyanyian menuju tuhan
  2. Nyanyian syukur perseorangan
  3. Ratapan jama’ah
  4. Ratapan dan do’a perseorangan
  5. Nyanyian untuk raja

3. Kitab Injil

Kitab injil diturunkan kepada Nabi Isa As. Injil artinya kabar yang baik. Tujuan diturunkannya kitab ini untuk menerangkan beberapa hukum dan mengajak manusia kembali kepada aqidah tauhid, memperbaiki agama Bani Israil yang telah menyeleweng dan juga menerangkan hidup zuhud (berpaling dari kehidupan dunia dan menghadapkan diri untuk beribadah) serta menjauhi kerakusan duniawi. 
Hal ini dimaksudkan untuk meluruskan orang-orang Yahudi yang mementingkan kehidupan dunia.
Nabi Isa menekankan kepada umatnya agar percaya pada hari akhir dan menekankan hidup akhirat sebagai kehidupan yang sebenarnya. Dalam kitab Injil juga diterangkan tentang kedatangan nabi akhir zaman (Nabi Muhammad).
Kitab Injil yang ada sekarang ini terbagi menjadi 4, yaitu :

  1. Injil Mathius
  2. Injil Markus
  3. Injil Lukas
  4. Injil Yahya

Keempat injil ini termasuk kitab perjanjian baru, yang di dalamnya banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan dari yang sebenarnya.

4. Kitab Al-Qur’an

Al-Qur’an menurut bahasa berasal dari kata قراء – يقراء – قرانا ( Qur’aanan – yaqro’u – qoro’a ) yang artinya membaca atau bacaan.
Sedangkan menurut istilah Al-Qur’an adalah firman Allah yang berisi mu’jizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dari Lauh al-Mahfudz melalui malaikat Jibril, serta membacanya termasuk ibadah yang berpahala.
Al-Qur’an diturunkan bertujuan untuk menyempurnakan kitab – kitab terdahulu, dengan diturunkannya Al-Qur’an berarti masa berlakunya kitab – kitab tersebut telah habis.
Sebagai umat Islam harus berkeyakinan bahwa Al-Qur’an adalah kitab suci yang terakhir dan diturunkan kepada nabi terakhir (Nabi Muhammad SAW), sebagai pedoman hidup umat Islam. Al-Qur’an dijamin kemurniannya dan keasliannya oleh Allah. Sebagaimana difirmankan dalam surat Al-Hijr ayat 9 :

إِنَّا نَحۡنُ نَزَّلۡنَا ٱلذِّكۡرَ وَإِنَّا لَهُ ۥ لَحَـٰفِظُونَ (٩)
Artinya : Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya (QS. Al-Hijr : 9)
Dengan keterangan ayat di atas, maka apapun usaha manusia untuk merubah Al-Qur’an maka tidak akan mampu untuk merubahnya walaupun satu ayat. Al-Qur’an sebagai mukjizat paling besar dan bukti kerasulan nabi Muhammad, dan juga Al-Qur’an berfungsi penyempurna kitab-kitab suci terdahulu.
Firman Allah :
وَأَنزَلۡنَآ إِلَيۡكَ ٱلۡكِتَـٰبَ بِٱلۡحَقِّ مُصَدِّقً۬ا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيۡهِ مِنَ ٱلۡڪِتَـٰبِ وَمُهَيۡمِنًا عَلَيۡهِ‌ۖ
Artinya : Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya (QS. Al-Ma'idah : 48)

Nama-nama Lain Al-Qur’an

  1. Al-Furqan artinya pembeda
  2. Al-Kitab artinya kitab yang dibukukan
  3. Adz-Dzikru artinya peringatan
  4. Al-Mau’idhah artinya nasehat
  5. Al-Bayan artinya penjelas
  6. Al-Burhan artinya bukti kebenaran
  7. Al-Huda artinya petunjuk
  8. Al-Mubin artinya yang menjelaskan
  9. Al-Karim artinya yang mulia
  10. Al-Kalam artinya firman Allah
  11. An-Nuur artinya cahaya

Pokok-pokok Isi Kandungan Al-Qur’an

Sebagai sumber ajaran yang universal, Al-Quran mengandung ajaran yang utuh dan terpadu, sebagai pedoman dan petunjuk bagi manusia agar memperoleh kebahagian dunia dan akhirat. Adapun isi pokok kandungan Al-Quran yaitu :

