Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kedudukan manusia yang Utama Sebagai Monopluralis

Daftar Isi [Tampilkan]

Kedudukan manusia yang utama adalah sebagai Monopluralis, yaitu maksudnya :

A. Manusia Sebagai Makhluk Monodualis Ditinjau Dari Sifat Kodratnya :

Manusia Sebagai Makhluk Hidup Individu

Sebagai makhluk individu manusia terdiri dari unsur rohani (jiwa) dan jasmani (raga) yang melekat dalam satu pribadi dan tidak terpisahkan. Dalam hal ini manusia diberi potensi berupa akal, pikiran, perasaan dan keyakinan sehingga sanggup berdiri sendiri serta bertanggung jawab atas dirinya.

Melalui akal dan pikirannya manusia dapat memanfaatkan segala sesuatu untuk keperluan hidupnya, sedangkan keyakinan dan perasaan adalah kelebihan yang dimiliki manusia untuk dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, yang benar dan yang salah. Dengan keyakinan dan perasaan itulah manusia dapat berhubungan dengan Tuhan yang Maha Esa.

Manusia sebagai Makhluk Sosial

Status makhluk sosial yang melekat pada diri setiap individu. Ia tidak dapat bertahan hidup secara utuh hanya dengan mengandalkan dirinya sendiri. Menurut kodratnya manusia selalu memerlukan bantuan orang lain, dalam hidupnya. 

Ia tidak dapat hidup menyendiri terpisah dari manusia lain, kecuali terpaksa itupun bersifat sementara. Menurut Aristoteles bahawa manusia adalah “Zoom Politicon”, artinya manusia itu sebagai makhluk yang selalu hidup bermasyarakat.

B. Manusia Sebagai Makhluk Monodualis Ditinjau Dari Suasana Kodratnya :

Manusia Memiliki Unsur Jiwa

Dalam pribadi manusia, manusia memiliki unsur akal, rasa dan kehendak. Ketiga unsur inilah yang membedakan manusia dengan makhluk yang lain. Dengan akalnya manusia dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. 

Dengan rasa manusia dapat merasakan keindahan, kecintaan dan kasih sayang. Dengan kehendaknya maka peradaban manusia akan selalu mengalami perubahan termasuk didalamnya kemajuan IPTEK

Manusia Memiliki Unsur Raga

Secara fisik, manusia bisa dikategorikan vegetatif animal

C. Manusia Sebagai Makhluk Monodualis Ditinjau Dari Kedudukan Kodratnya

Manusia Sebagai Makhluk Yang Berdiri Sendiri

Dalam hal ini, manusia memiliki sifat egois artinya dirinya sangat berbeda dengan orang lain atau keberadaannya tidak harus sama dengan manusia yang lain baik yang menyangkut kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikisnya termasuk keyakinan tidak bisa dipaksakan.

Manusia Sebagai Makhluk Tuhan

Manusia harus menyadari bahwa dirinya adalah ciptaan dan sekaligus hamba tuhan, sehingga keberadaannya semata-mata adalah untuk menjalankan segala perintah Tuhan termasuk mengakui bahwa setiap manusia adalah derajatnya adalah sama dihadapan Tuhan.