Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jenis-jenis Batuan Sedimen: Berdasarkan Terbentuk dan Pengendapannya

Daftar Isi [Tampilkan]

Pengertian batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena adanya proses sedimentasi (pengendapan). Proses terbentuknya batuan sedimen disebut diagenesis. Butir-butir batuan sedimen berasal dari berbagai macam batuan melalui proses pelapukan, baik pelapukan oleh angin maupun air. Butir-butir hasil dari pelapukan mengendap secara berlapis yang makin lama makin tebal dan berbentuk padat. Adanya tekanan atau beban yang terlalu berat inilah yang menyebabkan batuan berbentuk padat. Tekanan yang terlalu lama membentuk agregat batuan yang padat. Karena pemadatan dan sedimentasi inilah berbagai endapan berangsur-angsur berubah menjadi batuan sedimen. 

Jenis jenis Batuan Sedimen

Batuan sedimen dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu sebagai berikut.

a. Berdasarkan Tempat Terbentuknya

Berdasarkan tempat terbentuknya (lingkungan pengendapan), batuan sedimen terdiri dari lima macam yaitu sebagai berikut.
Contoh batuan sedimen glasial adalah batuan sedimen yang proses pengendapannya pada daerah-daerah yang terdapat es atau gletser
  1. Batuan sedimen fluvial adalah batuan sedimen yang proses pengendapannya di sungai
  2. Batuan sedimen limnis adalah batuan sedimen yang proses pengendapannya di danau
  3. Batuan sedimen marine adalah batuan sedimen yang proses pengendapannya di laut
  4. Batuan sedimen teristris adalah batuan sedimen yang proses pengendapannya di darat.

b. Berdasarkan Tenaga yang Mengendapkan

berdasarkan tenaga yang mengendapkan, batuan sedimen dibedakan menjadi sebagai berikut.
  1. Batuan sedimen glasial adalah batuan sedimen yang berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh gletser
  2. Batuan sedimen aeolis adalah batuan sedimen yang berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh angin.
  3. Batuan sedimen akuatis adalah batuan sedimen yang berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh air sungai, danau, atau air hujan.

c. Berdasarkan Proses Pengendapannya

Batuan sedimen berdasarkan proses pengendapannya dibedakan menjadi tiga macam, yaitu batuan sedimen mekanis, batuan kimiawi, dan batuan sedimen organik.

Batuan Sedimen Mekanis

Batuan sedimen mekanis adalah batuan sedimen yang susunan kimianya sama dengan susunan kimia batuan asal. Artinya, batuan itu ketika diangkut hanya mengalami penghancuran secara mekanik dari besar menjadi kecil.

Batuan sedimen mekanis terdiri dari kumpulan butiran (fragmen) batuan, matriks, dan semen. Pemberian nama pada batuan sedimen mekanis pada umumnya berdasarkan pada besar butirnya yaitu sebagai berikut
  1. Boulder atau bongkah (bongkah konglomerat), mempunyai ukuran butir >256 mm
  2. Cobble atau kerakal (kerakal konglomerat), mempunyai ukuran butir 64-256 mm
  3. Pebble atau kerikil (kerikil konglomerat), mempunyai ukuran 4-64 mm
  4. Granule (batu pasir kasar), mempunyai ukuran butir 2-4 mm
  5. Batu pasir, mempunyai ukuran butir 0,063-2 mm
  6. Batu lanau, mempunyai ukuran butir 0,004-0,063 mm
  7. Batu lempung, mempunyai ukuran butir <0,004 mm
Selain jenis-jenis tersebut terdapat juga batuan piroklastik yaitu batuan yang materialnya berasal dari letusan gunung api. Berdasarkan ukurannya, batuan ini dapat dibedakan menjadi sebagai berikut.
  1. Bom, mempunyai ukuran >32 mm
  2. Lapili, mempunyai ukuran 4-32 mm
  3. Abu, mempunyai ukuran <4 mm
Contoh batuan sedimen piroklastik adalah batuan breksi dan batuan konglomerat. Batuan breksi dan konglomerat merupakan batuan sedimen yang mana ukuran fragmennya lebih besar dari 4 mm. Fragmen yang besar disebut komponen. Jika bentuk komponennya runcing (angular) dinamakan breksi, dan apabila untuk komponennya bulat (rounded) dinamakan konglomerat.

Batuan breksi ada dua jenis, yaitu breksi vulkanik dan breksi laharik. Breksi vulkanik yaitu breksi yang materialnya berasal dari aktivitas letusan gunung berapi. Breksi laharik adalah breksi vulkanik yang berasal dari aliran lahar sehingga dalam batuan tersebut terdapat berbagai macam bahan hasil seretan, misalnya fosil kayu dan bahan-bahan lainnya.

Batuan Sedimen Kimiawi

Batuan sedimen kimiawi terbentuk dari hasil pengendapan yang di dalamnya terjadi proses kimia seperti pelarutan, penguapan, dan oksidasi. Contoh peristiwa terbentuknya batuan sedimen kimiawi adalah adanya hujan di gunung kapur. Air hujan yang mengandung karbondioksida meresap ke dalam retakan halus (diaklas) pada batu gamping. Air itu melarutkan gamping yang dilaluinya menjadi larutan kapur. Aliran larutan kapur itu akhirnya sampai ke atap gua kapur. Tetesan air kapur itu membentuk stalaktit diatap gua dan stalagmit di dasar gua. Terjadinya stalaktit dan stalagmit akibat pelarutan dan penguapan air dan karbondioksida pada waktu air kapur menetes. Kedua bentukan sedimen kapur tersebut disebut batuan sedimen kimiawi.

Batuan Sedimen Organik

Batuan sedimen organik adalah batuan sedimen yang diendapkan melalui kegiatan organik. Contoh batuan sedimen organik adalah terumbu karang.
Contoh Batuan Sedimen
Contoh Batuan Sedimen