Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Klasifikasi Jamur: Zygomycota, Chytridiomycota, Ascomycota, Basidiomycota, Deuteromycota

Daftar Isi [Tampilkan]

Jamur dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri spora yang dihasilkan dan bentuk tubuh buah yang terbentuk pada fase reproduktif. Jamur yang telah jelas menunjukkan tingkat seksualnya disebut jamur sempurna (fungi perfektif), sedangkan jamur yang belum jelas tingkat seksualnya disebut jamur tidak sempurna (fungi imperfektif). 

Mula-mula jamur dikelompokkan menjadi empat divisi yaitu Phycomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota. Perkembangan sistem klasifikasi jamur yang baru membagi jamur menjadi enam divisi Zigomycota, Chytridiomycota, Glomeromycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.

Klasifikasi Jamur

1. Zygomycota

Zygomycota dikenal sebagai jamur zigospora (bentuk spora berdinding tebal).

Ciri-ciri Jamur Zygomycota sebagai berikut.

  1. Memiliki hifa tidak bersekat (koenositik)
  2. Hidup sporofit disebut fermentasi, dan parasit disebut pembusukan
  3. Reproduksi secara aseksual dengan membentuk sporangium dengan tangkainya (sporangiofor = pendukung sporangium). Stolon merupakan hifa diantara 2 kumpulan sporangiofor.
  4. Reproduksi secara seksual dengan penggabungan hifa (+) dengan hifa (-) pada miselium yang sama maupun berbeda akan menghasilkan zigospora.

Contohnya :

  • Rhizopus oryzae, untuk membuat tempe
  • Rhizopus nigricans, menghasilkan asam fumarat, pemasak buah-buahan
  • Rhizopus nodusus, menghasilkan asam laktat
  • Rhizopus stolonifer, jamur tempe

Rhizopus stolonifer Reproduksi Zygomycota
Rhizopus stolonifer
Reproduksi Zygomycota

 2. Chytridiomycota

Chytridiomycota dapat ditemukan di seluruh dunia dan biasanya dikenal sebagai chytrids. Nama ini berasal dari kata Yunani chytridion, yang berarti ‘panci kecil’, yang mengacu pada struktur seperti pot yang mengandung spora. Jamur ini menghasilkan zoospora bergerak untuk tujuan propagasi. Pergerakan spora terjadi karena adanya flagela tunggal di tubuhnya.

Secara anatomi Chytridiomycota merupakan fungi yang paling primitif. Anggotanya merupakan jamur akuatik dengan dinding sel mengandung chitin tanpa selulosa dan sporanya berflagel. Hifa kapang Chytridiomycota adalah seonositik (ceonocyctic), septum baru dibentuk apabila fungi akan membuat alat reproduksi sporangium.

3. Ascomycota

Ciri-ciri Jamur Ascomycota sebagai berikut.

  1. Hifa bersekat-sekat dan di tiap sel biasanya berinti Satu
  2. Bersel satu atau bersel banyak
  3. Ada yang bersifat  parasit, saprofit, dan ada yang bersimbiosis dengan ganggang hijau dan ganggang biru membentuk lumut kerak.
  4. Mempunyai alat pembentuk spora yang disebut askus, yaitu sel yang berupa gelembung atau tabung tempat terbentuknya askospora. Askospora merupakan hasil dari reproduksi generatif
  5. Dinding sel dari zat kitin
  6. Reproduksi seksual dengan membentuk askospora yang disimpan dalam askokarp dan aseksual dengan menbentuk kardiospora

