Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Masa Awal Kenabian Nabi Muhammad SAW

Daftar Isi [Tampilkan]

 Menjelang usianya yang keempat puluh tahun, Muhammad sering menyendiri dan berkhalwat di goa Hira’, yaitu gua yang berada di gunung yang terletak didekat Mekkah. Di sanalah, beliau menghabiskan waktu selama berhari-hari dan bermalam-malam. 

Pada malam kedua puluh satu dari bulan Ramadhan, yaitu ketika beliau berada di dalam goa Hira’ dan telah berusia 40 tahun, beliau didatangi malaikat Jibril yang seraya berkata kepadanya: “Bacalah!” beliau menjawab: “saya tidak bisa membawa”. Jibril mengulangi perintah ini untuk kedua kalinya dan ketiga kalinya. Dan pada yang ketiga kalinya, Jibril berkata kepadanya

ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِى خَلَقَ (١) خَلَقَ ٱلۡإِنسَـٰنَ مِنۡ عَلَقٍ (٢) ٱقۡرَأۡ وَرَبُّكَ ٱلۡأَكۡرَمُ (٣) ٱلَّذِى عَلَّمَ بِٱلۡقَلَمِ (٤) عَلَّمَ ٱلۡإِنسَـٰنَ مَا لَمۡ يَعۡلَمۡ (٥)
Artinya : Bacalah dengan [menyebut] nama Tuhanmu Yang menciptakan, (1) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (2) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, (3) Yang mengajar [manusia] dengan perantaraan kalam [3]. (4) Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (5) (QS. Al-Alaq: 1-5)

Setelah itu. Jibrilpun meninggalkannya dan Rasulullah sudah tidak kuat lagi berada di goa Hira’. Akhirnya beliau pulang ke rumahnya dan menghampiri Khadijah dengan gemetar sambil berkata: “Selimuti saya!”, maka Khadijahpun menyelimutinya, sehingga rasa takutnya sirna. 

Lalu beliau memberitahu Khadijah tentang apa yang telah diperolehnya dan berkata: “Sungguh saya khawatir terhadap diriku”. Khadijah menanggapinya: “Sekali-kali tidak, demi Allah, dia tidak akan merendahkan diri untuk selamanya, karena sesungguhnya engkau adalah orang yang menyambungkan tali persaudaraan, menanggung beban kesusahan orang lain, memberi orang yang tak punya, menjamu tamu, dan menolong orang yang menegakkan kebenaran”.

Beberapa hari kemudian, beliau kembali ke goa Hira’ untuk melanjutkan ibadahnya dan menghabiskan yang masih tersisa dalam bulan Ramadhan. 

Setelah bulan Ramadhan berakhir, beliau turun dari goa Hira’ dan kembali ke Mekkah. Ketika sampai di tengah lembah, Jibril mendatanginya sambil duduk di atas kursi antara bumi dan langit, lalu turunlah ayat:

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلۡمُدَّثِّرُ (١) قُمۡ فَأَنذِرۡ (٢) وَرَبَّكَ فَكَبِّرۡ (٣) وَثِيَابَكَ فَطَهِّرۡ (٤) وَٱلرُّجۡزَ فَٱهۡجُرۡ (٥)
Artinya : Hai orang yang berkemul [berselimut], (1) bangunlah, lalu berilah peringatan! (2) dan Tuhanmu agungkanlah, (3) dan pakaianmu bersihkanlah, (4) dan perbuatan dosa [menyembah berhala] tinggalkanlah, (5) (QS. Al-Muddatstsir: 1-5)

Setelah itu, wahyu pun turun terus-menerus dan berkelanjutan. Nabi memulai dakwahnya. Khadijah masuk islam dan bersaksi atas keesaan Allah dan kenabian suaminya yang mulia. Sehingga, ia adalah orang yang pertama kali masuk islam. 

Kemudian, sebagai balas budi pada pamannya, Rasulullah memilih Ali dari sekian banyak putranya itu, untuk dididik di sisinya dan tanggung nafkahnya, dalam kondisi seperti ini, hati Ali pun terbuka dan akhirnya masuk islam. Setelah itu, barulah Zaid bin Haritsah, seorang budak yang telah dimerdekakan oleh khadijah menyusul masuk Islam. 

Rasulullah juga bercerita kepada teman akrabnya, Abu Bakar, maka iapun beriman dan membenarkannya tanpa ada keraguan.

Selanjutnya, Rasulullah berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Dikatakan secara sembunyi-sembunyi disini mengingat tempat para sahabat, pengikutnya, dan orang-orang yang mereka ajak masuk islam tersebut bersifat sangat rahasia. 

Sudah banyak yang beriman kepada Rasulullah, namun mereka masih menyembunyikan keislaman mereka. Karena jika satu saja urusan mereka terungkap maka ia akan menghadapi berbagai siksaan kersa dari kaum kafir Quraisy hingga ia murtad (keluar) dari agama Islam.

Thanks for read : Masa Awal Kenabian Nabi Muhammad SAW