  1. Ajaran mengenai aqidah dan tauhid
  2. Yaitu mengajarkan kepercayaan terhadap Allah SWT, malaikat, kitab – kitab, Rasul, hari akhir, dan taqdir. Keenam perkara ini tersebut dalam rukun iman. Disamping itu diajurkan hal-hal yang ghoib seperti jin, setan, alam akhirat, surga dan neraka.
  3. Ajaran mengani ibadah dan syari’at
  4. Yakni ajaran yang membimbing manusia yang beriman bagaimana cara beriman dan mengabdi kepada Allah dengan baik.
  5. Ajaran tentang mu’amalah
  6. Yakni mengajarkan hubungan antara manusia baik dalam keluarga, tetangga, dan masyarakat.
  7. Ajaran mengenai yang hak dan yang bathil
  8. Yakni ketentuan mana yang boleh dan harus dikerjakan atau halal, serta mana yang tidak boleh dikerjakan atau haram.
  9. Petunjuk-petunjuk ilmiah
  10. Yakni penjelasan tentang penciptaan manusia, langit dan bumi, laut beserta kekayaan didalamnya, tentang lebah dan sebagainya. Yang mendorong manusia untuk menggunakan akalnya dalam memanfaatkan alam dengan kandungan kekayaannya bagi kemakmuran dan kesejahteraan manusia.
  11. Keterangan-keterangan alam ghaib
  12. Yakni penjelasan mengenai persoalan yang tidak dapat dijangkau oleh panca indera, seperti alam barzakh, siksa dan nikmat kubur, surga dan neraka, mahsyar, mizan, shirat dan lain-lain.Keterangan ini adalah mendidik manusia yang beriman agar bertambah kuat keyakinannya mengenai alam ghoib dan hari pembalasan.
  13. Kisah-kisah umat terdahulu
  14. Yakni menceritakan sejarah umat terdahulu untuk diambil pelajaran (I’tibar) bagi umat sesudahnya. Misal kisah Nabi Ibrahim, Qarun, Fir’aun dan lain lain.
  15. Tabsyir dan indzar
  16. Yakni himbauan untuk memperbanyak amal sholeh untuk kebahagiaan dunia dan akhirat juga dikemukakan ancaman berupa siksa bagi manusia yang melanggar ajaran – ajaran yang telah digariskan Allah dan Rasul-Nya.
  17. Akhlak karimah
  18. Yakni mengajarkan tentang budi pekerti yang mulia, baik dengan keluarga, masyarakat secara luas maupun dengan Allah SWT.

Keistimewaan Al-Qur’an sebagai Kitab yang Terakhir

  1. Al-Quran ajarannya bersifat universal (berlaku umum)
  2. Kitab paling sempurna dan berlaku sepanjang masa
  3. Kitab yang terpelihara kemurniannya sepanjang masa
  4. Al-Quran tak tertandingi dari segi manapun
  5. Al-Qura sebagai penyejuk hati bagi orang yang beriman
  6. Membacanya termasuk ibadah
  7. Al-Quran kitab suci terakhir yang isinya tidak ada yang bertentangan dengan akal sehat

Mencintai Al-Qur’an sebagai Kitab Allah SWT

Sebagai umat Islam maka seharusnya mencintai kitab sucinya, yaitu Al-Qur’an. Sebagai bukti kecintaan terhadap Al-Qur’an adalah dengan cara :
1. Membaca Al-Qur’an
Bukti kecintaan kepada Al-Quran, kita harus membacanya setiap hari, di samping pada waktu shalat juga, kita jadikan sebagai bacaan harian bukan sebatas perhiasan rumah. Bagi yang membaca Al-Quran disamping mendapat pahala juga di hari kiamat akan mendapatkan syafa’at (pertolongan) Al-Quran.
2. Mendengarkan Al-Qur’an
Orang yang mau mendengarkan bacaan Al-Quran mendapatkan pahala seperti orang yang membacanya. Oleh karena itu Allah memerintahkan kita untuk mendengarkan apabila Al-Qur’an sedang dibaca. Sebagaimana surat Al-A’raf ayat 204 :

وَإِذَا قُرِئَ ٱلۡقُرۡءَانُ فَٱسۡتَمِعُواْ لَهُ ۥ وَأَنصِتُواْ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ (٢٠٤)
Artinya : Dan apabila dibacakan Al Qur’an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat (Al-A'raf : 204)
3. Mempelajari dan Mengajarkan Isi Kandungan Al-Qur’an
Sebagai wujud cinta kepada kitab suci Allah, kita belum cukup hanya membaca dan mendengarkan saja, akan tetapi juga harus memahamu kandungannya, kemudian mengamalkan dan mengajarkan isi kandungannya kepada orang lain walaupun satu ayat.
Orang yang belajar dan mengajarkan Al-Quran akan mendapat pahala lebih besar dibandingkan dengan orang yang hanya sekedar membaca dan mendengarkan saja.
4. Mengamalkan Isi Kandungan Al-Qur’an
Tahap berikutnya sebagai bukti kita mencintai Al-Quran adalah mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari, karena jika orang yang mengetahui dan tidak mau mengamalkan apa yang ada dalam Al-Quran maka akan mendapat dosa yang lebih besar.
Firman Allah :
ڪَبُرَ مَقۡتًا عِندَ ٱللَّهِ أَن تَقُولُواْ مَا لَا تَفۡعَلُونَ (٣)
Artinya : Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan. (QS. Ash-Shaf : 3)
Jika kita mau mengamalkan isi kandungan Al-Quran dan menjadikan pedoman hidup, maka kita akan diberi kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan akhirat.
5. Membumikan nilai-nilai Al-Qur’an
Sebagai bukti kecintaan terhadap Al-Quran hendaknya dengan membumikan nilai-nilai ajaran Al-Quran pada setiap individu dan masyarakat, sehingga semua aktivitas sehari-harinya senantiasa disinari cahaya Al-Quran baik dalam ucapan dan tingkah laku. Antara lain cara berpakaian, etika pergaulan, cara mencari rizki dan jabatan, cara mendidik anak-anak, dan lain-lain.

Hikmah dan Fungsi diturunkannya Al-Qur’an

  1. Melepaskan manusia dari kesesatan
  2. Selalu mendapat rahmat dari Allah SWT
  3. Menyempurnakan ajaran kitab – kitab terdahulu
  4. Selalu mendapat petunjuk dari Allah SWT