Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Rezeki dan Macam-Macamnya Dilengkapi Dalil Al-Qur'an

Daftar Isi [Tampilkan]

Pengertian Rezeki

Rezeki artinya penghidupan, tiap-tiap yang bermanfaat, segala yang berdaya guna bagi makhluk. Rezeki Allah berarti anugerah, karunia, atau setiap yang berdaya guna bagi kehidupan makhluk hidup yang berasal dari Allah SWT.
Hal ini senada dengan firman Allah dalam QS. Ar Rum ayat 40 berbunyi :
ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَكُمۡ ثُمَّ رَزَقَكُمۡ ثُمَّ يُمِيتُڪُمۡ ثُمَّ يُحۡيِيكُمۡ‌ۖ هَلۡ مِن شُرَكَآٮِٕكُم مَّن يَفۡعَلُ مِن ذَٲلِكُم مِّن شَىۡءٍ۬‌ۚ سُبۡحَـٰنَهُ ۥ وَتَعَـٰلَىٰ عَمَّا يُشۡرِكُونَ (٤٠)

Artinya :
"Allah-lah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezki, kemudian mematikanmu, kemudian menghidupkanmu [kembali]. Adakah di antara yang kamu sekutukan dengan Allah itu yang dapat berbuat sesuatu dari yang demikian itu? Maha Sucilah Dia dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan." (QS. Ar-Rum/30:40)

Macam-Macam Rezeki Allah 

Diantara rezeki Allah yang telah kita nikmati, antara lain:
  1. Pemberian hidup dan menikmati kehidupan
  2. Udara (oksigen) yang kita hirup dengan gratis
  3. Bentuk tubuh yang sempurna dibandingkan dengan makhluk yang lain
  4. Aneka macam makanan dan minuman
  5. Kesehatan jasmani dan rohani
  6. Akal pikiran dan perasaan sehingga dapat mengangkat derajat kita di atas makhluk lain
  7. Agama Islam sebagai petunjuk hidup manusia di dunia

Surah Quraisy dan al-Insyirah tentang Ketentuan Rezeki Allah

Surah Quraisy

Lafal dan terjemahannnya

لِإِيلَـٰفِ قُرَيۡشٍ (١) إِیلَـٰفِهِمۡ رِحۡلَةَ ٱلشِّتَآءِ وَٱلصَّيۡفِ (٢) فَلۡيَعۡبُدُواْ رَبَّ هَـٰذَا ٱلۡبَيۡتِ (٣) ٱلَّذِىٓ أَطۡعَمَهُم مِّن جُوعٍ۬ وَءَامَنَهُم مِّنۡ خَوۡفِۭ (٤)

Artinya :
Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, (1) [yaitu] kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas [1]. (2) Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini [Ka’bah]. (3) Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan. (4) (QS. Quraisy/106: 1-4)

Penjelasan ayat

  1. Ayat 1 menjelaskan tentang kebiasaan orang Quraisy yang pada umumnya berdagang. Hal ini disebabkan letak kota Mekkah yang berada diantara dua negara yang menjadi pusat perdagangan yaitu Syam (di sebelah utara) dan Yaman (di sebelah selatan).
  2. Ayat 2 menjelaskan perjalanan dagang yang dilakukan suku Quraisy. Pada musim dingin, suku Quraisy mengadakan perjalanan ke negara Yaman dengan jalur Mekah – Taif – ‘Asir – San’a (Yaman). Pada musim panas, suku Quraisy mengadakan perjalanan ke Syam (Suriah) dengan jalur yaitu Mekah – Madinah – Damaskus, atau Mekah – Hunain – Badar – Ma’an (Syirqil Urdun).
  3. Ayat 3, Allah SWT mengingatkan suku Quraisy agar selalu bersyukur atas rezeki yang diberikan-Nya dengan cara beribadah kepada Tuhan (pemilik) ka’bah dan memanfaatkan rezeki sesuai perintah Allah swt.
  4. Pada ayat 4, Allah swt menjelaskan wujud kasih sayang-Nya kepada hamba-Nya dalam wujud memberi makan kepada orang-orang Quraisy sehingga selamat dari kelaparan dan memberikan rasa aman kepada suku Quraisy termasuk menjaga kota Mekah aman dari gangguan Dajjal sekalipun.

