Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Peradaban Bangsa Arab Sebelum Masuknya Agama Islam

Daftar Isi [Tampilkan]
Sebelum peradaban islam memecah di tengah-tengah masyarakat Arab, bangsa Arab sebenarnya telah mengenal kehidupan politik, sosial, ekonomi, bahasa, seni, dan penggunaan metode berpikir, meskipun masih sederhana.

Kehidupan sosial ekonomi masyarakat Arab sangat ditentukan dengan kondisi dan letak geografis negara-negara Arab itu sendiri. Bagi masyarakat pedalaman, yaitu masyarakat Badui, kehidupan sosial ekonomi mereka biasanya dilakukan melalui sektor pertanian terutama mereka yang mendiami daerah subur disekitar Oase. Akan tetapi bagi masyarakat Arab perkotaan, kehidupan sosial ekonomi mereka sangat ditentukan oleh keahlian mereka dalam perdagangan. Oleh karena itu, bangsa Arab Quraisy sangat terkenal dalam dunia perdagangan. Mereka melakukan perjalanan dagang dua musim dalam setahun, yaitu negara Syam pada musim panas dan ke Yaman pada musim dingin.

Di kota Mekah terdapat pusat perdagangan, yaitu pasar Ukaz, yang dibuka pada bulan-bulan tertentu, seperti Zulqo’dah, Zulhijjah, dan Muharram. Di samping itu pada bulan-bulan tersebut juga bersamaan dengan pelaksanaan ibadah haji.

Dalam bidang sosial politik, masyarakat arab pada masa jahiliyah tidak memiliki sistem pemerintahan yang mapan. Mereka hanya mempunyai pemimpin yang disebut Syeikh atau Amir, yang mengurusi persoalan mereka dalam masalah perang, pembagian harta dalam pertempuran tertentu. Di luar itu Syeikh tidak berkuasa atau tidak berhak mengatur anggota kabilahnya.

Disamping itu, bangsa Arab sebelum Islam juga telah mampu mengembangkan ilmu pengetahuan. Hal ini misalnya dapat dilihat dari berbagai ilmu pengetahuan yang berkembang dalam kehidupan masyarakat Arab pada waktu itu. Di antara ilmu pengetahuan yang kembangkan adalah astronomi, yang ditemukan oleh orang-orang Babilonia. Mereka ini pindah ke negeri Arab pada waktu negara mereka diserang oleh bangsa Persia. Dari mereka inilah bangsa Arab belajar banyak ilmu astronomi.

Selain itu bangsa Arab sebelum lahirnya agama Islam telah mampu mengembangkan ilmu meteorologi atau ilmu iklim, astrologi atau ilmu perbintangan. Pada awalnya ilmu ini dipergunakan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya suatu peristiwa, seperti perang, damai, dan sebagainya, yang didasarkan pada bintang-bintang. Ilmu tenung yang banyak disukai masyarakat Arab, berasal dari orang-orang Kaldam yang berimigrasi ke tanah Arab. Disamping itu masyarakat Arab sebelum Islam juga telah memiliki pengetahuan tentang cara pengobatan penyakit, yang disebut Al Thahib. Ilmu ini juga berasal dari orang-orang Kaldam yang kemudian diambil dan dikembangkan masyarakat Arab.