Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ciri-Ciri Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji) dan Klasifikasinya

Daftar Isi [Tampilkan]
Spermatophyta berasal dari kata spermae yang berarti biji dan phyton yang berarti tumbuhan. Seperti halnya tumbuhan paku, tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan berkormus karena sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Tumbuhan ini memiliki ciri utama, yaitu ditemukannya suatu organ berupa biji yang berasal dari bakal biji. Pada tumbuhan berbiji sudah dilengkapi dengan berkas pengangkut, yaitu xilem dan floem. Spermatophyta dibagi menjadi dua kelompok. Yaitu tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae).

Ciri-Ciri Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)

Ciri-ciri Spermatophyta sebagai berikut
  1. Tumbuhan berbiji berukuran makroskopik dengan ketinggian yang sangat bervariasi. Tumbuhan biji tertinggi berupa pohon dengan tinggi melebihi 100 m. Misalnya pohon kanifer Sequoiadendron giganteum di taman Nasional Yosemite California, dengan tinggi sekitar 115 m dan diameter 14 m.
  2. Tumbuhan berbiji sangat bervariasi, yaitu:
    1. Pohon, misalnya: jati, duku, kelapa, beringin, cemara
    2. Perdu, misalnya: mawar, kembang merak, kembang sepatu
    3. Semak, misalnya: arbel
    4. Herba, misalnya sayur-sayuran, bunga lili, serta bunga krokot
  3. Cara hidup: fotoautotrof, artinya mengolah makanan sendiri dengan bantuan cahaya matahari
  4. Habitat tumbuhan berbiji kebanyakan hidup di darat. Namun, tumbuhan berbiji ada yang hidup mengapung di air, misalnya teratai.
  5. Reproduksi, terjadi secara aseksual/vegetatif dan seksual/generatif
    1. Vegetatif, yaitu terjadinya individu baru tanpa didahului pelaburan dua sel gamet. Dibedakan menjadi 2 macam, yaitu vegetatif alami (rhizoma/akar tinggal, stolon/garagih, umbi batang, umbi lapis, umbi akar, tunas, dan adventif), dan vegetatif buatan (mencangkok, stek, okulasi, mengenten, merunduk)
    2. Generatif/seksual adalah terjadinya individu baru yang didahului dengan peleburan dua sel gamet yang disebut pembuahan (fertilisasi). Pembuahan akan terjadi kalau didahului adanya proses penyerbukan (Persarian/polinasi). Penyerbukan adalah sampainya serbuk sari pada tempat tujuan. Pada tumbuhan Gymnospermae, tujuan  serbuk sari adalah tetes penyerbukan, sedangkan pada tumbuhan Angiospermae, tujuan serbuk sari adalah kepala putik. Penyerbukan akan menghasilkan individu baru apabila diikuti oleh pembuahan, yaitu peleburan antara sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina. Pada tumbuhan berbiji dikenal ada dua macam pembuahan, yaitu pembuahan tunggal pada Gymnospermae dan pembuahan ganda pada angiospermae.

Klasifikasi Spermatophyta

Devisi tumbuhan berbiji dibedakan menjadi dua subdivisi, yaitu.

Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae)

Tumbuhan berbiji terbuka adalah tumbuhan yang bijinya tidak ditutup oleh bakal buah. Ciri-ciri Gymnospermae sebagai berikut
  1. Pada umumnya perdu atau pohon, tidak ada yang berupa herba, batang dan akar berkambium sehingga dapat tumbuh membesar
  2. Bentuk perakaran tunggang
  3. Daun sempit, tebal dan kaku
  4. Tulang daun tidak beraneka ragam
  5. Tidak memiliki bunga sejati
  6. Alat perkembangbiakannya berbentuk kerucut yang disebut strobilus atau runjung
  7. Alat kelamin terpisah, serbuk sari terdapat dalam strobilus jantan dan sel telur terdapat dan strobilus betina
  8. Terbagi menjadi 4 kelas, yaitu

a. Cycadinae

ciri khas adalah batang tidak bercabang, daunnya majemuk, tersusun sebagai tajuk di puncak pohon. Merupakan tumbuhan berumah dua, artinya memiliki strobilus jantan saja atau strobilus betina saja. Contoh : Zamia furfuracea, Cycas revoluta, Cycas rumphii (pakis haji)

b. Ginkgoinae

tumbuhan ini merupakan tumbuhan asli dari daratan China. Tinggi pohon dapat mencapai 30 meter, daun berbentuk kipas dan mudah gugur. Serbuk sari dan bakal biji dihasilkan oleh individu yang berlainan. Anggota kelompok ini hanya ada satu species yaitu Ginkgo biloba

c. Coniferinae

Coniferinae berarti tumbuhan pembawa kerucut, karena alat perkembangbiakan jantan dan betina berupa strobilus berbentuk kerucut. Tumbuhan yang termasuk kelompok ini memiliki ciri selalu hijau sepanjang tahun (evergreen). Contoh: Agathis alba (damar), Pinus merkusii (pinus), Cupressus sp., Araucaria sp., Sequoia sp., Juniperus sp., dan Taxus sp.

