Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Lingkungan Hidup dan Bentuk Kerusakan Lingkungan

Daftar Isi [Tampilkan]
Pengertian Lingkungan Hidup dan Kerusakan Lingkungan Beserta Bentuk Kerusakan Lingkungan

Pengertian Lingkungan Hidup

Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi. Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu unsur hayati (biotik), unsur fisik (abiotik), dan unsur-unsur sosial budaya.

Pengertian Kerusakan Lingkungan

Kerusakan lingkungan adalah deteriorasi lingkungan dengan hilangnya sumber daya air, udara, dan tanah, kerusakan ekosistem dan punahnya fauna liar. Kerusakan lingkungan adalah salah satu dari sepuluh ancaman yang secara resmi diperingatkan oleh High Level Threat Panel dari PBB. The World Resources Institute (WRI), UNEP (United Nations Environment Programme), UNDP (United Nations Development Programme), dan Bank Dunia telah melaporkan tentang pentingnya lingkungan dan kaitannya dengan kesehatan manusia, pada tanggal 1 Mei 1998.

Bentuk Kerusakan Lingkungan

Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu sebagai berikut

Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam

Peristiwa alam yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain

1. Letusan Gunung Berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa:
  1. Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernapasan
  2. Lava panas, merusak dan mematikan makhluk hidup yang dilalui
  3. Gas yang mengandung racun
  4. Material padat (batuan, kerikil, pasir) dapat menimpa perumahan dan lain-lain
2. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, diantaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa.
3. Angin Topan
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok.
4. Banjir
Banjir adalah peristiwa tergenang dan terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena volume air yang meningkat. Banjir dapat terjadi karena adanya peluapan air yang berlebihan di suatu tempat akibat hujan besar, peluapan air sungai, atau pecahnya bendungan sungai. Tanah yang mempunyai daya serapan air buruk, sehingga air banyak menggenangi permukaan tanah dalam volume besar dan mengalir sebagai bencana banjir.
5. Badai
Badai adalah suatu gangguan pada atmosfer suatu planet, terutama yang memengaruhi permukaannya serta menunjukkan cuaca buruk. Badai dapat ditandai dengan angin yang kencang (badai angin), petir dan kilat (badai petir), curahan lebat, misalnya es (badai es), atau angin yang membawa suatu zat melalui atmosfer (seperti badai pasir, badai salju, dll). Badai terjadi sewaktu suatu pusat tekanan rendah terbentuk dengan dikelilingi oleh suatu sistem bertekanan tinggi. Kombinasi gaya yang berlawanan ini dapat menciptakan angin dan menimbulkan pembentukan awan badai seperti kumulonimbus. Wilayah kecil dan terlokasi yang bertekanan rendah dapat terbentuk dari udara panas yang naik dari permukaan yang panas, yang akan menimbulkan gangguan yang lebih kecil seperti angin puyuh atau puting beliung.
6. Tanah Longsor
Tanah longsor merupakan potensi bencana geologis berupa pergerakan longsoran ke bawah berupa tanah, batuan, dan material yang terkena cuaca karena gravitasi. Tanah longsor dapat disebabkan karena:
  1. Getaran-getaran bumi karena gempa, peledakan dll
  2. Perubahan kadar air dalam tanah akibat hujan lebat atau kenaikan ketinggian muka air
  3. Hilangnya penopang tanah permukaan bumi yang bisa terjadi akibat erosi
  4. Peningkatan beban pada tanah yang disebabkan oleh hujan deras, salju, penumpukan batu-batu lepas atau bahan-bahan yang dimuntahkan gunung api, bangunan, sampah/limbah, tanaman.
  5. Pengairan atau tindakan fisik/kimiawi lainnya yang dapat menurunkan kekuatan tanah dan bebatuan dalam jangka waktu tertentu

Kerusakan Lingkungan Hidup Karena Faktor Manusia

Kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia adalah kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri. Manusia memanfaatkan lingkungan tanpa disadari dapat merugikan lingkungan hidup.
Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:
  1. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri
  2. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
  3. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
  1. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan)
  2. Perburuan liar
  3. Merusak hutan bakau
  4. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman
  5. Pembuangan sampah di sembarang tempat
  6. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS)
  7. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.