Contoh Jamur Ascomycota sebagai berikut

a. Saccharomyces cereviceae (ragi/khamir), untuk pembuatan roti sehingga roti dapat mengembang dan mengubah glukosa menjadi alkohol (pada pembuatan tape)

b. Penicillium
  • Penicillium chrysogenum, untuk pembuatan antibiotik penisilin
  • Penicillium notatum, untuk pembuatan antibiotik penisilin
  • Penicillium camemberti, untuk menambah cita rasa (pembuatan keju)
c. Aspergilus
  • Aspergillus wentii, untuk pembuatan kecap dan tauco
  • Aspergillus niger, untuk menghilangkan O2 pada sari buah
  • Aspergillus flavus, menghasilkan racun aflatoksin yang menyebabkan kanker hati
  • Aspergillus fumigatus, penyebab penyakit paru-paru pada aves
d. Neurospora crassa (atau N. sitophila, dulu dikenal sebagai Manilia sitophila), untuk pembuatan oncom dan penelitian genetika, karena daur hidup seksualnya hanya sebentar.

e. Candida albicans, bersifat parasit menyebabkan penyakit pada vagina.

4. Basidiomycota  

Sering dikenal dengan jamur gada karena memiliki organ penghasil spora berbentuk gada (basidia).

Ciri-ciri Jamur Basidiomycota sebagai berikut.

  1. Hifanya bersekat, mengandung inti haploid
  2. Mempunyai tubuh buah yang bentuknya seperti payung yang terdiri dari bagian batang dan tudung. Pada bagian bawah tudung tampak adanya lembaran-lembaran (bilah) yang merupakan tempat terbentuknya basidium. Tubuh buah disebut basidiokarp
  3. Ada yang bersifat parasit, saprofit, dan ada yang bersimbiosis dengan ganggang hijau dan ganggang biru membentuk lumut kerak.
  4. Reproduksi secara seksual (dengan askospora) dan aseksual (konidia). Reproduksi aseksual, yaitu dengan cara membentuk spora konidia. Basidiomycota bereproduksi secara aseksual dengan permulaan pembentukan spora aseksual
reproduksi Basidiomycota

Daur hidup Basidiomycota dimulai dari pertumbuhan spora basidium (konidium). Konidium akan tumbuh menjadi benang hifa yang bersekat dengan satu inti, kemudian hifa membentuk miselium. Ujung hif dari dua strain yang berbeda (+ dan -) bersinggungan dengan dinding selnya larut. Inti sel dari salah satu sel pindah ke sel yang lain, terjadilah sel dikariotik. Dari sel dikariotik itu tumbuh hifa dikariotik dan miselium dikariotik, miselium akan tumbuh menjadi tubuh buah dengan bentuk tertentu misalnya seperti payung.

Contoh Jamur Basidiomycota sebagai berikut.

  1. Volvariela volvacea (jamur merang)
  2. Auricularia polytricha (jamur kuping)
  3. Pleurotus sp (jamur tiram)
  4. Polyporus giganteus (jamur papan)
  5. Amanita phaloides hidup pada kotoran ternak dan menghasilkan racun yang mematikan
  6. Puccinia graminis (jamur karat) parasit pada tumbuhan graminae (jagung)
  7. Ustilago maydis parasit pada tumbuhan jagung
  8. Ganoderma aplanatum (jamur kayu)
  9. Jamur shitake

5. Deuteromycota

Jamur ini sering dikenal sebagai fungi imperfecti (jamur yang tidak sebenarnya), karena belum diketahui perkembangannya secara seksual.

Ciri-ciri Jamur Deuteromycota sebagai berikut.

  1. Hifa bersekat, tubuh berukuran mikroskopis
  2. Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup saprofit pada sampah
  3. Reproduksi aseksual dengan konidium dan reproduksi seksual belum diketahui
  4. Banyak yang bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada hewan-hewan pada ternak, manusia, tanaman budidaya.

Contoh Jamur Deuteromycota sebagai berikut

  1. Epidermophyton floocosum, menyebabkan kutu air
  2. Epidermophyton dan Microsporum, penyebab penyakit kurap.
  3. Melazasia fur-fur, penyebab panu
  4. Altenaria sp, hidup pada tanaman kentang
  5. Fusarium, hidup pada tanaman tomat.
  6. Trychophyton tonsurans, menimbulkan ketombe di kepala