Surah Al-Insyirah

Lafal dan terjemahannya

أَلَمۡ نَشۡرَحۡ لَكَ صَدۡرَكَ (١) وَوَضَعۡنَا عَنكَ وِزۡرَكَ (٢) ٱلَّذِىٓ أَنقَضَ ظَهۡرَكَ (٣) وَرَفَعۡنَا لَكَ ذِكۡرَكَ (٤) فَإِنَّ مَعَ ٱلۡعُسۡرِ يُسۡرًا (٥) إِنَّ مَعَ ٱلۡعُسۡرِ يُسۡرً۬ا (٦) فَإِذَا فَرَغۡتَ فَٱنصَبۡ (٧) وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَٱرۡغَب (٨)

Artinya :
Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, (1) Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu, (2) yang memberatkan punggungmu? [4] (3) Dan Kami tinggikan bagimu sebutan [nama]mu [5]. (4) Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, (5) sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (6) Maka apabila kamu telah selesai [dari sesuatu urusan], kerjakanlah dengan sungguh-sungguh [urusan] yang lain [6], (7) dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (8). (QS. Al-Insyirah/94:1-8)

Penjelasan ayat

  1. Ayat 1 memberikan bentuk pertanyaan yang bersifat penegasan bahwa Allah swt telah melapangkan dada (hati) Nabi Muhammad atas perjuangan beliau menegakkan ajaran islam yang senantiasa menghadapi rintangan yang berat dari kaum kafir Quraisy.
  2. Ayat 2-3 menjelaskan bahwa orang yang memiliki rasa tanggung jawab pasti berusaha untuk dapat melaksanakan tugas yang diamanahkan kepadanya walaupun amanah itu terasa berat untuk dipikul, termasuk yang telah dirasakan oleh Nabi Muhammad dalam melaksanakan dakwah, meskipun demikian beban berat itu akan di jawab oleh Allah dengan memberikan rasa ringan.
  3. Ayat 4, Allah memberikan penghargaan Nabi Muhammad saw. Atas kesabarannya melaksanakan tugas dakwah. Penghargaan itu berupa pengangkatan nama beliau disejajarkan dengan Allah swt. Dalam lafal dua kalimah syahadat, azan, dan iqamah.
  4. Ayat 5-6 Allah memberi motivasi kepada Nabi Muhammad dan sahabatnya bahwa perjuangan berat yang dijalani akan membawa hasil yang gemilang.
  5. Pada ayat 7 Allah swt mengingatkan Nabi Muhammad saw dan sahabatnya agar tidak cepat puas dengan hasil usaha yang telah dicapai. Hendaknya mempersiapkan diri untuk usaha yang lain.
  6. Ayat 8 Allah swt mengingatkan beliau dan sahabatnya agar senantiasa bersandar kepada Allah swt.

Keterkaitan Isi Kandungan Surah Quraisy dan al-Insyirah tentang Ketentuan Rezeki Allah

Surah Quraisy dan al-Insyirah memiliki keterkaitan tentang rezeki Allah antara lain :
  1. Kedua surat tersebut memberikan pelajaran bahwa Allah swt menyediakan rezeki untuk segala kebutuhan manusia,
  2. Rezeki Allah beraneka macam ada yang berupa harta hasil perniagaan, makanan, rasa aman, dan dijauhkan dari rasa cemas dan juga sikap lapang dada (sabar) dalam berdakwah, diringankan dari beban yang terasa berat dalam berdakwah, dan kemudahan-kemudahan yang diberikan Allah.
  3. Rezeki Allah akan diperoleh dengan usaha yang dilakukan oleh manusia. Oleh karenanya manusia wajib berusaha mencari rezeki Allah untuk memenuhi kebutuhannya.

Menerapkan Isi Kandungan Surah Quraisy Dan Al-Insyirah Tentang Ketentuan Rezeki Allah Dalam Kehidupan

  1. Memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk kegiatan yang bermanfaat
  2. Tidak bermalas-malasan sehingga tidak menyia-nyiakan waktu
  3. Berusaha sungguh-sungguh dalam mencari rezeki Allah swt
  4. Mengjaga diri agar tidak melanggar norma agama dalam mencari rezeki
  5. Mensyukuri hasil yang diperoleh sesuai petunjuk agama