Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Hukum Ohm, Rumus, dan Bunyi Hukum Ohm, Lengkap!

Daftar Isi [Tampilkan]
Pengertian Hukum Ohm, Rumus, dan Bunyi Hukum Ohm - Dalam mata pelajaran elektro ataupun fisika, ada pelajaran yang mangulas apa itu hukum Ohm. Dalam hukum Ohm ada bunyi hukum Ohm serta rumus hukum Ohm. Dimana bunyi serta rumus hukum Ohm jadi pedoman mengerjakan bermacam tipe soal dan mengaplikasikannya di kehidupan. Berikut penafsiran hukum ohm serta bunyi hukum ohm.

Pengertian Hukum Ohm

Pengertian Hukum OHM, bunyi Hukum OHM, rumus Hukum OHM, contoh soal Hukum OHM
Hukum Ohm adalah sesuatu statment kalau besar arus listrik yang melewati penghantar hendak berbanding lurus dengan beda potensial yang dikenakan kepadanya. Suatu barang penghantar dapat diucap mematuhi hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak tergantung pada besar serta polaritas beda potensial yang diterapkan kepadanya. Walaupun perihal tersebut tidak senantiasa berlaku buat seluruh tipe penghantar, tetapi ada sebutan“ hukum” senantiasa dipakai dengan alibi sejarah.

Secara matematis, berikut persamaan hukum Ohm :
V = I R

Keterangan :

I= ialah arus listrik yang mengalir pada penghantar dalam satuan Ampere.
V= ialah tegangan listrik pada kedua ujung penghantar dalam satuan volt.
R= ialah nilai hambatan listrik ataupun resistansi pada penghantar dalam satuan ohm.

Hukum Ohm dicetuskan Georg Simon Ohm, ialah fisikawan Jerman tahun 1825 dan diterbitkan pada paper bertajuk The Galvanic Circuit Investigated Mathematically pada tahun 1827. Buat uraian lebih lanjut, berikut bunyi hukum ohm.

Bunyi Hukum Ohm

Bunyi hukum Ohm merupakan hukum yang menyatakan kalau besar kuat arus yang mengalir ke penghantar hendak sebanding dengan beda potensial diantara ujung- ujung penghantar tersebut bila suhunya bisa dilindungi itu tidak berubah- ubah.

Buat lebih jelas tentang bunyi hukum Ohm, Kamu bisa melaksanakan praktikum simpel dengan suatu Rangkaian Elektronika semacam dibawah ini :
Rangkaian Elektronika

Rangkaian elektronika tersebut cuma memerlukan DC Generator( Power Supply), Potensiometer, Voltmeter, serta Amperemeter cocok dengan nilai yang dibutuhkan. Dari rangkaian elektronika simpel tersebut, Kamu bisa menyamakan antara Teori Hukum Ohm dengan hasil praktikum simpel dalam menghitung Resistansi/ Hambatan( R), Arus Listrik( I), serta Tegangan( V).

Berikut bunyi hukum ohm :

Bunyi Hukum Ohm

Rumus Hukum Ohm

Rumus Hukum Ohm
Rumus hukum Ohm adalah sebagai berikut :
V = I x R
I = V / R
R = V / I
Keterangan :
V = ialah Voltage (Beda Potensial atau Tegangan, satuan Volt (V))
I = ialah Current (Arus Listrik, satuan unitnya ialah Ampere (A))
R = ialah Resistance (Resistansi atau hambatan, satuan unitnya ialah Ohm (Ω))

Khasiat Teori Hukum Ohm pada Rangkaian elektronika merupakan buat memperkecil tegangan, mendapatkan nilai hambatan ataupun resistansi yang di idamkan, serta memperkecil arus listrik.

Satu perihal yang butuh diingat dalam rumus hukum ohm merupakan satuan unit yang digunakannya antara lain: Ampere, Ohm serta Volt. Apabila memakai satuan unit yang lain, semacam kilovolt, kiloohm, miliampere, megaohm, serta milivolt, hingga terlebih dulu melaksanakan konversi ke dalam satuan unit Ampere, Ohm, serta Volt buat memudahkan perhitungan serta mendapatkan hasil yang benar.

Contoh Soal Hukum Ohm dan Jawabannya

Pengertian Hukum OHM, bunyi Hukum OHM, rumus Hukum OHM, contoh soal Hukum OHM
Buat tingkatkan uraian serta keahlian terpaut hukum ohm, berikut ada sebagian contoh soal hukum ohm beserta jawabannya:

1) Contoh Soal Hukum Ohm Arus Listrik( I)

Guna menuntaskan soal menghitung I ataupun arus listrik, kita wajib memakai rumus I= V x R.

Contoh Soal:


Aturlah DC Generator ataupun power supply supaya menciptakan output 20 V, Berikutnya aturlah nilai dari Potensiometer jadi 20 Ohm. Tentukanlah berapa nilai arus listrik( I)!.

Jawaban:


Buat menuntaskan soal diatas, yang wajib dicoba merupakan memasukkan nilai tegangan 10 V serta nilai resistansi potensiometer yang mempunyai jumlah 20 Ohm ke rumus hukum Ohm.

I= V/ R
I= 20/ 20
I= 1 Ampere

Sehingga bisa disimpulkan kalau nilai arus listriknya merupakan 1 Ampere.

2) Contoh Soal Hukum Ohm Menghitung V( Tegangan)

Buat contoh soal hukum Ohm menghitung tegangan( V), kita memakai rumus V= I x R.

Contoh Soal:


Aturlah nilai hambatan( R) Potensiometer ke dalam 1000 Ohm serta Power supply hingga memperoleh Arus Listrik berjumlah 10 mA. Tentukanlah tegangan yang didapatnya!

Jawaban:


Buat mengerjakan soal diatas, yang awal wajib dicoba merupakan mengkonversi satuan unit Arus Listrik jadi ampere, ialah: 10 mA= 0. 01 Ampere.

Setelah itu hitung nilai resistansi potensiometer 1000 Ohm serta Arus Listrik( I) 0. 01 Ampere ke rumus hukum Ohm semacam berikut: V= I x R

V= 0. 01 x 1000
V= 10 Volt

Sehingga bisa disimpulkan kalau nilai tegangan( V) merupakan 10 Volt.

3) Contoh Soal Hukum Ohm Menghitung R( Resistansi ataupun Hambatan)

Buat soal menghitung R( hambatan), hingga memakai rumus R= V x I.

Contoh Soal:
Nilai tegangan pada Volmeter merupakan 6 V serta nilai arus listrik( I) merupakan 0. 5 A. Hitunglah berapa nilai dari R pada Potensiometer!.

Jawaban:


Buat mengerjakan soal diatas, masukkan nilai tegangan 6 V serta nilai arus listrik 0. 5 A ke dalam rumus hukum Ohm, semacam berikut:

R= V/ I
R= 6/ 0. 5
R= 12 Ohm

Sehingga bisa disimpulkan kalau nilai R( hambatan ataupun resistensi) merupakan 12 Ohm.

Baca Juga : Pengertian Fisika

Demikian adalah Pengertian Hukum Ohm, Rumus, dan Bunyi Hukum Ohm, dan Contoh soal hukum ohm, semoga dapat membantu dan bermanfaat. Terimakasih