Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa itu Mindset?

Daftar Isi [Tampilkan]
Apa sih sebenarnya mindset itu?

Mindset itu adalah sebuah pola pikir atau sebuah kebiasaan berpikir, Kebiasaan ini adalah kegiatan yang dilakukan berulang-ulang sehingga secara otomatis terjadi. Mindset itu awalnya ada yang mengedukasi atau ada yang menanamkan. Semisal sebuah contoh Kalau dari kecil anda itu terbiasa meminta, kemudian permintaan anda dikabulkan, Segala permintaan anda dikabulkan. Secara tidak langsung, anda dimanjakan oleh orang tua anda Sehingga setiap permintaan anda dikabulkan. Anda meminta apapun pasti dikabulkan Dan ternyata akhirnya hidup anda tidak seperti masa kecil anda. Rupanya ketika anda beranjak remaja dan dewasa ada permintaan anda yang tidak bisa dikabulkan. Tapi akhirnya mindset anda memberontak dan akhirnya anda merasa jengkel, Anda merasa kecewa. Karena apa? Ternyata permintaan saya tidak bisa dikabulkan. Akhirnya anda mendapatkan suatu mindset baru, Mendapatkan suatu pola pikir/pelajaran baru. 

Rupanya saya tidak bisa meminta. Mungkin saya harus menangis. Saya harus menjerit-jerit Baru akhirnya permintaan saya dikabulkan. Banyak anak kecil yang seperti itu. Akhirnya, banyak anak kecil yang menangis histeris. Akhirnya dengan cara yang seperti itu. Supaya dia tidak menjerit-jerit, supaya dia tidak menangis, dan orang tuanya tidak malu di keramaian orang banyak akhirnya dikabulkan. Inilah yang menyebabkan suatu perilaku, membuat sebuah mindset bahwa kalau dia menginginkan sesuatu dia harus menjerit-jerit. Itulah sebab ada istilah zaman sekarang, yaitu 'lebay'. 

Kenapa dia harus seperti itu, mengekspresikan dirinya di social media agar dirinya mendapatkan atensi dan perhatian. Itu juga salah satu bentuk dari mindset. Mindset ini bisa beraneka ragam. Contoh, misalkan saat anda masih kecil. Orang tua anda selalu menanamkan kata-kata : "Nak, belajarlah yang rajin. Dulu orang tua susah mencari uang, sampai tidak bisa sekolah. Kamu harus belajar yang rajin. Karena apa? Uang sekolah itu mahal. Ayah mencari nafkah untuk mendapatkan uang supaya kamu bisa bersekolah itu tidak mudah". Apabila nilai anda bagus, setelah lulus ketika anda mencari kerja akan mudah. Banyak perusahaan mau menerima anda sebagai karyawan. Dan anda mudah sekali dalam mencari kerja. Otomatis, mindset yang ada dalam pikiran anda adalah : 'Anda harus mendapatkan nilai yang bagus, supaya mudah diterima ketika mencari pekerjaan'. Dan hal ini sangat bertentangan dengan Entrepreneur Mindset. 

Kalau di dalam entrepreneur mindset, anda tidak perlu nilai yang bagus. Nilai itu penting, tapi bukan hal yang paling penting. Kemudian setelah lulus, anda bukan mencari pekerjaan Tapi justru menciptakan lapangan pekerjaan. Beda jika orang tua anda menekankan entrepreneur mindset dari kecil. Ini sesuatu yang akhirnya menyebabkan setelah anda tamat kuliah nanti, atau tamat sekolah nanti, anda tidak harus mencari pekerjaan. Sekali lagi, ini karena mindset yang dibangun sejak masa kecil.

Jika anda ingin memiliki mindset seperti apapun, gampang. Anda tinggal cari channel sesuai keinginan anda. Apabila setiap hari anda menonton channel yang anda sukai, maka mindset anda tidak akan jauh berbeda dengan channel tersebut. Bisa juga dari buku yang anda baca. Apa buku yang anda baca? Kalau anda suka buku novel, romansa contohnya. Maka kehidupan percintaan anda tidak akan jauh berbeda dengan yang ada di novel tersebut. Mungkin begitu dramatis. Karena apa? Secara tidak langsung, channel atau buku tersebut mengajarkan kehidupan seperti yang anda inginkan. Akhirnya, mindset anda terpola seperti itu.

Oleh sebab itu, jika anda ingin memiliki pola pikir seperti apa, kebiasaan berpikir seperti apa, hal itulah yang menjadikan anda memiliki mindset seperti itu. Jadi berhati-hatilah dengan buku yang anda baca, video yang anda tonton, kemudian juga lagu yang anda dengarkan. Karena itu akan membentuk mindset anda. Kalau anda sudah membangun mindset anda, maka mindset anda tidak akan jauh berbeda dengan apa yang anda tonton, apa yang anda baca, serta teman berkumpul anda setiap hari. Kalau teman anda setiap hari sukanya bergosip, dan anda nyaman dengan suasana bergosip, maka anda bekerja tidak akan produktif. Karena apa? Anda nyaman bergosip. Dengan anda setiap hari bergosip, maka niscaya mindset anda 'kalau tidak bergosip tidak enak'. Sepertinya satu hari saja kalau tidak bergosip rasanya tidak enak. Kalau anda tidak ada teman bergosip, akhirnya anda bergosip di social media, Anda setiap hari seperti itu.