d. Gnetinae

Anggota kelompok ini berupa perdu, liana (tumbuhan pemanjat), dan pohon. Daun berbentuk oval/lonjong dan duduk daun berhadapan dengan bentuk urat daun menyirip. Pada xilem terdapat trakea dan floem tidak memiliki sel pengiring. Strobilus tidak berbentuk kerucut, tetapi sudah dapat disebut “bunga”. Contoh yang terkanal dari kelompok ini adalah Gnetum gnemon (melinjo)

Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)

Angiospermae (Tumbuhan biji tertutup) adalah tumbuhan yang bijinya terdapat di dalam bakal buah. Ciri-ciri Angiospermae ini adalah:
  1. Hidup sebagai pohon, perdu, semak, merambat, atau herba/terna
  2. Daun pipih dan lebar dengan susunan tulang daun menyirip, menjari, melengkung, atau sejajar
  3. Memiliki bunga sejati dengan perhiasan bunga berupa kelopak dan mahkota bunga dan alat berkembangbiakannya berupa putik dan benang sari.
  4. Alat perkembangbiakan secara generatif berupa bunga
Tumbuhan biji dibagi menjadi dua kelas berdasarkan jumlah keping bijinya, yaitu tumbuhan berkeping biji satu (Monocotyledonae) dan tumbuhan berkeping biji dua (Dicotyledonae).

Tumbuhan Monokotil

Ciri-ciri tumbuhan monokotil sebagai berikut
  1. Memiliki satu daun lembaga (kotiledon)
  2. Batang tidak bercabang atau bercabang sedikit, ruas-ruas batang jelas
  3. Daun biasanya berpelapah dan berupa daun tunggal
  4. Memiliki tulang daun sejajar atau melengkung
  5. Tidak berkambium, jaringan xilem dan floem pada akar dan batang tersusun tersebar
  6. Memiliki sistem akar serabut
  7. Bunga memiliki bagian-bagian dengan jumlah berkelipatan 3, bentuk tidak beraturan, warna tidak mencolok
Contoh tumbuhan monokotil adalah sebagai berikut
  1. Suku rumput-rumputan (Graminae), misalnya: padi, jagung, bambu, rumput, tebu, gandum.
  2. Suku pinang-pinangan (Palmae) misalnya kelapa, rotan, kelapa sawit, aren, salak
  3. Suku jahe-jahean (Zingiberaceae) misalnya kunyit, jahe, lengkuas
  4. Suku nanas-nanasan (Bromeliaceae), misalnya nanas
  5. Suku anggrek-anggrekan (Orcidaceae), misalnya anggrek bulan, anggrek macan, anggrek yang tumbuh di hutan papua.

Tumbuhan dikotil

Ciri-ciri tumbuhan dikotil sebagai berikut
  1. Memiliki dua daun lembaga (dikotiledon).
  2. Batang umumnya bercabang
  3. Tulang daun menjari atau menyirip 
  4. Memiliki kambium sehingga akar dan batang bertambah besar, jaringan ikat pembuluh xilem dan floem pada akar dan batang tersusun dalam lingkaran
  5. Memiliki sistem akar tunggang
  6. Bunga memiliki bagian-bagian dengan kelipatan 4 atau 5, bentuk beraturan dengan bunga yang mencolok
Contoh tumbuhan dikotil sebagai berikut,
  1. Suku getah-getahan (Euhorbiaceae), misalnya: singkong, jarak, karet, puring
  2. Suku polong-polongan (Leguminosae), misalnya : putri malu, petai, flamboyan, kembang merak, kacang kedelai, kacang tanah
  3. Suku terung-terungan (Solanaceae), misalnya: kentang, terong, tomat, cabai, kecubung
  4. Suku jeruk-jerukan (Rutaceae) misalnya jeruk manis, jeruk bali
  5. Suku kapas-kapasan (Malvaceae), misalnya : kembang sepatu, kapas
  6. Suku jambu-jambuan (Mirtaceae), misalnya : cengkih, jambu biji, jambu air, jambu monyet, jamblang
  7. Suku komposit (Compositae), misalnya: bunga matahari, bunga dahlia, bunga krisan.